Stasiun Tonjong Baru

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Tonjong Baru (TOJB) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Tonjong, Kramatwatu, Serang, Banten, dan termasuk stasiun yang letaknya paling barat di Kabupaten Serang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +4 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi 1 Jakarta. Hanya ada satu kereta api saja yang melayani angkutan penumpang di stasiun ini, yaitu KA Lokal Merak dengan relasi Rangkasbitung-Merak PP.

Stasiun Tonjong Baru
Kereta Api Indonesia
LM08

Kondisi emplasemen Stasiun Tonjong Baru.
Lokasi
Koordinat6°2′3″S 106°7′17″E / 6.03417°S 106.12139°E / -6.03417; 106.12139
Ketinggian+4 m
Operator
Letak
km 126+558 lintas AngkeTanah Abang
RangkasbitungMerak[1]
Jumlah peron2 (satu peron sisi tinggi dan satu peron pulau rendah)
Jumlah jalur2 (jalur 2: sepur lurus)
LayananLokal Merak
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
  • TOJB
  • 0108[2]
  • TONJONG
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1950-an
Ditutup1990-an (lokasi lama)
Nama sebelumnyaTondjong
Perusahaan awalDjawatan Kereta Api Republik Indonesia
Tanggal penting
Dibuka kembali1990-an (lokasi sekarang)
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Karangantu Commuter Line Merak
Merak–Rangkasbitung, p.p.
Cilegon
menuju Merak
Fasilitas dan teknis
FasilitasToilet 
Tipe persinyalanElektrik tipe DBRI Vital Processor Interlocking[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejarah

Jalur kereta api dari Stasiun Rangkasbitung diteruskan pembangunannya oleh Staatsspoorwegen (SS) hingga ke daerah Serang pada 1 Juli 1900,[4] yang kemudian dilanjutkan kembali hingga ke dekat Pelabuhan Anyer Kidul pada 1 Desember 1900. Pada 1 Desember 1914, dibuat jalur kereta api baru yang mengarah ke daerah Merak untuk mengakomodasi Pelabuhan Merak yang lebih dekat untuk menyebrang ke Lampung.[5]

Stasiun Tondjong (yang kemudian namanya dikenal sebagai Tonjong Baru) sendiri dibangun setelah era kemerdekaan, tepatnya pada dekade 1950-an.[5] Diperkirakan, bangunan stasiun yang ada saat ini pun merupakan stasiun pindahan, dan bukan lokasi stasiun asli seperti saat awal dibangun. Bangunan stasiun yang lama berada di sebelah barat dari stasiun yang saat ini, tepatnya di kolong tol Jakarta-Merak. Stasiun Tondjong yang asli telah dirobohkan guna rencana pembangunan terminal peti kemas pada era 1990-an, dan kini bangunannya hilang tak berbekas.

Dahulu, pada petak antara Stasiun Tonjong Baru dan Stasiun Karangantu terdapat Halte Banten, namun kini halte tersebut sudah tidak aktif lagi.

Pada tahun 2001, sempat dijalankan kereta api angkutan peti kemas dari Pelabuhan Bojanegara hingga ke Stasiun Kalimas. Untuk keperluan angkutan ini, dibuatlah sebuah percabangan jalur dari Stasiun Tonjong Baru yang mengarah ke Pelabuhan Bojanegara. Perjalanan kereta api ini memakan waktu tempuh 28 jam 43 menit, hampir menyamai KA Baja Satwa relasi Cilegon-Kalimas pada saat itu yang memakan waktu tempuh 29 jam. Kereta api peti kemas Bojanegara-Kalimas hanya bertahan selama 2-3 tahun saja, sampai akhirnya relasinya dipotong menjadi Kalimas-Sungai Lagoa. Bekas percabangan jalur dari Stasiun Tonjong Baru yang mengarah ke Pelabuhan Bojanegara pun tidak digunakan lagi, hingga kemudian dibongkar.

Bangunan dan tata letak

Stasiun Tonjong Baru hanya memiliki 2 jalur kereta api dengan jalur 2 sebagai sepur lurus. Terdapat lahan bekas jalur 3 yang sebelumnya berfungsi sebagai sepur badug dan sepur simpan, serta jalur 3 ini terhubung ke jalur cabang yang mengarah ke Pelabuhan Bojanegara.

Stasiun Tonjong Baru dilengkapi dengan peron tinggi untuk memudahkan aktivitas naik dan turun penumpang, peron tinggi ini dibangun bersamaan dengan proyek upgrade rel KA lintas Rangkasbitung-Merak pada tahun 2021 lalu.

Layanan kereta api

Lokal Merak, tujuan Merak dan tujuan Rangkasbitung (ekonomi lokal).

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  5. ^ a b "ZWP - Haltestempels Ned.Indië". studiegroep-zwp.nl. Diakses tanggal 2022-10-22. 

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Merak–Tanah Abang".

6°01′53″S 106°07′17″E / 6.0313225°S 106.1214185°E / -6.0313225; 106.1214185{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman