Analisis semantik
Analisis semantik adalah pemaknaan kata dalam bahasa. Objek analisis semantik berfokus pada makna yang ada di dalam bahasa baik dari level frasa, klausa, kalimat, paragraf hingga keseluruhan tulisan. Analisis semantik tidak hanya memaknai kata dari unsur bahasa, melainkan juga memperhatikan hubungan dari makna satu dengan makna yang lain, serta melihat perkembangan dan perubahan makna yang ada. Adapun batasan analisis semantik yaitu pada lambang bahasa berupa morfem, kata, dan kalimat. Di luar dari ruang lingkup tersebut bukan merupakan bagian dari analisis semantik.[1]
Analisis semantik tidak hanya berfokus pada makna kata secara harfiah, namun juga perlu mempertimbangkan kondisi atau konteks dari penutur bahasa. Faktor kontekstual ini sangat krusial bagi pemaknaan bahasa, seperti contoh pada konteks budaya akan memunculkan makna kata yang berbeda apabila dimaknai dari arti yang sesungguhnya.[2]
Metodologi analisis semantik
Analisis semantik dapat dlakukan melalui beberapa pendekatan yang dapat memudahkan dalam memahami makna, baik secara lisan maupun tulisan.
- Pendekatan Referensial, mengartikan makna didasarkan pada label atau referensi sebagai rujukan pemakaian bahasa. Contoh: pada kata "Rumput" tidak hanya merujuk pada tumbuh-tumbuhan, melainkan dapat diartikan sebagai ciptaan tuhan dan makhluk hidup.
- Pendekatan Ideasional, mengartikan makna sebagai gagasan yang mengacu pada kesatuan makna yang dapat digunakan dalam berkomunikasi. Pada pendekatan ini akan dimungkinkan munculnya kata yang tidak dijumpai di dunia nyata. Contoh: "Kuda Terbang" memiliki makna hewan jenis kuda yang dapat terbang. Kata tersebut tetap dapat dimengerti karena pada tiap katanya mengacu pada arti yang sesungguhnya.
- Pendekatan Behavioral, menekankan makna pada konteks sosial dan situasionalnya. Contoh: pada kata "Masuk!" memiliki makna bahwa penutur bahasa memberikan informasi agar penerima bahasa berada di dalam garis.[1]