Modero

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 8 Februari 2023 21.43 oleh Donovanpalu (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Modero'''<ref>Tari Dero Suku Bare'e, ''[https://budaya-indonesia.org/tari-modero]", Diakses 8 Februari 2023.</ref> adalah tarian tradisional yang sering dilakukan oleh Orang Tojo atau yang biasa dikenal dengan nama Suku Bare'e<ref>SUKU BARE'E, ''[https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/suku-suku/sulawesi/suku-baree-prov-sulawesi-tengah/]", Diakses 8 Februari 2023.</ref> sewaktu acara Mopadungku atau padungku (pesta panen), yaitu berpegangan tangan...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Modero[1] adalah tarian tradisional yang sering dilakukan oleh Orang Tojo atau yang biasa dikenal dengan nama Suku Bare'e[2] sewaktu acara Mopadungku atau padungku (pesta panen), yaitu berpegangan tangan dengan membentuk lingkaran dengan goyang mengikuti iringan lagu dan musik dari lalove (seruling), geso-geso, ganda (gendang), dan gongi (gong).

Sejarah

Di Tojo Kabupaten Tojo Una-una yang sekarang, Modero atau disebut juga Tarian "Dero" pada awalnya sebenarnya ditarikan di dalam Lobo (pusat ibadah masyarakat suku bare'e untuk Mpuempalaburu sebelum masuk islam). Tarian ini dilakukan ketika pasukan perang dari sebuah Lipu pulang pengayauan (penggal kepala). Mereka melakukan pengayauan karena dorongan kepercayaan mereka dimana diajarkan apabila ada musibah seperti panen gagal atau ada anggota masyarakat yang meninggal maka mereka harus mencari tengkorak kepala orang sebagai penolak bala. Demikian lalu tengkorak kepala yang didapatkan dari hasil pengayauan kemudian di letakan di tengah Lobo, lalu ditarikan oleh masyarakat secara melingkar dengan gaya yang sama seperti yang kita kenal sekarang dengan "Dero". Gerakan ini sangat bersifat magis dan kental nuansa spiritualnya. Daya magis tarian itu masih ada sampai sekarang.

Penyebutan atau penamaan Tari Dero pada tari massal yang terkenal di wilayah tana nto bare'e ini memiliki sejarah yang panjang. Dan di jaman moderen Tari Dero dan Tari Moende di tarikan dengan diiringi Musik Elekton.

Gerakan Tari

Gerakan tari dero yang berikutnya disebut dengan ende ngkoyoe atau ende ntoroli , yaitu dua langkah ke kanan dan selangkah ke kiri. Gerakan ini dilakukan saat pesta panen padungku. Gerakan tari yang terakhir disebut ende ada’ (adat), yang ditampilkan untuk penyambutan hari-hari adat atau perayaan. Gerakannya sama dengan ende ntoroli .

Tari Modero dan Tari Mo'ende dilakukan dengan gerakan kaki 1 kali kekiri (ende ntoroli) 2 kali ke kanan (ende ngkoyoe)   begitu seterusnya, sehingga gerakkan perputarannya kekanan terus seiring doa kepada Puempalaburu Tuhannya Suku Bare'e.

Perbedannya Tari Modero dan Tari Mo’ende terletak pada tangan para penari yang tidak bergandengan tangan karena sedang terjadi bulan purnama, dan Modero adalah cara berdo’a suku bare’e pada umumnya untuk semua acara, tetapi mo’ende adalah hanya pada awal musim panen yang ditandai dengan bulan purnama.

Referensi

  1. ^ Tari Dero Suku Bare'e, [1]", Diakses 8 Februari 2023.
  2. ^ SUKU BARE'E, [2]", Diakses 8 Februari 2023.