Iklan televisi

Revisi sejak 15 Juni 2023 12.02 oleh OrangKalideres (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 23681423 oleh 111.94.105.94 (bicara))

Iklan televisi adalah sebuah serangkaian tayangan televisi yang dibuat dan dibayar oleh sebuah badan usaha untuk menyampaikan pesan, biasanya untuk memasarkan produk ataupun sekadar mengumumkan. Iklan televisi pertama kali disiarkan di Amerika Serikat pada tanggal 1 Juli 1941. Saat ini banyak iklan televisi yang disiarkan dalam bentuk iklan pendek selama beberapa waktu, mulai dari waktu lima detik hingga beberapa menit (hal tersebut termasuk durasi iklan yang sama dengan acara televisi kebanyakan, biasanya berbentuk infomersial). Pengiklanan seperti ini digunakan untuk mempromosikan berbagai produk barang, jasa, pengumuman, atau gagasan.

Walaupun TV baru dalam tahap ujicoba siaran, stasiun radio sudah memperkirakan bahwa TV menjadi media potensial untuk beriklan.

Iklan televisi pertama di dunia berasal dari Amerika Serikat, pada tanggal 1 Juli 1941 di saluran WNBT stasiun New York (kini WNBC) sebelum pertandingan basket antara Brooklyn Dodgers melawan Philadelphia Phillies. Iklan itu adalah iklan jam tangan Bulova.[1][2] Di Inggris, iklan televisi pertama ditayangkan di ITV tanggal 22 September 1955, yaitu iklan pasta gigi Gibbs SR. Di Asia, iklan televisi pertama ditayangkan oleh Nippon Television di Tokyo tanggal 28 Agustus, 1953, yang mengiklankan jam Seikosha (kini Seiko).[3]

Di Indonesia, iklan televisi mulai ditayangkan di TVRI pada 1 Maret 1963, sekitar setengah tahun setelah pertama bersiaran. Iklan yang pertama disiarkan masih belum jelas, namun kemungkinan merupakan salah satu dari tiga iklan pertama yang tercatat dalam berbagai sumber di internet: Hotel Tjipajung, PT Masayu (produsen alat-alat berat dan truk), serta PT Arschoob Ramasita (pembuat gambar untuk iklan-iklan InterVista, salah satu perusahaan iklan pertama di Indonesia). Iklan-iklan tersebut masih berbentuk telop.[4] Keberadaan iklan televisi sempat menghilang pada periode 1981-1988, ketika pemerintah melarang penayangan iklan di TVRI hingga kehadiran televisi swasta pertama, RCTI.[5]

Iklan yang sifatnya tidak komersial (disebut juga iklan layanan masyarakat atau ILM) merupakan iklan yang dibuat bukan untuk mengkomersialkan barang atau jasa, melainkan berisi pesan-pesan yang ditujukan kepada masyarakat, biasanya "dipersembahkan oleh" badan-badan tertentu.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Imagery For Profit" R.W. Stewart, New York Times, 6 Juli 1941.
  2. ^ [1] WNBT/Bulova test pattern
  3. ^ ja:コマーシャルメッセージ
  4. ^ Khumaini, Anwar (2014). Sejarah iklan televisi di Indonesia. Merdeka.com. Diakses 15 Juli 2020.
  5. ^ Televisi, Iklan, dan Perihal "Menjadi Indonesia"

Pranala luar