Hidangan Myanmar

artikel daftar Wikimedia

Hidangan Myanmar mendapat berbagai pengaruh dari berbagai negara, terutama karena negara ini berbatasan langsung dengan India dan Bangladesh. Budaya negara ini juga dipengaruhi oleh China, Thailand, dan India sehingga sajian makanan Myanmar menjadi kaya akan rasa.[1] Hidangan Myanmar sangat kuat dipengaruhi oleh suku Shan, Kuki, dan Bamar.[2]

Daftar Makanan

Salad

a. Salad daun teh/lephet thoke

Hidangan lephet ini menggunakan bahan daun teh yang telah difermentasi. Hidangan lephet biasa dimakan sebagai cemilan, makanan pembuka, atau bisa ditambah dengan sepiring nasi. Makanan ini cocok dikonsumsi saat sedang seseorang sedang membutuhkan konsentrasi penuh karena salad daun teh mengandung teina yang tinggi. Kandungan tersebut membuat tubuh dapat terjaga hingga pagi hari.[1]

b. Thayet cin thoke

Salad ini menggunakan bahan dasar mangga hijau yang telah difermentasi. Salad ini dibumbui dengan cabai, bawang, kacang goreng, saus kacang, dan wijen.[3]

c. Thinbaw thi thoke

Salad dengan menggunakan bahan dasar pepaya yang telah diparut. Parutan pepaya dicampur dengan bawang, udang kering, dan bawang putih goreng. Hidangan ini didukung dengan campuran minyak bawang putih, perasan lemon, dan sedikit cabai.[3]

d. Salad Mi

Hidangan ini terbuat dari mie beras bulat tebal dan dicampur dengan kari ayam. Hidangan ini biasanya dihiasi dengan irisan telur rebus, ketumbar, bawang bombay, dan gorengan. Kudapan yang memiliki kombinasi rasa manis, asin, asam, dan segar ini dapat ditemukan di pedangan kaki lima.[4]

Kari

Dibandingkan India, masyarakat Myanmar saat memasak hidangan kari hanya menggunakan sedikit rempah. Kari akan diperkaya dengan bawang putih dan jahe.[3]

a. Kari Burma

Kari Burma memiliki cita rasa yang pedas serta memiliki warna yang merah. Biasanya kari burma dibuat dengn daging sapi, kambing, ikan, udang, atau daging babi. Kari burma mengandung banyak kandungan rempah dan bumbu-bumbu yang mampu membuat penikmatnya menjadi ketagihan.[5]

Nasi

a. Nga htamin

Hidangan ini berakar dari tradisi kuliner suku Shan. Suku Shan adalah kelompok pemeluk agama Buddha terbesar di Myanmar. Nga htamin dalam Bahasa Indonesia berarti nasi ikan. Sajian ini dimasak dengan menggunakan beras, kunyit, dan rempah-rempah. Nasi tersebut akan disajikan dengan minyak bawang putih serta taburan ikan. Nasi ini biasanya dibungkus dengan daun pisang dan dikukus.[6] Hidangan ini biasanya disajikan dengan daun bawang perai dan bawang putih mentah.[2] Menu ini semakin lezat dengan tambahan irisan cabai yang telah digoreng.[7]

Mie

a. Mont di

Mont Di adalah hidangan bihun yang disajikan dengan sup yang terbuat dari nga-pi (sejenis pasta ikan khas Myanmar). yang hanya ditemuka di perairan Myanmar. Ikan goreng tepung yang disajikan biasanya dibuat dari sejenis belut.[2] Bahan utama pembuatan menu makanan ini adalah bihun yang bertekstur cukup tebal. Setelah bihun direbus, mie akan disajikan dengan kuah sup. Hidangan ini biasanya dinikmati bersama ikan Nha-shwe yang menyerupai belut. Ikan ini biasanya digoreng yang telah dibalut dengan tepung. Makanan ini merupakan salah satu makanan khas Myanmar.[7]

b. Mohinga

Mie ini terbuat dari tepung beras sehingga teksturnya lebih kenyal dan tebal. Warna mie mohinga yaitu kuning. Mie ini biasanya disajikan dengan kuah kaldu ikan dan bawang putih serta irisan daging, telur rebus, dan perasan jeruk nipis.[7] Hidangan ini terbuat dari tepung beras dan diperkuat oleh rasa kaldu daun bawang dan ikan. Makanan ini didukung dengan sajian irisan pelepah pisang, cabai kering, rempeyek lentil, potongan telur rebus, dan perasan air jeruk. Biasanya makanan ini dikonsumsi sebagai menu sarapan dan biasanya dapat ditemukan di kedai maupun gerobak kaki lima di Myanmar.[2]

c. Ohn-No Khao Swe

Menu ini mengandung kandungan karbohidrat rendah yang lebih rendah karena bahan utama pembuatan mie ini adalah mie gandum. Hidangan ini juga mengandung protein tinggi sehingga cocok dikonsumsi saat sedang diet.[7]

d. Nangyi thoke

Masyarakat Myanmar sangat menggemari hidangan mie kering, salah satunya adalah nangyi thoke. Nangyi thoke adalah mie yang berbentuk seperti spaghetti. Mie ini terbuat dari kacang polong dan kunyit yang dimasak dengan cabai dan telur rebus sedangkan kuahnya terpisah di mangkuk yang lain. [6]

Bubur

a. Hto-hpu nwe

Hidangan bubur kental yang terbuat dari tepung kacang polong ini merupakan hidangan khas suku Shan. Hto-hpu nwe dalam Bahasa Indonesia berarti tahu hangat, namun makanan ini tidak menggunakan tahu sebagai bahan dasar melainkan terbuat dari tepung kacang polong yang diolah menjadi lembek dan berwarna kekuningan.[7] Bubur kental ini disajikan di atas bihun dan ditaburi dengan daging babi atau ayam yang sudah ditumis. Hidangan ini juga biasanya ditambahin dengan potongan sayur, kaldu, dan minyak cabai.[2]

Kudapan

a. Sanwin makin

Kue manis berwarna coklat terbuat dari gandum, kelapa, mentega, dan gula ini biasanya menjadi makanan penutup di negara Myanmar.[2]

b. Samosa

Samosa adalah kue goreng yang berisi kentang dan bubuk buncis. Sebelum menyantap ini, biasanya kue akan dicelupkan ke dalam kari khas Burma. Tambahan irisan bawang bombay, tomat, buncis cokelat, kubis, dan daun mint biasanya menambah cita rasa yang semakin kaya. Rasa kudapan ini tidak pedas sama sekali sehingga para penikmat kudapan yang menyukai makanan pedas dapat menambahkan bumbu cabai. [4]

Daftar Minuman

a. Lahpet Yay

Minuman ini merupakan minuman khas masyarakat Burma. Minuman ini berbahan dasar daun teh hitam muda yang telah difermentasi dan diolah dengan bawang putih cincang, cabai giling, minyak kacang, jus lemon, dan garam. Minunam ini menjadi sajian umum saat menjamu tamu di Myanmar.[8]

b. Shwe Yin Aye

Minuman ini menyerupai minuman es dawet di Indonesia. Minuman yang biasa dijual di pinggir jalan ini terbuat dari dawet yang telah direbus, ketan, bubur sumsum, potongan es baru, kuah santan, dan potongan roti. Perbedaan minuman ini dengan es dawet Indonesia adalah shwe yin aye tidak menggunakan sirup gula merah. Walaupun tidak menggunakan sirup, minuman ini memiliki rasa yang sudah cukup manis.[9]

Referensi

  1. ^ a b Santoso, Arif Setyabudi (2018-12-28). "4 Kuliner Khas Myanmar yang Wajib Dicipi, Cobain Salad Daun Teh yang Populer". Tribun News. Diakses tanggal 11 November 2022. 
  2. ^ a b c d e f Setyorini, Tantri (2014-04-25). "6 Hidangan Myanmar yang wajib dijajal pecinta kuliner". merdeka.com. Diakses tanggal 11 November 2022. 
  3. ^ a b c Nourmania, Firmawati, Jidan Fahmi. "MAKALAH PENGELOLAHAN MAKANAN ORIENTAL "NEGARA MYANMAR & NEGARA LAOS"". Diakses tanggal 11 November 2022. 
  4. ^ a b Okezone (2022-11-23). "8 Kuliner Khas Myanmar yang Lezat, Bikin Ketagihan : Okezone Travel". Diakses tanggal 2022-12-26. 
  5. ^ Superlive. "Berkunjung ke Myanmar, Jangan Lupa untuk Mencicipi 5 Pilihan Kuliner yang Nikmat Ini!". www.superlive.id. Diakses tanggal 2022-12-26. 
  6. ^ a b VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2013-08-21). "Makanan Khas Myanmar: Salad Daun Teh Sampai Mohinga". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2022-12-26. 
  7. ^ a b c d e angelin, sisil (2019-06-07). "10 Kuliner Khas Myanmar Wajib Coba makanan khas myanmar". GoTravelly (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-22. 
  8. ^ Times, I. D. N.; Dini, khurotu. "Mengenal 7 Minuman Khas Asia Tenggara, Pernah Coba?". IDN Times. Diakses tanggal 2022-12-22. 
  9. ^ Liputan6.com (2014-03-19). "Es Cendol Juga Jadi Minuman Khas di Myanmar". liputan6.com. Diakses tanggal 2022-12-22.