A. Rivai Harahap
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Abdul Rivai Harahap (21 April 1925 – 8 November 2018) adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia.
A. Rivai Harahap | |
---|---|
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ke-5 | |
Masa jabatan 8 November 1998 – 19 Desember 2003 | |
Presiden | Bacharuddin Jusuf Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri |
Informasi pribadi | |
Lahir | Abdul Rivai Harahap 21 April 1928 Binjai, Hindia Belanda |
Meninggal | 8 November 2018 Jakarta, Indonesia | (umur 93)
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Tentara |
Dikenal karena | Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka |
Karier militer | |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1945–1983 |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Latar Belakang
Abdul Rivai Harahap mengecap pendidikan dasar di kota kelahirannya Pematang Siantar. Kemudian melanjutkan pendidikannya Indonesisch-Nederlandsche School Kayutanam, Sumatra Barat dan Tyu Gakko di Pematang Siantar. Dia lulus SMA LPPU di Banda Aceh.
Karier Militer
Pendidikan militernya diawali di Medan Seinen Rensyeiso di Medan 1943, berlanjut ke Zyokyukanri Gakko (Sekolah Pegawai Negeri) di Batusangkar, Sumatra Barat (1944) dan Kursus ”B” Angkatan II di Pusat Infanteri di Bandung, Jawa Barat (1959-1960), serta Seskoad-II/IV di Bandung, Jawa Barat (1965)
Abdul Rivai Harahap mengawali karier militer sebagai Pelatih TKR, Agustus 1945 - 30 Desember 1945. Atasan langsungnya ketika itu adalah Achmad Tahir. Kemudian, setelah dia mengikuti Latihan Opsir TKR, Divisi X dengan pangkat Serma Kadet, 1 Januari 1946 – 30 Juni 1946 (atasan H. Sitompul), dia diangkat menjadi Dan Seksi Divisi X berpangkat Letda Inf (1 Juli 1946 – 30 Desember 1947) dengan atasan langsung Ricardo Siahaan.
Lalu bertugas sebagai Dan Ki, Resimen I berpangkat Lettu Inf (31 Desember 1947 – 19 Desember 1948). Kemudian menjadi Wadan Raum I Sekter IV Gerilya (20 Desember 1948 -29 Desember 1949) dan Danton Yonif 104 Territorial I (30 Desember 1949 – 31 Oktober 1951) dengan atasan langsung Maraden Panggabean.
Lalu menjabat Dan Ki Yonif 113 Territorial I (1 November 1951 – 10 Agustus 1953) dengan atasan langsung B. Sinaga; Dan Ki Staf Yonif F Resimen I (11 Agustus 1953 – 31 Desember 1953, atasan langsung Bawadi. Kemudian naik menjadi Pa Seksi Resimen I Territorial I/BB (1 Januari 1954 – 31 Desember 1958) dan naik pangkat dari Lettu Inf menjadi Kapten Inf, atasan langsungnya R. Priyatna.
Setelah itu dia dipercaya menjabat Asisten Ops Kodam I/Iskandar Muda dengan pangkat Mayor Inf (1 Januari 1959 -16 Oktober 1959), atasan langsungnya Syamaun Gaharu. Lalu dia mengikuti Kursus ”B” Pus If (17 Oktober 1959 - 30 Oktober 1960), yang dipimpin Soemitro. Selepas itu, dia menjabat Wa As Ops Koanda Sum (1 November 1960 – 12 November 1961) di bawah pimpinan Soeprapto. Kemudian menjabat Pgs As Ops Koanda Sum (13 November 1961 – 7 Oktober 1962). Lalu diangkat secara definitif menjabat As Ops Koanda Sum (8 Oktober 1962 – 12 April 1965) dipimpin RA Kosasih. Pangkatnya pun naik menjadi Letkol Inf.
Setelah mengikuti pendidikan Seskoad (13 April 1965 – 30 Desember 1965) yang dipimpin Soedirman, dia diposisikan sebagai Pamen DBP Koanda Sum (1 Januari 1966 – 5 September 1966) dengan atasan langsung Mokoginta, sebelum diangkat menjabat Danrem 012 Teuku Umar, Kodam I Iskandar Muda (6 September 1966 – 19 Februari 1968) di bawah pimpinan Pangdam I/IM Ishak Juarsa.
Pangkatnya naik menjadi Kolonel Inf saat dipercaya menjabat Danrem 011 Lilawangsa, Kodam I Iskandar Muda (20 Februari 1968 – 14 Oktober 1970). Saat itu, T. Hamzah menjabat Pangdam I/IM. Dua tahun berikutnya, dia diangkat menjabat Kepala Staf Kodam I Iskandar Muda (15 Oktober 1970 – 7 Oktober 1973) di bawah pimpinan Pangdam A. Kunaefi.
Pangkatnya naik dari melati (Pamen) menjadi bintang (Pati, jenderal bintang satu: Brigjen) saat dipercaya menjabat Panglima Kodam I Iskandar Muda (8 Oktober 1973 – 14 Desember 1977). Pangkatnya naik lagi menjadi Mayjen dan Letjen (bintang dua dan bintang tiga) saat menjabat Aster SUAD (15 Desember 1977 – 11 Mei 1983 (atasannya Makmun Murod, Widodo, dan Poniman) dan Aster Hankam/ABRI (1982 – 11 Mei 1983) saat Jenderal TNI M. Jusuf menjabat Panglima ABRI/Menhankam.
Dalam karier militernya, Rivai mengabdikan diri dalam beberapa penugasan operasi. Dia aktif berjuang selama Perang Proklamator, Presiden Republik Indonesia Pertama (1945-1966) Kemerdekaan RI mulai tahun 1945, Clash I dan II, serta turut bergerilya pada tahun 1949 di Sektor IV daerah Tapanuli Tengah di bawah pimpinan Jenderal TNI (Purn) Maraden Panggabean. Dia juga bertugas dalam operasi penumpasan Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku, operasi penumpasan DI/TII di Aceh, dan Operasi Sapta Marga di Sumatra Utara.
Saat menjabat Pangdam Iskandar Muda, dia juga bertugas sebagai anggota MPR-RI Fraksi ABRI (1977-1988). Selain itu, dia aktif sebagai Andalan Nasional Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (1979-2003). Dia menjabat Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pada 1983-1998 dan menjabat Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pada 1998-2003. Juga aktif sebagai anggota Dewan Siaran Nasional, 1989-1991 dan 1991-1993, serta anggota Tim Penasihat Presiden RI Urusan Aceh.
Meninggal Dunia
Ia meninggal dunia pada tanggal 8 November 2018 di kediamannya di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan dalam usia 90 tahun.[1] Ia dimakamkan di TMPN Utama Kalibata pada 9 November, upacara pemakamannya dipimpin oleh Letjen TNI Muhammad Herindra yang juga sekaligus Wakil Ketua Kwarnas Bidang Abdimasgana dan dihadiri juga oleh Ketua Kwarnas, Budi Waseso.[2]
Referensi
Pranala luar
- Profil di Tokohindonesia.com Diarsipkan 2016-09-17 di Wayback Machine.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Himawan Soetanto |
Ketua Kwartir Nasional 1998–2003 |
Diteruskan oleh: Azrul Azwar |