Kapal penjelajah kelas Alaska

Revisi sejak 18 April 2023 02.50 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 0 sources and tagging 2 as dead.) #IABot (v2.0.9.3)

Kelas Alaska adalah satu dari 6 kelas kapal penjelajah besar yang dipesan sebelum Perang Dunia II untuk Angkatan Laut Amerika Serikat. Mereka secara resmi diklasifikan sebagai kapal penjelajah besar (CB), walaupun ada juga yang menyebut mereka sebagai kapal penjelajah tempur. Kapal-kapal dalam kelas ini dinamakan berdasarka daerah insuler dari Amerika Serikat, yang melambangkan status wilayah tersebut "ditengah-tengah", sama seperti kapal dalam kelas ini yang lebih kecil dari kapal tempur dan lebih besar dari kapal penjelajah.[A]

Sketsa kapal Alaska, pemimpin dari kelas Alaska
Tentang kelas
Nama:Kelas Alaska
Pembangun:New York Shipbuilding Corporation[1][2][3]
Operator: United States Navy
Didahului oleh:N/A, hanya satu-satunya kapal penjelajah besar yang disetujui
Digantikan oleh:N/A, hanya satu-satunya kapal penjelajah besar yang disetujui
Bertugas:17 Juni 1944 – 17 Februari 1947
Rencana:6
Selesai:2
Batal:4
Dipensiunkan:2

Latar belakang

Pembangunan kapal penjelajah berat saat tahun-tahun antarperang dibatasi dalam Traktat Angkatan Laut Washington, dimana Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Prancis, dan Italia sepakat untuk membatasi kapal penjelajah berat hingga memiliki berat maksimum 10.000 ton dengan persenjataan utama meriam berkaliber 8 inci.

Alasan utama untuk Amerika membuat kapal penjelajah kelas Alaska berasal dari peluncuran kapal Pocket-Battleship kelas-Deutschland milik Jerman yang dibuat di awal tahun 1930-an yang membuat Amerika ingin merancang kapal tandingan Pocket-Battleship Jerman.

Meskipun tidak ada tindakan lebih lanjut, rencana ini dihidupkan kembali pada akhir tahun 1930-an ketika laporan intelijen mengindikasikan Jepang sedang merencanakan atau membangun "kapal penjelajah super" yang akan didesain jauh lebih kuat daripada kapal penjelajah berat Amerika saat ini.

Presiden AS pada saat itu, Franklin Delano Roosevelt, telah menyetujui pengembangan kelas "penjelajah besar" dengan tujuan untuk menandingi kemampuan kapal penjelajah berat Jepang dan Pocket-Battleship Jerman.

Konstruksi

Kelas Alaska dirancang dengan meriam utama berkaliber 12 inci (305mm) sejumlah 9 buah dan 12 buah meriam kaliber 5 inci (127mm), 56 buah meriam PSU Bofors 40mm dan 34 meriam PSU Oerlikon 20mm. Dapat berlayar hingga kecepatan 33 knot (61 km/jam) dengan berat 30.000 ton, panjang hingga 246 meter dan armor belt yang sanggup menahan tembakan peluru kaliber 10 inci. Dengan desain seperti itu, "kapal penjelajah besar" kelas-Alaska digadang-gadang sanggup melawan kapal tempur kelas Scharnhorst milik Jerman.

Dari enam kapal penjelajah kelas Alaska yang direncanakan, hanya dua yang berhasil diselesaikan yaitu, Alaska dan Guam. Alaska dan Guam bertugas bersama Angkatan Laut Amerika Serikat selama tahun=tahun terakhir Perang Dunia II. Bentuknya mereka serupa dengan kapal tempur kelas Iowa, kecepatan mereka yang tinggi membuat mereka ditugaskan sebagai kapal pengebom dan pengawal kapal induk.

Masa dinas

Keduanya berhasil mengawal USS Franklin ketika dia sedang dalam perjalanan untuk diperbaiki di Guam setelah rusak akibat terkena dua bom Jepang. Setelah itu, Alaska mendukung pendaratan di Okinawa, sementara Guam pergi ke Teluk San Pedro untuk menjadi pemimpin gugus tugas baru, Cruiser Task Force 95. Guam, bergabung dengan Alaska, empat kapal kapal penjelajah ringan, dan sembilan kapal perusak, memimpin satgas ke Tiongkok Timur dan Laut Kuning melakukan misi penghadangan konvoi kapal dagang Jepang. Namun, mereka hanya menemukan kapal-kapal jung Tiongkok.

Pada akhir perang, keduanya telah dikenal personel Angkatan Laut Amerika sebagai pengawal kapal induk yang handal. Setelah perang, kedua kapal bertugas dengan Satuan Tugas ke-71, Angkatan Laut ke-7. Misinya adalah untuk mendukung pendudukan pasukan Sekutu semenanjung Korea.

Nasib

Pada tahun 1947 kedua kapal tersebut diputuskan pensiun oleh Angakatan Laut. Angkatan Laut pernah melakukan studi terhadap Alaska dan Guam untuk dipersenjatai dengan rudal, tapi karena biaya konversi yang termasuk mahal, maka rencana tersebut tidak jadi dilakukan. Pada akhirnya Alaska dibesituakan tahun 1960 dan Guam tahun 1961.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ With only one exception (USS Kearsarge), US battleships, such as USS Nevada or USS New Jersey, were named for states, while cruisers, like USS Wichita, were named for cities. See United States ship naming conventions. Alaska and Hawaii were insular areas of the United States at the time; they became the forty-ninth and fiftieth States in 1959.

Kutipan

  1. ^ "Alaska". Dictionary of American Naval Fighting Ships. Navy Department, Naval History and Heritage Command. Diakses tanggal 14 October 2008. 
  2. ^ "Guam". DANFS. Diakses tanggal 14 October 2008. 
  3. ^ "Hawaii". DANFS. Diakses tanggal 14 October 2008. 

Referensi

Pranala luar