Bank BTPN Syariah
PT Bank BTPN Syariah Tbk adalah anak usaha BTPN yang bergerak di bidang perbankan syariah. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 23 kantor cabang, 2 kantor cabang pembantu, 41 kantor fungsional operasional, 3 kantor fungsional non operasional, 26 layanan syariah bank, dan 9 ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.[3][4]
Sebelumnya | PT Bank Purba Danarta (1991-2009) PT Bank Sahabat Purba Danarta (2009-2014) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (2014-2020) |
---|---|
Perseroan terbatas | |
Kode emiten | IDX: BTPS |
Industri | Jasa keuangan |
Didirikan | 7 Maret 1991 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Hadi Wibowo[1] (Direktur Utama) Kemal Azis Stamboel[2] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Merek |
|
Pendapatan | Rp 4,037 triliun (2020)[3] |
Rp 845,398 milyar (2020)[3] | |
Total aset | Rp 16,435 triliun (2020)[3] |
Total ekuitas | Rp 5,879 triliun (2020)[3] |
Pemilik | BTPN |
Karyawan | 11.899 (2020)[3] |
Situs web | www |
Sejarah
Bank ini memulai sejarahnya di Semarang pada tahun 1991 dengan nama "PT Bank Purba Danarta". Pada tahun 2007, PT Triputra Persada Rachmat mengakuisisi mayoritas saham bank ini, dan pada tahun 2009, bank ini mengubah namanya menjadi "PT Bank Sahabat Purba Danarta". Sementara itu, pada tahun 2008, BTPN membentuk Unit Usaha Syariah (UUS). Pada tahun 2010, unit usaha tersebut mulai menguji coba layanan Tunas Usaha Rakyat (TUR) untuk melayani nasabah prasejahtera produktif, dimulai dengan tiga komunitas yang ada di Banten. Pada tahun 2011, layanan TUR diperluas ke seantero Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2014, BTPN resmi mengakuisisi bank ini dan kemudian memisahkan unit usaha syariahnya ke dalam bank ini. Bank ini kemudian didaftarkan sebagai bank syariah ke-12 di Indonesia dengan nama "PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah". Pada tanggal 8 Mei 2018, bank ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, dan pada tanggal 4 Juni 2020, bank ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Pada tanggal 7 Juli 2020, bank ini ditetapkan sebagai sebuah bank BUKU 3.[3][4]
Manajemen
Jajaran Komisaris
- Komisaris Utama : Kemal Aziz Stamboel.
- Anggota Komisaris : Dewi Pelitawatie.
- Anggota Komisaris : Mahdi Syahbudin.
- Anggota Komisaris : Yenny Lim.
Jajaran Direksi
- Direktur Utama : Hadi Wibowo.
- Direktur : Gatot Adhi Prasetyo.
- Direktur : Arief Ismail.
- Direktur : Fachmy Ahmad.
Jajaran Manajemen
- Chief Of Financing Business : Dwiyono B Winantio.
- Business Planning & Assurance Head : Dewi Nuzulianti.
- Business Development Head : Ade Fauzan.
- Risk Management Head : Dharma Putera
Dewan Pengawas Syariah
- Ketua Dewan Pengawas Syariah : H. Ikhwan Abidin, MA
- Anggota Dwan Pengawas Syariah : H. Muhamad Faiz, MA
Pemegang Saham
Daftar Pemegang Saham BTPN Syariah:
- PT Bank BTPN, Tbk
- Publik
- Saham Treasuri
Produk dan Layanan
- Tepat (brand dana pihak ketiga BTPN Syariah)
- Tepat Tabungan (asas Wadiah/titipan)
- Tepat Deposito (asas Mudharabah/bagi hasil)
- Tepat Tabungan Platinum (asas Mudharabah/bagi hasil)
- Tepat Tabungan Rencana (asas Wadiah/titipan untuk Haji dan Umrah serta Qurban)
- Rekening Tabungan Jamaah Haji
- Tepat Giro (asas Wadiah/titipan)
- Kredit
Referensi
- ^ "Dewan Direksi". PT Bank BTPN Syariah Tbk. Diakses tanggal 31 Januari 2022.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Bank BTPN Syariah Tbk. Diakses tanggal 31 Januari 2022.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020". PT Bank BTPN Syariah Tbk. Diakses tanggal 31 Januari 2022.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Bank BTPN Syariah Tbk. Diakses tanggal 31 Januari 2022.
Pranala luar