Cinta SMU

seri televisi Indonesia tahun 2002

Cinta SMU adalah sinetron Indonesia produksi Rapi Films yang ditayangkan perdana Kamis, 4 April 2002 di Indosiar. Sinetron ini dibintangi oleh Nabila Syakieb, Hessel Steven, dan Zaskia Adya Mecca.

Cinta SMU
Genre
PembuatRapi Films
Pemeran
Penggubah lagu temaLembu Wiworo Jati
Lagu pembuka"Gejolak Kawula Muda" — Club 80's
Lagu penutup"Gejolak Kawula Muda" — Club 80's
Penata musikTommy P. Utomo (penata ilustrasi musik)
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim2
Jmlh. episode176 (daftar episode)
Produksi
ProduserGope T. Samtani
Pengaturan kameraPerak M. Sobri
Durasi60 menit (19:00-20:00 WIB)
Rumah produksiRapi Films
DistributorIndosiar Karya Media
Rilis asli
JaringanIndosiar
RilisKamis, 4 April 2002 –
Kamis, 11 Agustus 2005
Acara terkait

Musim

Musim Jumlah

Episode

Awalnya ditayangkan
Pertama ditayangkan Terakhir ditayangkan
Season 1 151 4 April 2002 17 Pebruari 2005
Season 2 25 24 Pebruari 2005 11 Agustus 2005

Pemeran

Pemeran Peran
Nabila Syakieb Putri (musim 1 — awal musim 2)
Hessel Steven Dimas (musim 1 — musim 2)
Zaskia Adya Mecca Farida (awal — pertengahan musim 1)
Sofyan Hadi Roy (awal — pertengahan 2)
Faisal Hisyam Gilang (awal — pertengahan musim 1)
Noval Kurnia tidak diketahui
Asmirandah Sandra (musim 2)
Raeshard Octaviansha Andre (musim 2)
Romeo Miko (awal — pertengahan musim 1)
Mandala Shoji Niko (akhir musim 1)
Puput Akmal Lyra (pertengahan — akhir musim 1)
Alice Norin Hilda (pertengahan — akhir musim 1)
Natalie Sarah Poppy (awal musim 1)
Nadia Stephanie Martha (awal — pertengahan musim 1)
Soraya Larasati Debby (awal — pertengahan musim 1)
Vonny Kristianda Donna (awal — pertengahan musim 1)
Sef Willy Ginanjar Krisna (awal — pertengahan musim 1)
Minati Atmanegara Ayu (musim 1 — musim 2)
Roy Karyadi Danu (awal — pertengahan musim 1)
Theresia Bleszynski Titiek (awal — pertengahan musim 1)
Ida Kusumah Oma Lani (musim 1)
Nani Wijaya Bu Asih (awal — pertengahan musim 1)
Joe Richard Andhika (pertengahan musim 1)
Nurdin Ali Galih (musim 2)
Metta Permadi Niken (musim 2)
Ayu Anjani (musim 1)
William Alvin (musim 1)
Asha Shara Hilda (musim 1)
Nicky Tirta (musim 1)
Novi Aulia (musim 1)
Puspita Sarry (musim 2)
Dharty Manullang
Marizcha Fayn tidak diketahui
Evvami Kashogi tidak diketahui
M. Risfi Syahputra tidak diketahui
F. Harumi H. tidak diketahui

Sinopsis

Setelah meninggalkan Bobby dan Fini demi memenuhi sumpahnya, Sandra pun pergi sejauh mungkin untuk melupakan orang-orang yang dicintainya tersebut. Sandra berfikir, dengan pergi sejauh mungkin, ia bisa melupakan Boby, Fini juga Andre dengan mudah.

Namun ternyata yang difikirkannya salah! Bathinnya sangat menderita menahan rindu yang teramat sangat pada Bobby, Fini, terutama Andre! Yang masih disukainya.

Sandra bertemu Rio sepupu Marlon. Rio tertarik dengan Sandra yang kemudian membantu Mpok Hasnah. Sementara itu Marlon yang memiliki kekasih bernama Manda, tak mengetahui kalau diam-diam Manda berselingkuh dengan sahabat se-gank nya sendiri yang bernama Joe. Karena Sandra perselingkuhan Manda terkuak. Marlon menjadi dekat dengan Sandra. Kedekatan Marlon, Rio dan Sandra pada akhirnya membuat Marlon mencintai Sandra. Siapakah diantara Marlon dan Rio yang mendapatkan cinta Sandra?

Daftar episode

  • Season 1 Episode 140 | Kamis, 2 Desember 2004 pukul 20:00-21:00 WIB - Putri nyaris meminum ramuan obat yang diracik oleh Hilda, namun karena mendengar teriakan Lyra, Putri urung meminumnya. Selanjutnya Lyra berhasil menepis minuman itu dari tangan Putri. Hilda menarik Lyra untuk berbicara, dan Putri diminta kembali ke kamar. Saat berbicara ternyata Lyra berani melawan Hilda hingga Hilda mengambil pisau. Lyra memohon ke Nina untuk melepaskannya dan meyakinkan Nina bahwa Hilda lebih kejam dari yang Nina tahu. Nina ragu namun tetap menuruti perintah Hilda untuk memegang jari Lyra yang hendak di potong. Saat bersamaan Dimas muncul, Hilda mengurungkan niatnya. Dimas berhasil dikelabui oleh Nina dan akhirnya pergi dari rumah Hilda. Lyra berhasil meloloskan diri dari upaya pembunuhan di kamar mandi dan upaya untuk keluar dari rumah Hilda. Hilda kesal melihat Lyra bisa melarikan diri. Hilda mulai tidak percaya dengan Nina yang mulai menolak di perintah oleh Hilda, sehingga Hilda merencanakan sendiri untuk melumuri anak tangga dengan minyak goreng. Lyra berhasil meyakinkan Dimas untuk datang kerumah Hilda. Hilda memmanggil Putri untuk turun. Saat Putri jatuh dan terguling, Nina hendak menolongnya, namun di tahan oleh Hilda. Ketika Dimas dan Lyra datang, kesempatan itu diambil Nina untuk melepaskan diri dari Hilda, namun Hilda menyelengkat kaki Nina, dan akhirnya Nina terjatuh dengan kepala membentur meja marmer dan tewas.
  • Season 2 Episode 152/1 | Kamis, 24 Pebruari 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Ayu menanti persalinan Putri dengan cemas. Ia bahagia ketika mengetahui bahwa ia memiliki cucu perempuan. Namun kebahagiaan itu lenyap mengetahui Putri meninggal dunia. Ayu merawat anak Putri yang di beri nama Sandra dengan keras. Karenanya Sandra tumbuh menjadi anak yang keras, pemberontak, mandiri. 14 tahun kemudian, Sandra bersekolah di sebuah Sekolah menengah Pertama. Ia memiliki 4 orang teman dekat yaitu Puguh, Olif, Nora dan Tanti. Sandra juga memiliki 5 orang musuh bernama Andre, Jedi, Daffa, Molly dan Niken. Saat pertandingan basket kedua genk itu bersaing membela tim kelas nya masing-masing. Berkat Sandra yang berhasil mengecoh konsentrasi Andre, Tim basket kelas Sandra akhirnya menang. Kondisi itu membuat Andre dan genknya kesal lalu berniat mengerjai Sandra cs. Namun karena salah sasaran, Andre Cs menerima hukuman dari guru mereka. Tak terima diledek Sandra Cs, Andre mengerjai sepeda Puguh yang akhirnya terjatuh karena sepeda Puguh tak bisa di rem. Pertemuannya dengan bapak Puguh yang sangat mencintai Puguh membuat Sandra teringat perkataaan Ayu yang selalu berkata bahwa ayahnya tidak pernah mencintainya. Ketika ia menanyakan ayahnya, Ayu hanya mengatakan dia pergi Sandra masih di dalam kandungan. Sandra menangis mengetahui kenyataan ayahnya tidak pernah mencintai dia dan ibunya. Di sekolah, perseteruan Andre dan Sandra makin menajam, apalagi ketika Andre menyinggung soal orangtua Sandra. Dipanas2i teman2 mereka, Andre dan Sandra bertekad membuat lawannya jatuh cinta untuk kemudian mematahkan hatinya.
  • Season 2 Episode 153/2 | Kamis, 3 Maret 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Dimas yang sedang bertemu kepala sekolah melaporkan kejadian yang dialaminya. Saat itulah Dimas melihat Sandra dan menunjukkannya ke kepala sekolah sebagai siswa yang tidak tahu sopan santun. Kepala sekolah menenangkannya dengan mengatakan bahwa Sandra sudah mendapat surat peringatan dan kemungkinan akan dikeluarkan. Sementara pada saat yang sama Sandra sedang merayu Bu reni untuk mempercayainya dan akan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Andre setuju untuk mengecek apakah Sandra juga pura-pura suka kepadanya. Sementara Sandra mengatur rencana untuk membuat Andre percaya bahwa dirinya suka terhadap Andre. Ayu dan Dimas kaget berpapasan di sebuah Mall. Dimas kaget dan berusaha mengejar, namun Ayu berhasil pergi dengan taxi. Sementara Dimas memikirkan apa yang dilakukan Ayu di Jakarta, Ayu malah langsung menghubungi informan untuk menyelidiki Dimas. Saat Andre mulai percaya bahwa Sandra benar2 suka padanya, Sandra menjebak Andre hingga terbukti bahwa dialah yang memfitnah Sandra. Pengakuan Andre ini didengar kepala sekolah dan membuat Andre dikenakan sanksi keras. Ayu yang mendapat kabar bahwa anak Dimas satu sekolah dengan Sandra, langsung menemui kepala sekolah dan berniat mengeluarkan Sandra dari sekolah. Dalam keadaan marah Sandra pulang, lebih marah lagi menemukan Andre sedang mengacak2 kamarnya. Saat Sandra mengejar Andre, Sandra tertabrak sebuah mobil dan membuat Ayu histeris melihatnya. Ternyata pengendara mobil itu adalah Dimas. Dimas kaget melihat Ayu lalu bingung melihat Sandra.
  • Season 2 Episode 154/3 | Kamis, 10 Maret 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Dimas yang sedang bertemu kepala sekolah melaporkan kejadian yang dialaminya. Saat itulah Dimas melihat Sandra dan menunjukkannya ke kepala sekolah sebagai siswa yang tidak tahu sopan santun. Kepala sekolah menenangkannya dengan mengatakan bahwa Sandra sudah mendapat surat peringatan dan kemungkinan akan dikeluarkan. Sementara pada saat yang sama Sandra sedang merayu Bu reni untuk mempercayainya dan akan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Andre setuju untuk mengecek apakah Sandra juga pura-pura suka kepadanya. Sementara Sandra mengatur rencana untuk membuat Andre percaya bahwa dirinya suka terhadap Andre. Ayu dan Dimas kaget berpapasan di sebuah Mall. Dimas kaget dan berusaha mengejar, namun Ayu berhasil pergi dengan taxi. Sementara Dimas memikirkan apa yang dilakukan Ayu di Jakarta, Ayu malah langsung menghubungi informan untuk menyelidiki Dimas. Saat Andre mulai percaya bahwa Sandra benar2 suka padanya, Sandra menjebak Andre hingga terbukti bahwa dialah yang memfitnah Sandra. Pengakuan Andre ini didengar kepala sekolah dan membuat Andre dikenakan sanksi keras. Ayu yang mendapat kabar bahwa anak Dimas satu sekolah dengan Sandra, langsung menemui kepala sekolah dan berniat mengeluarkan Sandra dari sekolah. Dalam keadaan marah Sandra pulang, lebih marah lagi menemukan Andre sedang mengacak-acak kamarnya. Saat Sandra mengejar Andre, Sandra tertabrak sebuah mobil dan membuat Ayu histeris melihatnya. Ternyata pengendara mobil itu adalah Dimas. Dimas kaget melihat Ayu lalu bingung melihat Sandra.
  • Season 2 Episode 155/4 | Kamis, 17 Maret 2005 pukul 20:00-21:00 WIB - Ayu berteriak histeris melihat Sandra terkapar di jalan. Ketika Dimas hendak menolongnya, Ayu menolak. Ayu membawa Sandra ke rumah sakit dengan taxi. Dimas tertegun, bingung kenapa Ayu begitu takut ia menyentuh Sandra. Di rumah sakit kondisi Sandra kritis dan membutuhkan banyak darah. Sayang golongan darahnya termasuk yang jarang, bahkan golongan darah Ayu beda dengannya. Saat bingung, Ayu teringat Dimas, sebagai ayah kemungkinan golongan darahnya sama. Namun ego Ayu mengalahkan semuanya, ia tetap bertekad tidak akan membiarkan darah Dimas mengalir dalam diri Sandra. Saat Ayu bersyukur mendengar kabar Sandra sudha mendapatkan donor, Ayu marah mengetahui pendonor itu adalah Dimas. Sekali lagi ia mengusirnya. Dimas makin bingung dengan sikap Ayu. Andre mendapat peringatan keras dari kepala sekolah, setelah Ayu menelfonnya. Di luar dugaan Sandra menelpon kepala sekolah untuk memaafkan Andre. Andre mendatangi Sandra dan bertanya kenapa. Sandra memintanya mencari nama dan alamat dari pendonor darahnya. Keesokan harinya berdasarkan data yang di peroleh Andre dan Sandra mereka mencari rumah Dimas. Sayang Dimas tak ada di rumah. Sementara pada saat yang sama, Dimas mencari informasi mengenai Putri. Dimas kaget setelah di beri tahu bahwa Putri telah meninggal 13 tahun yang lalu. Dalam keadaan stres Dimas menyetir mobil hinggak nyaris menabrak Sandra dan Andre. Sandra marah ke Dimas. Dimas kesal lalu meninggalkannya dan tak sadar dompet nya terjatuh. Andre dan Sandra kaget ternyata alamat pendonor dan tanda pengenal Dimas sama. Sandra lebih kaget lagi ketika menemukan foto Putri dan Dimas.
  • Season 2 Episode 156/5 | Kamis, 24 Maret 2005 pukul 19:00-20:00 WIB - Sandra berlari mengejar mobil Dimas, hingga jatuh bangun, namun mobil Dimas tak juga terkejar. Sandra yang kesal, pulang dan tak mengiraukan Andre yang berusaha menenangkanya. Dimas memutuskan kembali kerumah Ayu. Namun sampai di sana ia malah diusir oleh Ayu. Setelah Dimas pergi, Sandra pulang. Ayu marah ke Sandra dan menuduhnya berbohong. Sandra balik marah dan menuduh Ayu yang selama ini selalu berbohong. Sandra masuk kamar dan menangis. Andre datang dan menghiburnya di kamar. Andre meminta bantuan Niken untuk menghibur Sandra. Nikenberpura-pura berniat membantu dengan mengusulkan agar Sandra ikut kegiatan pentas Seni. Padahal niat Niken adalah mengadu domba antara Sandra dan Laras. Ayu mendatangi Rumah Dimas dan mengancam Dimas agar menjauh darinya. Dimas marah dan menolak ancaman itu. Lia yang mendengar Dimas bicara sendiri mulai curiga ada hal yang disembunyikan Dimas dari dia. Saat acara audisi Dance di mulai, Sandra dan Laras maju sebagai peserta yang harus berlomba bersama. Namun pada saat mereka mulai dance, Niken memerintahkan seseorang untuk memberikan kelereng ke lantai. Laras terjatuh pingsan karena terpelanting menginjak kelereng. Seluruh penonton kaget. Dimas tergesa-gesa ke sekolah, sementara Niken kesal karena rencananya gagal. Saat siuman, Laras melihat Dimas lalu memanggilnya. Sandra kaget mengetahui Dimas adalah ayah Laras, semantara Niken merobek foto Sandra.
  • Season 2 Episode 157/6 | Kamis, 31 Maret 2005 pukul 19:00-20:00 WIB - Lia marah ke Sandra dan menuduhnya telah mencelakakan Laras. Sandra marah tak terima tuduhan itu lalu berlari. Saat dikejar oleh Dimas, Sandra bilang bukan dia yang melakukannya. Ketika Dimas bertanya kenapa Sandra selalu buat masalah, Sandra malah balas bertanya kenapa orangtua suka menyimpan rahasia. Dimas kaget, lebih terkeut lagi ketika Sandra mengeluarkan foto Putri dan Dimas dan bertanya apa hubungan Dimas dan Putri. Keduanya sama2 kaget mengetahui bahwa Dimas pernah menikah dengan Putri dan Sandra adalah anak Putri. Lia yang meminta Kepsek untuk menghukun Sandra, heran dengan pendapat Dimas yang malah membela Sandra. Niken yang mendengar itu mengadukannya ke Laras. Laras sedih mengetahui ayahnya lebih membela Sandra, sementara Sandra menduga Dimas adalah benar ayahnya karena membelanya. Sampai di rumah Sandra mendesak Ayu untuk memberitahu hubungan Putri dengan Dimas sambil menunjukkan foto mereka. Walau kaget, Ayu masih berkeras tidak mau cerita. Sandra marah saat diberitahu Nora bahwa Niken ingin membantu Laras menjebaknya. Saat mencari Niken, Sandra kaget dihadang Dimas. Dimas mengajak Sandra untuk bicara. Mengetahui hal itu Ayu segera menyusul. Ayu menelfon seseorang untuk bertemu di tempat Dimas dan Sandra bicara. Dimas mencoba mencari tahu apakah benar Sandra anaknya. Sementara Sandra menduga jangan-jangan Dimas benar ayahnya. Saat mereka sedang bicara Ayu datang dan memperkenalkan seorang laki-laki sebagai Ayah Sandra. Dimas dan Sandra Shock mendengarnya.
  • Season 2 Episode 158/7 | Kamis, 7 April 2005 pukul 19:00-20:00 WIB - Dimas dan Sandra hanya bisa shock begitu Ayu memperkenalkan Andi, sebagai papa Sandra. Sandra nampak tidak mempercayainya dan menganggapnya sebagai rekayasa Ayu. Sementara di sekolah, Daffa memberikan pengakuan pada kepala sekolah bahwa Sandra-lah yang bertanggung jawab menyebarkan kelereng di saat audisi untuk mencelakakan Laras. Laras sangat senang mendengarnya. Di rumah, Andi tiba-tiba berseteru dengan Sandra. Gara-gara Sandra penasaran dengan telepon yang baru saja Andi terima. Andi yang merasa urusannya dicampuri langsung marah. Sandra pun tak mau kalah. Ayu yang mendengarkan semua pertengkaran mereka tersenyum senang. Ayu lalu muncul dan menunjukkan pada Sandra bahwa papanya adalah orang yang tidak baik dan karena itu Ayu tidak mau Sandra bertemu dengan papanya. Sandra tetap tidak ingin kehilangan papanya. Sandra akhirnya mengalah. Sementara itu Ayu ternyata menyuruh Andi untuk membuat Sandra benci padanya dan melupakan kata papa untuk selamanya. Sandra mengancam Daffa untuk meralat pengakuannya didepan kepala sekolah. Daffa pun berjanji akan membersihkan nama Sandra. Di taman, Laras tiba-tiba mendekati Sandra dan meminta maaf telah menuduh Sandra. Sandra memberitahu teman-temannya tentang pertemuan dengan Andi, papanya. Mereka lalu sepakat untuk merayakannya dengan pergi piknik. Sepulang piknik, Sandra mendengar pertengkaran Ayu dan Andi soal sejumlah uang. Sandra langsung curiga. Tapi Ayu dan Andi punya sejuta cara untuk menutupi permainan mereka. Andi semakin gencar melancarkan rencananya untuk membuat Sandra membencinya. Sampai-sampai mempermalukan Sandra di sekolah.
  • Season 2 Episode 159/8 | Kamis, 14 April 2005 pukul 19:00-20:00 WIB - Andi yang mabuk bertemu seorang temannya di jalan. Mereka berdua berbicara soal uang bayaran untuk penyamaran Andi. Rupanya Dimas juga berada disana dan mendengarkan pembicaraan mereka. Sementara itu di sekolah, Sandra diolok-olok oleh teman-temannya karena ulah papanya, Andi, waktu itu. Sandra sangat kesal juga malu. Laras mencoba menenangkannya, tapi Sandra malah menghindar. Andre juga tampak ingin memberikan perhatian pasa Sandra. Sayangnya, Niken membaca gelagat Andre. Niken lalu bertanya pada Andre soal sejauh mana hubungannya dengan Sandra. Karena takut dibilang tidak konsisten, Andre membantah bahwa ia mulai menyukai Sandra. Bahkan ketika Sandra datang untuk bicara dengannya, Andre malah mengeluarkan kata-kata kasar pada Sandra. Dimas menelepon Sandra dan memberitahukan apa yang dia dengar langsung dari Andi. Sandra tidak percaya. Dimas lalu mengajak Sandra untuk membuktikan apa yang dia dengar. Sandra setuju. Dimas datang ke sekolah dan menjemput Sandra. Niken melihat kepergian Dimas dan Sandra lalu melaporkannya pada Laras. Laras curiga ada urusan apa sebenarnya antara papanya, Dimas, dengan Sandra.
  • Season 2 Episode 160/9 | Kamis, 21 April 2005 pukul 19:00-20:00 WIB - Ternyata Sandra diculik oleh Andi dan kawan-kawannya. Mendengar laporan dari Dimas, Ayu langsung kaget dan khawatir akan keselamatan Sandra. Andi meminta tebusan sejumlah uang dan memberikan batas waktu untuk Ayu menyiapkannya. Dimas menyarankan agar mereka lapor kepada polisi. Tapi Ayu memilih untuk menyiapkan saja uang tebusannya. Sementara itu Andre diam-diam terus membayangkan Sandra. Hal ini sangat mengganggunya sampai-sampai dia kabur dari rumah di malam hari untuk menemui Sandra. Tak sengaja ia mendengar pembicaraan Dimas dan Ayu soal penculikan Sandra. Keluarga Dimas juga akhirnya tahu soal penculikan Sandra. Laras meminta agar Dimas menyelamatkan Sandra dengan cara apa pun. Keesokan harinya bersama Ayu, Dimas pergi ke tempat yang sudah ditentukan oleh si penculik. Di tempat lain, Sandra berhasil membuka ikatannya. Tapi Andi dan kawan-kawannya berusaha mengejar Sandra. Tiba-tiba Andre menarik tangan Sandra dan menyelamatkannya. Tak lama kemudian polisi datang dan menangkap Andi dan kawan-kawannya. Di sekolah Sandra menceritakan bagaimana Andre ikut menyelamatkannya dari penculik. Niken tampak tidak senang dengan hal itu. Sementara itu kabar soal ayah palsu Sandra merebak. Para siswa lalu mengejek Sandra seenaknya. Sandra kesal dan meluapkannya pada Ayu.

Pranala luar