Gempa bumi Jawa Barat 2009
Gempa Bumi Ramadhan 2009 atau Gempa Bumi Jawa Barat 2009 adalah gempa tektonik yang terjadi pada Rabu 2 September 2009 (12 Ramadhan/Puasa 1430H) pada pukul 14:55:21 WIB dengan pusat gempa di laut sekitar 142 km barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat berkekuatan 7,0 pada Skala Richter atau 6.9 pada Skala kekuatan momen.[2] Gempa bumi ini dirasakan di seluruh pulau Jawa bahkan terasa hingga ke Bali dan Lampung.
Waktu UTC | 2009-09-02 07:55:01 |
---|---|
ISC | 15161670 |
USGS-ANSS | ComCat |
Tanggal setempat | 2 September 2009 |
Waktu setempat | 14:55:01 WIB |
Kekuatan | 7.0 Mw[1] |
Kedalaman | 43 km (27 mi) |
Episentrum | 7°46′55″S 107°17′49″E / 7.782°S 107.297°E |
Wilayah bencana | Indonesia |
Intensitas maks. | VIII (Parah) |
Tsunami | 85-100cm |
Korban | 81 tewas 1,297 luka |
Guncangan gempa bumi
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan BMKG telah dirasakan masyarakat di seluruh pulau Jawa hingga Bali dan Lampung. Guncangan gempa bumi terkuat berada di selatan Cianjur, Garut, Ciamis, Cilacap, Kota Bandung serta sebagian Sukabumi dan Tasikmalaya berupa guncangan V-VI MMI. Kemudian III-IV MMI di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Gempa ini juga dirasakan di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Lampung. Gempa tektonik tersebut terjadi akibat tumbukan lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.
Tanah longsor
Akibat guncangan gempa bumi, beberapa saat setelah puncak gempa terjadi sebuah tebing perbukitan di Desa Cikangkareng, Cibinong, Cianjur longsor menimbun permukiman penduduk di Dusun Babakan Caringin. Sekitar lima hektar perkampungan itu tertimbun bebatuan dengan ukuran mulai dari sebesar kerikil hingga sebesar mobil.[4]. Sebanyak 27 orang ditemukan tewas dan diduga masih terdapat 42 korban yang tertimbun. Sisa longsoran setebal 15-30 meter itu kini dijadikan kuburan masall[5]
Tsunami
Gempa bumi ini dinyatakan berpotensi tsunami oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sehingga dikeluarkan peringatan dini tsunami. Kemudian tak beberapa lama dicabut[6] setelah tsunami kecil setinggi 100 cm terpantau di pesisir Pameungpeuk, Garut, 20 cm di Pangandaran dan 15 cm di Palabuhanratu, Sukabumi[7].
Dampak dan korban
Jumlah korban tewas dilansir dari Jakarta Post.[8]
Lokasi | Korban jiwa |
---|---|
Cianjur | 21 |
Garut | 10 |
Tasikmalaya | 9 |
Bandung | 8 |
Ciamis | 1 |
Sukabumi | 1 |
Bogor | 1 |
Bandung Barat | 1 |
Total | 81 |
Puluhan orang dilaporkan tewas dan ribuan orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, dikarenakan gempa. Menurut data Rekapitulasi Dampak Kejadian Bencana Gempa Bumi Jawa Barat korban meninggal terbanyak yang ditemukan ada di Kabupaten Cianjur, yaitu 31 orang. Sementara itu sebanyak 1.254 orang mengalami luka-luka. Akibat bencana ini sebanyak 63.717 rumah rusak berat dan 131.275 rumah rusak ringan. Sarana umum lain, seperti masjid yang mengalami rusak berat berjumlah 2.010 unit, sekolah dan madrasah rusak berat 1.089 unit, kantor rusak berat 232 unit, dan pondok pesantren sebanyak 19 unit[9]. Total puluhan ribu bangunan rumah maupun gedung perkantoran di Indramayu, Cianjur, Ciamis, dan Kuningan rusak.[10][11]. Sebuah rumah sakit dilaporkan mengalami kerusakan.[12]. Begitu juga dinding Plaza Semanggi Jakarta yang dilaporkan retak[13].
Gempa susulan
Terjadi gempa susulan berkekuatan 4,9 pada Skala Richter pada pukul 16:28 WIB pada Rabu 2 September 2009 (12 Ramadhan/Puasa 1430H).[14] Terjadi gempa di Yogyakarta pada 7 September 2009 berkekuatan 6,8 skala Richter yang diperkirakan terkait dengan yang terjadi sebelumnya di Jawa Barat. Gempa ini tidak menimbulkan kerusakan.[15] Sebanyak 30 pelajar Universitas dari Malaysia di Indonesia turut membantu korban gempa di Jawa Barat, sebagai sularelawan mencari korban yang hilang.[16]
Lihat pula
Referensi
- ^ "M 7.0 - 66 km SSW of Banjar, Indonesia". United States Geological Survey. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-16. Diakses tanggal 17 Mei 2023.
- ^ Gempa Tasikmalaya, Tim Reaksi Cepat Dikirim Diarsipkan 2009-09-06 di Wayback Machine., diakses pada 3 September 2009
- ^ "PAGER". USGS (dalam bahasa Inggris). 2023-03-14. Diakses tanggal 2023-03-14.
- ^ "Dampak Terparah Itu di Cikangkareng". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-10. Diakses tanggal 2018-10-17.
- ^ Longsoran Cianjur Jadi Kuburan Massal[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Status Tsunami Dicabut". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-10. Diakses tanggal 2018-10-17.
- ^ Dislokasi Tempat Membuat Gempa Tasikmalaya Tak Ciptakan Tsunami Dahsyat[pranala nonaktif permanen]
- ^ Erwida Maulia (September 4, 2009). "Aftershock and aid follow earthquake". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2009. Diakses tanggal 2009-09-04.
- ^ "Tanggap Darurat Gempa Tasikmalaya Berakhir 16 September" Diarsipkan 2022-09-10 di Wayback Machine., diakses pada 17 Oktober 2018
- ^ Inilah Situasi di Beberapa Wilayah yang Terkena Dampak Gempa Diarsipkan 2009-09-06 di Wayback Machine., diakses pada 3 September 2009
- ^ 17.000 Bangunan Rusak Jumlah Kerugian Akibat Gempa Belum Bisa Diperkirakan Diarsipkan 2009-09-05 di Wayback Machine., diakses pada 3 September 2009
- ^ Over 25, 000 Indonesian quake-affected people live in makeshift tents Diarsipkan 2012-11-02 di Wayback Machine., diakses pada 5 Maret 2010
- ^ "Dinding Plaza Semanggi Retak Digoyang Gempa". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-10. Diakses tanggal 2018-10-17.
- ^ "Magnitude 4.9 - Java, Indonesia - 2009 September 02 09:28:45 UTC" Diarsipkan 2009-09-05 di Wayback Machine. Earthquake Hazards Program, United States Geological Survey
- ^ Gempa Yogyakarta Terkait Dengan Gempa di Jawa Barat Diarsipkan 2011-07-13 di Wayback Machine., diakses pada 5 Maret 2010
- ^ "Pelajar Malaysia Bantu Korban Gempa Jabar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-22. Diakses tanggal 2014-02-11.