Lembuswana
Lembuswana adalah hewan dalam mitologi rakyat Kutai yang hidup sejak zaman Kerajaan Kutai. Lembuswana menjadi lambang Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai Kartanegara. Hewan ini memiliki semboyan Tapak Leman Ganggayaksa.
Lembuswana | |
---|---|
Makhluk misterius | |
Nama | Lembuswana |
Kelompok | Kriptid |
Subkelompok | Gajah |
Asal | |
Negara | Indonesia |
Daerah | Kalimantan |
Habitat | Hutan hujan |
Patung Lembuswana adalah karya dari seorang seniman asal Burma pada pertengahan abad ke-19, yang kemudian diletakkan di pelataran kedaton Kutai Kartanegara pada awal abad ke-20. Patung tersebut saat ini berada di halaman depan Museum Mulawarman, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. [1]
Lembuswana merupakan hewan yang disucikan karena merupakan tunggangan Dewa Batara Guru dalam memberikan petuah dan petunjuknya. Lembuswana dicirikan sebagai berkepala singa, bermahkota (melambangkan keperkasaan seorang raja yang dianggap penguasa dan mahkota adalah tanda kekuasaan raja yang dianggap seperti dewa), berbelalai gajah (Leman artinya gajah, melambangkan dewa Ganesha sebagai dewa kecerdasan), bersayap garuda, dan bersisik ikan.
Referensi
Daftar pustaka
- Thamrin, Mahandis Y. (2013). Lembuswana, Satwa Mitologi Sang Kota Raja. Jakarta: Kompas.com.