Pengujian suasana basah
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Dalam teknik tegangan tinggi, pengujian suasana basah adalah suasana pengujian yang menguji isolasi peralatan listrik dalam keadaan basah. Alat yang digunakan untuk meniru kondisi basah adalah pembuat hujan tiruan. Alat ini diletakkan di atas objek uji. Susunan alat terdiri dari pipa-pipa horizontal yang dipasang paralel. Pemasangan alat menggunakan penyangga yang mempertahankan posisinya tetap tidak berubah. Tiap pipa memiliki nozel-nozel yang merata di setiap bagian permukaannya. Air dipompa melewati pipa-pipa dan keluar melalui nozel-nozel. Pengaturan intensitas air dilakukan dengan mengatur debit air. Arah penyiraman diatur menggunakan perpindahan posisi pipa. Sebelum melakukan pengujian suasana basah, objek uji disiram selama 15 menit terlebih dahulu. Berdasarkan standar dari Komisi Elektronteknik Internasional, intensitas penyiraman antara 1-1,5 mm/menit. Intensitas penyiraman ini diperoleh dengan sudut penyiraman sebesar 45o. Standar resistivitas air yang digunakan adalah 10 kΩ/cm pada suhu 20oC. Resitivitas air ini diukur di dalam bejana. Pada praktiknya, sulit diterapkan suhu yang tepat, sehingga resistivitas air dapat diukur menggunakan faktor koreksi suhu.[1]
Referensi
- ^ Tobing, Bonggas L. (2012). Dasar-Dasar Teknik Pengujian Tegangan Tinggi (edisi ke-2). Jakarta: Penerbit Erlangga. hlm. 14. ISBN 978-602-241-029-4.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |