Sindrom kelas ekonomi adalah sindrom yang terjadi karena trombosis pada pembuluh balik atau vena pada penumpang pesawat terbang. Istilah sindrom ini disampaikan pertama kali pada akhir tahun 1980an.[1]

Sindrom ini ditemukan pada orang yang menjalani perjalanan panjang dengan menggunakan pesawat terbang. Penderita mengalami trombosis pada pembukuh balik dalam dan mengalmi komplikasi utamanya yakni embolisme paru.

Mekanisme terjadinya trombosis pada penderita dimungkinkan karena penumpang yang tidak bergerak selama perjalanan (terus dalam posisi duduk) dan dehidrasi. Yang memiliki risko tertinggi terkena sindrom ini adalah para orang tua, wanita hamil, orang dengan penyakit serius seprti kanker, dan seseorang yang baru menjalani operasi otopedik.

Sindrom ini dapat dicegah dengan minum air yang cukup, berjalan untuk menggerakkan otot, atau beberapa bentuk peregangan ketika di dalam pesawat. Untuk pasien yang mudah mengalami trombosis, dapat diresepkan aspirin sebagai anti pembekuan darah atau antikoagulan.

Referensi

  1. ^ Cruickshank JM, Gorlin R, Jennett B. Air travel and thrombotic episodes: the economy class syndrome. The Lancet 1988;2(8609):497-8. PMID 2900413.

Pranala luar