Sungai Lembing
Sungai Lembing adalah sebuah kota kecil di Distrik Kuantan, Pahang, Malaysia. Kota ini terletak sekitar 42 km (26 mil) barat laut Kuantan.[6] Kota ini didirikan pada tahun 1900-an sebagai komunitas penambangan timah ketika perusahaan Inggris Pahang Consolidated Company Limited (PCCL) mendirikan industri penambangan timah di sana setelah kegiatan penambangan dimulai pada tahun 1886. Sungai Lembing memiliki listrik, sekolah, bioskop, pom bensin sendiri, dan rumah sakit.
Sungai Lembing | |
---|---|
Transkripsi lain | |
• Jawi | سوڠاي لمبيڠ |
• Tionghoa | 双溪林明 (Sederhana) 雙溪林明 (Tradisional) |
• Jepang | スンガイ・レンビン |
Etimologi: Melayu: Sungai Lembing | |
Julukan: | |
Koordinat: 3°55′00.9″N 103°02′05.9″E / 3.916917°N 103.034972°E | |
Negara | Malaysia |
Negara bagian | Pahang Darul Makmur |
Distrik | Distrik Kuantan |
Ditemukan | 1900-an[4] |
Populasi (2014) | |
• Total | 5.000[3] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WPM) |
Kode pos | 26200[5] |
Kode area telepon | +6-09 |
Pada tahun 1926, kerusakan akibat banjir menyebabkan kegiatan penambangan terhenti selama tiga bulan. Depresi Besar dan pendudukan Jepang di Malaya sangat memengaruhi industri pertambangan timah di kota itu. Sejak kemerdekaan Malaya, Sungai Lembing mengalami penurunan karena permintaan global dan harga timah turun, mengakibatkan penutupan tambang pada tahun 1987. Banyak warga yang pindah sehingga fasilitas seperti pertokoan dan SPBU tutup.
Setelah tahun 2001, Sungai Lembing direvitalisasi sebagai wisata warisan dengan dibukanya Museum Sungai Lembing. Investasi pemerintah selanjutnya menjadikan kawasan ini salah satu tempat wisata penting di Pahang. Pada tahun 2014, kota ini berpenduduk sekitar 5.000 orang. Sebuah kebakaran besar pada tahun 2019 menimbulkan kekhawatiran akan kelestarian bangunan bersejarah.
Pariwisata
Pada Juli 2017, penduduk setempat memperkirakan sekitar 2.000 hingga 3.000 wisatawan mengunjungi kota tersebut setiap akhir pekan, dan jumlah tersebut mencapai puncaknya selama liburan sekolah di Malaysia dan Singapura.[7] Selain Museum Sungai Lembing dan terowongan pertambangan, tempat wisata di kawasan ini termasuk museum yang didedikasikan untuk kristal,[8] pemandian mata air panas, Bukit Panorama,[9] dan Air Terjun Pelangi.[1] Tempat ibadah termasuk Gua Charas, di mana kuil Buddha dan Hindu terletak di dalam gua.[10]
-
Museum Sungai Lembing
-
Jembatan Kolong Pahat
-
Bukit Panorama, dengan Gua Charas (kiri) di belakang
-
Gua Charas
Referensi
- ^ a b Han Sean, Ong (2014-03-20). "Sungai Lembing's evolution from a tin-mining hub to a tourist destination". The Star. Diakses tanggal 2020-07-04.
- ^ "陆续迎来访客 林明山镇 民宿客满" [Warga Sungai Lembing terus mengundang pengunjung, hotel sudah penuh dipesan]. China Press (dalam bahasa Tionghoa). 2020-06-27. Diakses tanggal 2020-07-04.
- ^ BERNAMA (2014-11-24). "Lebih 5,000 penduduk Sungai Lembing terputus hubungan" [Lebih dari 5.000 warga Sungai Lembing terputus akses ke dunia luar]. Berita Harian (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2020-07-04.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaNST2
- ^ "Sungai Lembing, Pahang Postcode List". Postcode.my. Diakses tanggal 2020-07-04.
- ^ Wahida Kamaruzaman, Norul; Zulkiple, Adnan; Awang, Sharifah; Muhammad, Nurmunira (November 2014). "The Parametric Study on the Origin-Destination Survey of Rapid Kuantan's Use along Sungai Lembing Route, Pahang". Conference: 9th Malaysian Road Conference (dalam bahasa Melayu): 1Pahang, Malaysia. doi:10.13140/2.1.1395.6805. Diakses tanggal 2020-07-07.
- ^ Pek Yee, Foong (2017-07-14). "Ex-mining town embraces ecotourism". The Star. Diakses tanggal 2020-07-04.
- ^ Khoo, Simon (2009-10-21). "Former miner opens crystal museum". The Star. Diakses tanggal 2020-07-04.
- ^ Begum, Faridah (2007-01-01). "Safari-park plan for Sungai Lembing". The Star. Diakses tanggal 2020-07-04.
- ^ Khoo, Simon (2007-01-09). "Unusual sights at Charas Cave". The Star. Diakses tanggal 2020-07-04.