KRI Raden Eddy Martadinata (331)

Fregat kelas SIGMA
Revisi sejak 3 September 2023 05.34 oleh Arsietala20 (bicara | kontrib) (Penambahan bagian "Komandan")

KRI Raden Eddy Martadinata (331) adalah kapal fregat pertama di kelas Martadinata dari total 6 kapal yang direncanakan dan merupakan kapal SIGMA 10514 pertama yang dibangun di galangan kapal PT. PAL Indonesia[3] bersama dengan galangan kapal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding. Kapal ini biasa disebut dengan nama Perusak Kawal Rudal (PKR) di Indonesia.

KRI Raden Eddy Martadinata berlayar di Laut Tiongkok Selatan pada 21 Mei 2018.
Sejarah
Indonesia
Nama KRI Raden Eddy Martadinata
Asal nama Raden Eddy Martadinata
Pembangun
Pasang lunas 16 April 2014
Diluncurkan 18 Januari 2016
Mulai berlayar 7 April 2017
Identifikasi
Status Aktif bertugas
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis fregat kelas Martadinata
Berat benaman 2,365 ton
Panjang 10.511 m (34.484 ft 11 in)
Lebar 1.402 m (4.599 ft 9 in)
Sarat air 375 m (1.230 ft 4 in)
Pendorong
  • Sistem Propulsi:
  • Combined diesel or electric (CODOE)
  • 2 x 10000 kW MCR diesel engines
  • 2 x 1300 kW MCR electric motors
  • 2 x double input/single output gearbox
  • 2 x 3.65 m CPP
  • Integrated platform management system
  • Auxiliary Systems:
  • 6 x 735 kWE Caterpillar C32A generator sets[1]
  • 1 x 180 kWE emergency gen. set
  • Chilled water 2 x units, redundant distribution
  • Fire fighting 4 x main pumps + 1 x service pump
  • Freshwater making capacity 2 x 14 m3/day(RO) + 2 x 7.5 m3/day (evaporators)
Kecepatan
  • Maximum: 28 knot (52 km/h; 32 mph)
  • Jelajah: 18 knot (33 km/h; 21 mph)
  • Ekonomi: 14 knot (26 km/h; 16 mph)
  • Speed on E-propulsion: 15 knot (28 km/h; 17 mph)
  • Jangkauan
  • Jelajah: 3,600 nmi (6,667 km; 4,143 mi)
  • Ekonomi: 5.000 nmi (9.300 km; 5.800 mi)
  • Ketahanan: > 20 hari di laut
  • Awak kapal 122 personel
    Sensor dan
    sistem pemroses
    • Combat System: Thales Group TACTICOS
    • Search radar: SMART-S Mk2 3D multibeam surveillance radar
    • IFF: Thales TSB 2520
    • Navigation radar: Sperry Marine BridgeMasterE ARPA radar
    • Fire control radar: STIR 1.2 MK.2 (STING) electro-optical fire control system
    • Data Link: LINK Y Mk 2 datalink system
    • Sonar: Thales UMS 4132 Kingklip hull-mounted sonar
    • CAPTAS 2/UMS 4229 (VDS)
    • Internal Communications: Thales Communication's Fibre Optical COmmunications Network (FOCON) or EID's ICCS
    • Satellite Comms: Nera F series
    • Navigation System: Raytheon Anschutz integrated navigation
    • Integrated Platform Management System: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System[2]
    • Nautical equipment:
    • Integrated bridge console 2 x navigation radar: ECDIS & GMDSS-A3 reference gyro[1]
    Peralatan perang
    elektronik dan tipuan
  • ESM: Thales VIGILE 100
  • ECM: Thales Scorpion
  • Decoy: TERMA SKWS DLT-12T 130mm decoy launchers
  • Senjata
  • Meriam:
    1 x OTO Melara 76 mm
    1 x 35 mm Rheinmetall Oerlikon Millennium Gun
    2 x 20 mm Denel GI-2
  • Misil:
    12 x MBDA VL MICA
    8 x Exocet MM40 Block III
  • Torpedo:
    2 x 3 tabung torpedo EuroTorp B515 untuk torpedo A244/S Mod.3 Whitehead
  • Pelindung Material lambung: Steel grade A / AH36[1]
    Pesawat yang
    diangkut
    1 x AS565 Panther helikopter
    Fasilitas penerbangan Hangar helikopter dan flight deck

    Deskripsi Kapal

    KRI RE Martadinata (331) menjadi kapal kelima yang menerapkan teknologi SIGMA. Kapal fregat kombatan ini berdimensi panjang 105 meter, lebar 14 meter, dan mampu melaju hingga kecepatan 28 knot. Kapal ini didesain untuk menjalankan berbagai misi yaitu peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti kapal selam, peperangan anti serangan udara, serta peperangan elektronika.

    KRI Raden Eddy Martadinata-331 dilengkapi dengan meriam utama OTO Melara 76mm Super Rapid Gun dan rudal Exocet MM40 Block 3 yang jarak jangkaunya bisa mencapai 180 - 200 kilometer.

    Selain itu, ada juga rudal anti serangan udara Mica yang dirancang efektif dan dapat menyergap sasaran sejauh 20 - 25 kilometer dengan ketinggian 9144 meter.

    Kapal perang ini juga dilengkapi dengan rudal terma SKWS DLT 12 T yang mampu membelokkan arah rudal, mengacaukan sensor rudal, mengacaukan jammer hingga mengecoh infra merah dan frekuensi radio yang digunakan rudal udara ke permukaan dan terdapat helipad dan hanggar yang dapat menampung dua helikopter berbobot total 10 ton.

    Selain itu, Torpedo A 244S jenis ringan mempunyai kemampuan khusus mengincar sasaran di perairan dangkal, dan meriam Close In Weapon System (CIWS) Millenium 35mm untuk menangkis serangan udara serta ancaman permukaan jarak dekat. Atas teknologi yang ada di dalamnya, kapal ini dikukuhkan sebagai kapal bendera.

    Konstruksi

    Konstruksi fregat ini dimulai dengan upacara pemotongan baja pertama pada 15 Januari 2014 di galangan kapal PT. PAL Indonesia di Surabaya, dihadiri oleh Menteri Pertahanan saat itu Purnomo Yusgiantoro. Pada hari yang sama, upacara pemotongan baja pertama dilakukan di fasilitas Pembuatan Kapal Angkatan Laut Damen Schelde di Vlissingen untuk memulai pembangunan dua modul buatan Belanda.[4][5]

    Lunasnya dibaringkan pada 16 April 2014 di galangan kapal PAL Indonesia, yang juga merakit enam modul kapal.[6] Kapal diluncurkan pada 18 Januari 2016.[7] Kapal ini menyelesaikan uji coba lautnya pada 7 September 2016[8] dan dikirim ke Kementerian Pertahanan Indonesia pada 23 Januari 2017.[9] Raden Eddy Martadinata secara resmi ditugaskan pada 7 April 2017 oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Pangkalan Angkatan Laut Pondok Dayung di Tanjung Priok, Jakarta Utara.[10]

    Kapal memasuki drydock PAL Indonesia di Surabaya sekitar Juli–Agustus 2018 untuk proyek reparasi FFBNW (Fit For But Not With), yang terdiri dari empat tahap pekerjaan dan berlangsung selama 17 bulan. Proyek reparasi termasuk pemasangan suite peperangan elektronik dan sistem senjata jarak dekat meriam Rheinmetall Oerlikon Millennium. Reparasi selesai pada 4 Desember 2019.[11][12]

    Karir & Aktivitas

    Latihan Bersama Multilateral Rim of Pacific (RIMPAC) 2018

    Pada tanggal 30 Mei 2018, KRI Raden Eddy Martadinata (331) dan KRI Makassar (590) milik angkatan laut Indonesia telah tiba di Pearl Harbor, Honolulu Hawaii, Amerika Serikat[13] untuk mengikuti Latihan Bersama Multilateral Rim of Pacific (RIMPAC) 2018 yang digelar pada 25 Juni - 3 Agustus 2018, dan melibatkan hingga 27 negara di dunia.[14]

    Latihan Bersama Multilateral Milan 2022

    Multilateral Naval Exercise Milan merupakan latihan gabungan yang digelar oleh angkatan laut India yang dimulai sejak 1995. Latihan ini digelar dari 26 Februari hingga 4 Maret 2022 yang dilaksanakan di daerah lepas pantai Visakhapatnam India. Pada latihan ini, Indonesia mengirimkan KRI Raden Eddy Martadinata (331) untuk ikut serta.[15]

    Pengamanan KTT G-20 2022

    Pada tanggal 15 - 16 November 2022, Indonesia mengirimkan beberapa kapalnya untuk pengamanan KTT G-20 yang diselenggarakan di Bali, Indonesia. Kapal-kapal yang dikerahkan diantaranya adalah KRI Raden Eddy Martadinata (331), bersama KRI I Gusti Ngurah Rai (332), KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355), KRI Karel Satsuitubun (356), KRI Fatahillah (361), KRI Malahayati (362), KRI Sultan Hasanuddin (366), KRI Sultan Iskandar Muda (367), KRI Sultan Nuku (373), KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991), KRI Surabaya (591), KRI Teluk Banten (516), KRI Tarakan (905) dan KRI Bima Suci.[16][17]

    Latihan Bersama Multinasional AMAN 2023

    Indonesia mengirim KRI Raden Eddy Martadinata (331) ke Pakistan untuk mengikuti Latihan bersama (Latma) multinasional AMAN 2023[18] yang berlangsung mulai pada 10 Februari di Laut Arab lepas pantai Karachi dan berakhir pada 14 Februari. Latihan ini diselenggarakan oleh Pakistan dengan Mengusung tema “Together for Peace” dan telah diikuti oleh 50 negara di dunia.[19]

    Uji Coba Rudal Hanud MICA

    Pada tanggal 29 April 2023, TNI AL melakukan uji tembak rudal pertahanan udara (hanud) Mica Naval VLS (Vertical Launching System). Sebagai kapal peluncur rudal buatan MBDA tersebut adalah fregat KRI Raden Eddy Martadinata (331) dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor). Dari siaran pers Dinas Penerangan Angkatan Laut, disebutkan rudal diluncurkan dengan mengambil lokasi di perairan utara Bali.[20]

    Komandan

    Kolonel Laut (P) Agam Endrasmoro ( 2017 - 2018) [21]

    Kolonel Laut (P) Sandharianto (2018 - 2019) [22]

    Kolonel Laut (P) Lukman Kharish (Oktober 2019 - Maret 2021) [23]

    Kolonel Laut (P) Awang Bawono (Maret 2021 - 2022) [24]

    Lihat Juga

    Referensi

    1. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama damen10514
    2. ^ "Imtech Naval Projects Reference List" (PDF). Marine.imtech.nl. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2016-01-19. 
    3. ^ "Kementerian Pertahanan Republik Indonesia". www.kemhan.go.id. Diakses tanggal 2023-09-01. 
    4. ^ "Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI". www.kemhan.go.id. Diakses tanggal 2023-09-01. 
    5. ^ "Damen (DSNS) starts steel cutting for SIGMA 10514 PKR Frigate for Indonesia Navy (TNI AL)". navyrecognition.com. January 2014. Diakses tanggal 20 January 2023. 
    6. ^ "Indonesian Navy receives first Sigma-10514 guided missile frigate". navaltoday.com. 27 January 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 January 2019. Diakses tanggal 11 February 2019. 
    7. ^ "Indonesian Navy's First SIGMA 10514 PKR Launched at PT PAL Surabaya Shipyard". Damen.com. 18 January 2016. Diakses tanggal 20 January 2023. 
    8. ^ "Successful Trials for Indonesian Navy's First SIGMA 10514 PKR Frigate". defensemedianetwork.com. 14 September 2016. Diakses tanggal 20 January 2023. 
    9. ^ "DSNS Delivers First SIGMA 10514 PKR Frigate to Indonesian Navy". defensemedianetwork.com. 2 February 2017. Diakses tanggal 20 January 2023. 
    10. ^ "Inspektorat Jenderal Kemhan RI". www.kemhan.go.id. Diakses tanggal 2023-09-01. 
    11. ^ "Damen Completes Combat System Installation & Trials on Indonesian Guided Missile Frigate". Damen.com. 6 December 2019. Diakses tanggal 20 January 2023. 
    12. ^ "KRI Raden Eddy Martadinata-331Siap Mengawal Kedaulatan NKRI" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-01. 
    13. ^ antaranews.com (2018-05-30). "Dua kapal perang TNI AL ke RIMPAC 2018 di Hawaii". Antara News. Diakses tanggal 2023-09-02. 
    14. ^ indomiliter (2018-07-01). "RIMPAC 2018, Kali Ini Tanpa Kehadiran Armada AL Cina". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-02. 
    15. ^ Nurw (05 Maret 2022). "DEFENSE STUDIES: KRI RE Martadinata Ikut Partisipasi Multilateral Naval Exercise Milan 2022". DEFENSE STUDIES. Diakses tanggal 2023-09-02. 
    16. ^ Agency, ANTARA News. "TNI AL siagakan 14 kapal perang amankan KTT G20". ANTARA News Jawa Timur. Diakses tanggal 2023-09-02. 
    17. ^ "Damen news from around the world - Damen". www.damen.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-02. 
    18. ^ Hasan, Afdal. "KRI RE Martadinata-331, Armada yang Wakili RI di Multinational Excercise AMAN 2023". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2023-09-02. 
    19. ^ nst (2023-02-13). "Multinational AMAN Exercise 2023 Resmi Dibuka di Pakistan - Indonesiadefense.com | Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini Hankam Dan TNI %". Indonesiadefense.com | Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini Hankam Dan TNI. Diakses tanggal 2023-09-02. 
    20. ^ indomiliter (2023-04-29). "Breaking! Rudal Hanud Mica Diuji Tembak TNI AL dari Frigat KRI RE Martadinata 331". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-02. 
    21. ^ "Inspektorat Jenderal Kemhan RI". www.kemhan.go.id. Diakses tanggal 2023-09-03. 
    22. ^ "KRI RE Martadinata 331 Patroli di Perbatasan Australia". Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. Diakses tanggal 2023-09-03. 
    23. ^ "Selamat Datang Komandan KRI R.E Martadinata-331 dan KRI KST-356". Diakses tanggal 2023-09-03. 
    24. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2021-03-12). "Kolonel Awang Jadi Komandan Kapal Perang Perusak Rudal TNI". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2023-09-03.