Prekognisi

Revisi sejak 18 November 2023 17.19 oleh Ariandi Lie (bicara | kontrib) (Membatalkan 3 suntingan by Goes Muezz (bicara)(Tw))

Prekognisi adalah perseps akan kejadian pada masa yang akan datang. Seseorang bisa tahu apa yang akan terjadi pada masa depan. Seolah-olah sudah ada gambaran bahwa masa depan akan terjadi persis seperti yang dipikirkan, padahal tidak ada data tersedia untuk bisa meramalkan.

Prekognision adalah seorang individu yang mendapatkan suatu gambaran (Vision) secara tiba-tiba (mendadak) mengenai peristiwa yang akan terjadi pada masa akan datang dan hal ini bukan karena niat, disengaja atau keinginan hati, peristiwa yang akan terjadi pada masa akan datang tersebut bisa beberapa menit, jam, hari, minggu, dan bulan kedepan. Ketika seseorang dalam menerima gambaran atau vision tersebut dalam keadaan sadar, terjaga (melek) atau bisa sedang dalam keadaan tidur (pada awal jelang tidur alias setengah sadar).[1]

Termasuk dalam prekognisi adalah prekognisi telepati, yakni kemampuan seseorang untuk mengetahui keadaan mental seseorang pada masa yang akan datang. Misalnya prekognisi bahwa seseorang akan mengalami ketakutan, atau akan mengalami kebahagiaan.[1]

Salah satu bentuk prekognisi adalah premonition, yakni perasaan atau kesan bahwa sesuatu akan terjadi (firasat). Biasanya kejadian yang dirasakan akan terjadi berupa kejadian yang mengerikan atau tidak menyenangkan. Banyak orang melaporkan sering mengalami hal tersebut.[1]

Prekognisi berbeda dengan Deja vu yang merupakan ilusi atau perasaan bahwa sebelumnya telah mengalami peristiwa yang baru saja dialami.[1][2][3][4][5]

[6][7]

Referensi

  1. ^ a b c d "Prekognisi: Apakah? Psikologi-Online". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-09. Diakses tanggal 2012-05-21.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "prekognisi" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ Beare, Hedley (2001). Creating the future school. Routledge. hlm. 192. ISBN 978-0-415-23868-7. 
  3. ^ Campbell, J. G. (1974). Witchcraft and second sight in the Highlands and Islands of Scotland. Originally published 1902.
  4. ^ Cohn, S. A. (1999). Second sight and family history: Pedigree and segregation analyses. Journal of Scientific Exploration, 13, 351-372.
  5. ^ Insulanus, T. (1763). A treatise on the second sight, dreams and apparition. Edinburgh, UK.
  6. ^ Parapsychological Association (2006). Glossary of key words frequently used in parapsychology. [1] Diarsipkan 2010-08-24 di Wayback Machine.
  7. ^ Randi, James (1995). An Encyclopedia of Claims, Frauds, and Hoaxes of the Occult and Supernatural. St. Martin's Press. ISBN 0-312-13066-X. 

Bacaan lanjutan

  • Guiley, Rosemary Ellen: Harper's Encyclopedia of Mystical and Paranormal Experience, New York: HarperCollins, 1991, pages 465-466
  • Robertson, Morgan and Stevenson, Ian, M.D.: The Wreck of the Titan: The Paranormal Experiences Connected with the Sinking of the Titanic. Cutchogue, NY: Buccaneer Bks, 1991.
  • Spence, Lewis: An Encyclopedia of Occultism, New York, Carol Publishing Group Edition, 1996, pages 329
  • Stevenson. "A Review & Analysis of Paranormal Experiences Connected with the Sinking of the Titanic". Journal of American Society for Psychical Research. 54: 1961. 
  • Barrett, Deirdre, PhD .”The Committee Of Sleep”. New York: Crown Publishers, 2001
  • Quinn, Adriene. “Dreams of History That Came True”. Tacoma: Dream Research, 1987.
  • Reed, Henry, PhD. “Getting Help From Your Dreams”. Virginia Beach: Inner Vision Publishing, 1985.
  • Thurston, Mark. PhD. “Tonight’s Answers To Tomorrow’s Questions”. San Francisco: Harper & Row, 1988.

Pranala luar