Aliansi Wartawan Subang

Revisi sejak 9 Januari 2023 07.29 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2)

Aliansi Wartawan Subang atau Awas adalah organisasi profesi jurnalis tingkat lokal yang ada di Kabupaten Subang, Jawa Barat. 27 September 2019 menjadi titik awal Awas muncul. Nama Awas menggema saat puluhan wartawan di Kabupaten Subang menggelar aksi menolak RKUHP Diarsipkan 2022-03-10 di Wayback Machine..

Logo Aliansi Wartawan Subang

Organisasi ini didirikan oleh beberapa wartawan dari berbagai media, mulai dari media cetak, online, televisi dan radio yang bertugas di Kabupaten Subang. Awas juga memiliki pembina yang merupakan para Wartawan senior di Kabupaten Subang.

Kemudian secara resmi Awas memilih ketua pertama yakni Warlan Putra dengan sekretaris Ahmad Ripai, dan bendahara Yudi untuk kepengurusan periode 2020-2025. Pengukuhan ketua dan pengurus Awas dilaksanakan pada Sabtu, 25 Juli 2020 di Pondok Pesantren Darul Falah, Cisalak, Subang,

Sejarah

Awalnya organisasi Awas bernama Fraksi Darsim. Kenapa dinamakan Fraksi Darsim? Karena pemilik kantin tempat kami para wartawan Subang berkumpul bernama Pak Darsim.

Setiap hari kantin yang ada di salah satu pojok komplek Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Subang dijadikan tempat nongkrong wartawan yang aktif menulis. Mulai dari wartawan cetak, online, televisi dan radio.

Kemudian pada 27 September 2019 menjadi awal nama Awas muncul. Saat itu kita akan melayangkan surat pemberitahuan aksi unjuk rasa menolak RKUHP yang akan dilaksanakan pada 30 September 2019.

Nama Fraksi Darsim tidak memungkinkan. Kemudian disepakatilah nama Aliansi Wartawan Subang atau disingkat Awas. Setelah itu kami sepakat dan surat kami kirim ke Mapolres Subang.

Pada tanggal 30 September 2019 nama Awas muncul diberbagai media online, kemudian disusul muncul di media cetak pada keesokan harinya. Aksi pertama Awas tentunya akan tercatat dalam sejarah.

Para wartawan Subang yang biasa meliput aksi unjuk rasa dan menuangkannya kedalam tulisan, pada hari Senin, 30 September para wartawan turun ke jalan untuk melakukan aksi unjuk rasa.