Lenis Kogoya
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Lenis Kogoya (lahir 5 Juli 1977) adalah seorang Staf Khusus Presiden yang diangkat pada Juni 2015. Ia lahir di Pidewi, Papua. Lenis Kogoya dikenal sebagai ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua. Latar belakang sebagai kepala suku membuatnya menjadi rujukan untuk setiap kondisi Papua. Ia kerap mengunjungi titik terpencil di Bumi Cenderawasih. Lenis menilai menjadi orang di lingkaran satu Presiden Jokowi sebagai sejarah baru. Ia sempat menegaskan hanya di pemerintahan Jokowi orang pedalaman bisa masuk Istana.[1]
Ia benar-benar memanfaatkan posisi strategis itu untuk bersuara lantang tentang tanah kelahirannya. Ia pernah meminta penarikan pasukan TNI/Polri di Kabupaten Nduga pascapenyerangan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Pada konteks ini, Lenis seolah berani berhadap-hadapan dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang menolak keras usul tersebut.
Teranyar, Lenis bersuara soal kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, dan beberapa wilayah lain akibat insiden terkait rasialisme di Surabaya dan Malang. Ia juga berperan mengajak Presiden Jokowi mengunjungi Papua. Dalam waktu dekat, Lenis bahkan menjanjikan kehadiran Jokowi di tengah masyarakat Papua untuk berdialog langsung.[2]