Siklon Bhola 1970

Revisi sejak 30 Oktober 2023 01.03 oleh Dwianto08 (bicara | kontrib)

Siklon Bhola 1970 adalah siklon tropis mematikan yang menyerang Pakistan Timur (kini Bangladesh) dan Benggala Barat India pada tanggal 12 November 1970. Siklon ini menjadi siklon tropis paling mematikan yang pernah tercatat dan salah satu bencana kemanusiaan paling mematikan di dunia. Setidaknya 300.000 orang tewas dalam badai tersebut, atau sebanyak 500.000 orang. Siklon ini merupakan siklon ke-6 dari musim siklon Samudra Hindia Utara 1970.

Siklon Bhola 1970
Siklon tropis kategori 4 (SSHWS)
Siklon Bhola 1970 pada tanggal 11 November 1970, pada 0858 UTC.
Terbentuk pada7 November 1970
Mereda pada13 November 1970
Kecepatan angin
maksimal
10 menit:
285 km/jam
1 menit:
215 km/jam
Tekanan minimal966 hPa (mbar)
Korban jiwa300.000–500.000 (siklon tropis terburuk)
Kerusakan86.4 juta (USD 1970)
Area terdampakBangladesh, India, Pakistan Timur
Bagian dari Musim siklon Samudra Hindia Utara 1970


Kerusakan di Bangladesh akibat Siklon Bhola

Siklon ini merupakan peristiwa alam pertama yang menyebabkan perang saudara, yaitu Perang Kemerdekaan Bangladesh, yang berakhir dengan pembentukan negara Bangladesh.

Siklon tersebut terbentuk di Teluk Benggala tengah pada tanggal 8 November dan bergerak ke utara, dan semakin intensif. Badai ini mencapai puncaknya dengan kecepatan angin mencapai 185 km/jam (115 mph) pada 10 November, dan mendarat di pantai Bangladesh Timur pada sore berikutnya. Gelombang badai menghancurkan banyak pulau lepas pantai, menyapu bersih desa-desa dan menghancurkan tanaman pangan di seluruh wilayah. Di upazila yang terkena dampak paling parah, Tazumuddin, lebih dari 45% dari 167.000 populasi tewas akibat badai.

Siklon Bhola adalah siklon tropis paling mematikan yang pernah tercatat dan juga salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah modern. Jumlah korban jiwa yang meninggal akibat Gempa bumi Tangshan 1976, Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004, dan Gempa bumi Haiti 2010, namun karena ketidakpastian mengenai jumlah kematian pada keempat bencana tersebut, maka tidak diketahui mana bencana yang paling mematikan.

Pranala luar