Ampa wayer

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 12 Juli 2021 01.39 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: +{{Authority control}})

Ampa  wayer adalah jenis tarian berkelompok yang diiringi dengan musik, dan dipimpin  oleh  seorangkapel (pemimpin tari), dalam  bahasa  Sangihe disebut pangataseng atau pangaha. Ampa  Wayer dikelompokkan  sebagai kesenian  rakyat bukan  kesenian  Istana. Kesenian  ini  berfungsi sebagai hiburan  rakyat. Pada awalnya  kesenian  ini  lahir secara  spontan dalam aktifitas keramaian  kecil,  tapi seiring dengan berjalannya waktu tarian ini kemudian menjadi  hal yang di haruskan dalam acara-acara  hajatan  seperti  acara pernikahan dan acara tulude. Uniknya jenis kesenian ini tidak dapat dimainkan tanpa iringan musik.[1]

Ampa Wayer
Tarian asal Sangihe
Asal
Sangihe

Tari ampa wayer merupakan tarian yang tidak bisa dipisahkan dengan tari dansa. Pada masa kependudukan Jepang, pemerintah Jepang melarang masyarakat menari dansa. Namun karena keinginan untuk berdansa sangat kuat, maka kelompok musik orkes yang tadinya mengiringi dansa, mencoba menciptakan tarian penggganti dansa yaitu ampa wayer, maka pada tahun 1944 terciptalah tarian ampa wayer yang namanya terinspirasi dari situasi peperangan, dimana ada pesawat yang memiliki empat wayer (wmpat baling-baling pesawat).[2]

Referensi

  1. ^ stevensumolang (2016-02-12). "AMPA WAYER". Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Utara. Diakses tanggal 2019-11-28. 
  2. ^ "Tari ampa wayer". www.wisatasia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-28. Diakses tanggal 2019-11-28. 

Pranala luar