Yeti Airlines Penerbangan 691
Yeti Airlines Penerbangan 691 (YT691/NYT691) adalah penerbangan penumpang domestik berjadwal dari Bandar Udara Internasional Tribhuvan ke Bandar Udara Pokhara. Pada tanggal 15 Januari 2023, sebuah ATR 72-500 yang mengoperasikan penerbangan ini jatuh di tepi Sungai Seti Gandaki saat akan mendarat di Pokhara.[2][3][4] Pesawat ini membawa 72 orang di dalam pesawat dengan 68 penumpang termasuk 10 warga negara asing dan 4 kru. Kecelakaan ini menewaskan seluruh orang di dalamnya.[1] Ini adalah kecelakaan udara terburuk di Nepal sejak jatuhnya US-Bangla Airlines Penerbangan 211 pada Maret 2018.[5]
Berkas:20220511082800 IMG 1681 (2).jpg | |
Ringkasan kecelakaan | |
---|---|
Tanggal | 15 Januari 2023 |
Ringkasan | Jatuh saat akan mendarat |
Lokasi | Bandar Udara Pokhara, Pokhara, Nepal |
Orang dalam pesawat | 72 |
Penumpang | 68 |
Awak | 4 |
Tewas | 72 (semuanya)[1] |
Jenis pesawat | ATR 72-500 |
Operator | Yeti Airlines |
Registrasi | 9N-ANC |
Asal | Bandar Udara Internasional Tribhuvan, Kathmandu, Nepal |
Tujuan | Bandar Udara Pokhara, Pokhara, Nepal |
Pesawat
Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah ATR 72-500, dengan nomor serial 754 dan registrasi 9N-ANC.[6] Pesawat ini pertama kali dikirim ke Kingfisher Airlines sebagai VT-KAJ pada tahun 2008. Kemudian dipindahkan ke Nok Air sebagai HS-DRD pada tahun 2013 sebelum dikirim ke Yeti Airlines pada tahun 2019.[7]
Kecelakaan
Momen sebelum pesawat menabrak, direkam dari sebuah bangunan | |
Detik detik kecelakaan pesawat yang terekam dari dalam kabin oleh Sonu Jaiswal |
Pokhara adalah tujuan wisata utama di Nepal. Pesawat lepas landas dari Kathmandu pada pukul 10:33 waktu setempat.[8] Ia jatuh di tepi Sungai Seti Gandaki, antara bandara lama dan bandara baru, saat mendarat.[9] Sebuah video yang diambil sesaat sebelum kecelakaan menunjukkan pesawat membelok tajam ke kiri sebelum jatuh.[10]
Saat pesawat mengudara, seorang penumpang asal India bernama Sonu Jaiswal melakukan siaran langsung Facebook bersama rekannya yang menunjukkan keadaan pesawat sesaat sebelum pesawat jatuh di kota Pokhara, Nepal.[11]
Kecelakaan tersebut mengakibatkan kematian 72 orang di dalamnya dan merupakan kecelakaan udara terburuk di Nepal sejak jatuhnya Pakistan International Airlines Penerbangan 268 pada tahun 1992.[1][12] Itu adalah kecelakaan udara paling mematikan ketiga dalam sejarah negara itu.[13]
Menurut seorang pejabat di Bandara Internasional Pokhara, Pemandu Lalu Lintas Udara mengizinkan pesawat untuk mendarat di landasan pacu 30, tetapi kapten meminta landasan pacu 12. Seorang juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal, Gyanendra Bhul, juga mengatakan: "Cuaca cerah, menurut informasi awal penyebab jatuhnya adalah masalah teknis pesawat".[14]
Penumpang dan kru
Ada 68 penumpang dan empat awak kapal – 53 orang Nepal, lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, satu orang Argentina, satu orang Australia, satu orang Prancis, dan satu orang Irlandia.[15][16] Di antara penumpang ada dua bayi.[15]
Pesawat tersebut di bawah komando kapten senior Kamal KC dengan Anju Khatiwada sebagai kopilot. Khatiwada direncanakan akan ditetapkan memenuhi syarat untuk menjadi kapten setelah berhasil menyelesaikan penerbangan ini.[17]
Warganegara | Penumpang | Kru | Total |
---|---|---|---|
Nepal | 53 | 4 | 57 |
India | 5 | 0 | 5 |
Rusia | 4 | 0 | 4 |
Korea Selatan | 2 | 0 | 2 |
Argentina | 1 | 0 | 1 |
Australia | 1 | 0 | 1 |
Prancis | 1 | 0 | 1 |
Irlandia | 1 | 0 | 1 |
Total | 68 | 4 | 72 |
Akibat
Bandara ditutup saat pihak berwenang meluncurkan operasi penyelamatan.[18] Pemerintah Nepal mengadakan pertemuan darurat kabinet setelah kecelakaan itu. Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal, menyatakan bahwa dia "sangat sedih atas kecelakaan yang menyedihkan dan tragis".[13] Pemerintah juga telah menugaskan tim beranggotakan lima orang untuk menyelidiki.[19] Menteri penerbangan India Jyotiraditya Scindia menyampaikan belasungkawa, sementara kedutaan India di Nepal membuat saluran bantuan untuk menyebarkan informasi.[20]
Kantor Perdana Menteri menyatakan 16 Januari sebagai hari berkabung nasional di Nepal untuk menghormati mereka yang tewas dalam kecelakaan itu. Bendera Nepal dikibarkan setengah tiang.[21] Yeti Airlines membatalkan semua penerbangan reguler yang dijadwalkan pada 16 Januari, untuk mengenang para korban kecelakaan.[22]
Investigasi
Kecelakaan tersebut akan diselidiki oleh tim beranggotakan lima orang yang ditugaskan oleh Pemerintah Nepal, dengan Biro Penyelidikan dan Analisis Perancis untuk Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA) diharapkan untuk berpartisipasi.[23][24]
Amit Singh, seorang pilot berpengalaman dan pendiri India's Safety Matters Foundation, berspekulasi bahwa siaran langsung smartphone, yang diambil beberapa saat sebelum dan selama kecelakaan, menunjukkan hidung pesawat terlihat tinggi, sebelum sayap kiri tiba-tiba jatuh dan pesawat hilang dari pandangan, kemungkinan besar menunjukkan stall.[25]
Pada 16 Januari, kotak hitam pesawat ditemukan dalam kondisi baik.[26]
Referensi
- ^ a b c "All 72 aboard Yeti Airlines flight in Nepal killed in crash". United News of India (dalam bahasa Inggris). 15 January 2023. Diakses tanggal 15 January 2023.
All 72 people on board the Yeti Airlines flight, which crashed in Nepal on Sunday have died, airline spokesperson Pemba Sherpa confirmed.
- ^ Pokharel, Santosh. "Yeti Airlines plane crashes in Pokhara". My Republica. Diakses tanggal 2023-01-15.
- ^ agencies, Guardian staff and (2023-01-15). "Nepal plane crash with 72 onboard leaves at least 16 dead". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-15.
- ^ Chua, Alfred; Waldron2023-01-15T07:43:00+00:00, Greg. "Yeti Airlines ATR 72-500 crashes near Pokhara". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-15.
- ^ Sharma, Gopal (2023-01-15). "At least 40 killed in Nepal's worst air crash in nearly five years". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-15.
- ^ https://www.livemint.com/news/world/nepal-aircraft-with-68-passengers-and-4-crew-members-crashes-in-pokhara-yeti-airlines-11673762625915.html
- ^ https://www.planespotters.net/airframe/atr-72-9n-anc-yeti-airlines/rzwng9?refresh=1
- ^ "Plane with 72 people onboard crashes near Nepal's Pokhara airport, 36 bodies recovered so far". India Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-15.
- ^ "Nepal Plane Crash Updates: At least 40 bodies recovered from Nepal crash". Hindustan Times. 15 January 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 January 2023. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ Bhandari, Shashwat (15 January 2023). "Nepal: Moment when Yeti Airlines plane tilted mid-air before it crashed near Pokhara Airport". indiatvnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 January 2023. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ A, Khairunnisa Fauzatul (2023-01-16). "Muncul Video Live Facebook Pesawat Yeti Airlines sebelum Jatuh, Kerabat Beri Klarifikasi - Pikiran-Rakyat.com". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2023-01-16.
- ^ Sharma, Gopal (15 January 2023). "At least 68 killed in Nepal's worst air crash in three decades". Reuters. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ a b Thapa, Asha; Magramo, Kathleen; Pokharel, Sugam (15 January 2023). "At least 68 killed in Nepal's worst airplane crash in 30 years". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 January 2023. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ "'Pokhara ATC cleared runway 30 for landing, but Yeti flight crew asked for runway 12'". nepalminute.com. 15 January 2023. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ a b Sarkar, Alisha Rahaman (15 January 2023). "40 bodies recovered as plane with 72 people on board crashes in Nepal". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 January 2023. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ Hradecky, Simon (15 January 2023). "Crash: Yeti AT72 at Pokhara on Jan 15th 2023, lost height on final approach". avherald.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 January 2023. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ Singh, Mrityunjay (15 January 2023). "Nepal Plane Crash: Co-Pilot Of Ill-Fated Flight Anju Khatiwada Was To Get Pilot Licence After Landing". ABP News. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ Bureau, ABP News (2023-01-15). "At Least '16 Dead' In Nepal As Passenger Plane With 72 Persons Onboard Crashes At Pokhara Airpo". news.abplive.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-15.
- ^ "Yeti aircraft crash update". mteveresttoday.com. 15 January 2023. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ "Nepal tragedy: Embassy tweets about Indians aboard plane, helpline". Hindustan Times. 15 January 2023. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ "Nepal plane crash: Rescuers resume search as day of mourning observed". Sky News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-16.
- ^ Pokharel, Asha Thapa,Kathleen Magramo,Sugam (15 January 2023). "At least 68 killed in Nepal's worst airplane crash in 30 years". CNN. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ "Yeti aircraft crash update". mteveresttoday.com. 15 January 2023. Diakses tanggal 15 January 2023.
- ^ "Pilots likely 'lost control' in fatal Nepal crash with Australian on board, airline consultant says". ABC News (dalam bahasa Inggris). 16 January 2023. Diakses tanggal 2023-01-16.
- ^ Rising, David (16 January 2023). "EXPLAINER: Why did Nepal plane crash in fair weather?". Associated Press. Diakses tanggal 16 January 2023.
“Jika Anda melihat lintasan pesawat, hidung pesawat naik, dan hidung naik akan dikaitkan dengan pengurangan kecepatan,” katanya kepada The Associated Press. “Ketika stall, biasanya satu sayap turun dan sayap pada dasarnya menghasilkan daya angkat. Sehingga saat aliran udara berkurang, daya angkat yang dihasilkan tidak cukup untuk menopang pesawat dalam penerbangan dan pesawat jatuh serta menukik ke bawah.”
- ^ "Black box and cockpit voice recorder from plane that crashed in Nepal found". Sky News. 16 January 2023. Diakses tanggal 16 January 2023.