Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan di sekolah yang diperoleh secara teratur, sistematis, bertingkat atau berjenjang, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas.[1] Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada generasi muda dalam mendidik warga negara.
Karakteristik Pendidikan Formal:[2]
Variabel | |
---|---|
Struktur | Tatanan strukturnya kuat dan jelas, dengan hierarki tertata rapi, serta memiliki hubungan fungsional yang jelas satu dengan yang lain |
Konten | Bersifat akademis, abstrak dan orientasinya untuk skala nasional |
Waktu | Berorientasi jangka panjang atau masa depan. Jarang bisa dilakukan secara sambilan. Urutan kegiatan programnya berlangsung secara ketat dan kaku |
Metode | Pengetahuan dialihkan dari guru ke siswa di dalam kelas. Pengajarannya berpusat pada guru. Metode pengajarannya kurang luwes, kurang inovatif, dan harus disesuaikan dengan kebijakan pimpinan |
Biaya | Biayanya terstandar untuk masingmasing jenjang, dan semakin tinggi jenjangnya semakin tinggi pula anggaran biayanya |
Satuan pendidikan penyelenggara
- Taman Kanak-kanak (TK)
- Raudatul Athfal (RA)
- Sekolah Dasar (SD)
- Madrasah Ibtidaiyah (MI)
- Sekolah Menengah Pertama (SMP)
- Madrasah Tsanawiyah (MTs)
- Sekolah Menengah Atas (SMA)
- Madrasah Aliyah (MA)
- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
- Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
- Perguruan tinggi
Lihat pula
Referensi
- ^ Kapur, Dr. Radhika (2019). "Understanding the Meaning and Significance of Formal Education". Research Gate.
- ^ Prasetyo, Hendrikus Ivoni Bambang (2012). [chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://repository.ut.ac.id/4624/1/SOSI4406-M1.pdf Sosiologi Pendidikan] Periksa nilai
|url=
(bantuan) (PDF). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 1.30. ISBN 9789790113237.