Arenoblastoma
Arenoblastoma adalah jenis kanker ovarium yang langka dan termasuk golongan tumor sel Sertoli-Leydig.[1][2][3] Dari seluruh kasus kanker ovarium, hanya kurang dari 0,5% yang merupakan arenoblastoma.[2] Sel-sel kanker akan memproduksi hormon testosteron yang menyebabkan tubuh wanita manjadi lebih maskulin.[1][2][3] Arenoblastoma dapat menyerang wanita dari segala kelompok usia, namun lebih sering ditemui pada wanita yang baru beranjak dewasa.[1][2]
Etimologi
Istilah arenoblastoma berasal dari bahasa Yunani arrhen yang berarti ‘laki-laki’, blastos yang berarti ‘kuman’, dan oma yang berarti ‘tumor’.[3]
Gejala
Seorang wanita yang menderita arenoblastoma akan mengalami perubahan secara fisik yang disebabkan oleh hormon tertosteron.[1][2] Perubahan fisik meliputi pertambahan jumlah jerawat, pertambahan jumlah rambut pada wajah dan tubuh, pembesaran ukuran klitoris, dan kebotakan.[1][2] Selain perubahan-perubahan tersebut, suara wanita juga akan menjadi lebih berat.[1][2]
Pengobatan
Langkah yang dapat diambil untuk mengobati arenoblastoma adalah dengan melakukan operasi pengangkatan tumor pada ovarium.[2] Jika kanker telah menyebar, maka kemoterapi dan radiasi harus dijalani untuk mengobati kanker.[2]