Artikel ini mengenai nipah sebagai bahan naskah manuskrip. Untuk artikel mengenai tanaman nipah silakan melihat: nipah

Nipah adalah nama sejenis naskah manuskrip di Nusantara yang dibuat dari daun pohon palem nipah yang disebut dengan nama ilmiah Nypa fruticans. Naskah nipah bentuknya mirip dengan naskah lontar.

Daun nipah yang masih di pohonnya.

Tipologi

Naskah nipah bentuknya mirip dengan naskah lontar. Perbedaan utama ialah bahwa naskah nipah lebih tipis daripada lontar dan dengan ini lebih lentur. Ketipisan bahan ini menyebabkan naskah nipah secara umum tidak ditulisi dengan cara menggoreskan tulisan dengan pisau seperti pada lontar, tetapi dengan cara ditulisi dengan kalam dan tinta.

Penyebaran

Naskah-naskah nipah yang sampai sekarang diketemukan bisa dikatakan semuanya berasal dari Jawa Barat. Jumlah keseluruhan naskah nipah tidaklah terlalu banyak, hanya beberapa puluh saja dibandingkan dengan ribuan naskah lontar. Teks-teks yang dimuat naskah ini adalah dalam bahasa Sunda, Sunda Kunda, dan Jawa Kuno.

 
Naskah nipah Kuñjarakarna yang disimpan di Universitas Leiden sebagai naskah Orientalis 2266, halaman 1 verso.

Teks-teks ternama yang dimuat dalam naskah-naskah nipah antara lain adalah naskah teks-teks Jawa tae ini semua skah Perpustakaan Nasional RI Kropak 641), Kuñjarakarna (naskah Universitas Leiden Or 2266), dan teks Sunda Kuno Carita Purnawijaya (naskah Perpustakaan Nasional RI Kropak 423).

Terutama naskah Kakawin Arjunawiwāha ini sungguh istimewa karena sekaligus merupakan naskah nipah tertua dan naskah yang memuat teks Jawa Kuno tertua. Naskah ini bertarikhkan tahun 1344 Masehi.

Bacaan selanjutnya

  • (Jawa) (Belanda) R. Ng. Poerbatjaraka, 1926 ‘Arjuna-Wiwāha. Tekst en vertaling.’ Bijdragen Koninklijk Instituut 82:181-305.
  • (Belanda) Willem van der Molen, 1983, Javaanse Tekstkritiek. Een overzicht en een nieuwe benadering geïllustreerd aan de Kuñjarakarna. Leiden: KITLV. VKI 102.
  • (Belanda) (Sunda) C.M. Pleyte, 1914, 'Poernawidjaja's hellevaart, of de volledige verlossing.Vierde bijdrage tot de kennis van het oude Soenda.' Tijdschrift Bataviaasch Genootschap 56:365-441.