Abdurrahman bin al-Hakam
Abdurrahman bin al-Hakam bin Abi al-Ash al-Umawi (bahasa Arab: عبد الرحمن بن الحكم بن أبي العاص الأموي) adalah seorang penyair dari kalangan Bani Umayyah.[1]
Abdurrahman bin al-Hakam | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Meninggal | ca 690 |
Suami/istri | Ummul Qasim binti Abdullah bin Khalid bin Asid |
Anak | Harb Aban Zainab (putri) Ummu Amr (putri) |
Orang tua |
|
Julukan | Abu Mutharrif Abu Harb Abu al-Harits |
Karier militer | |
Pertempuran/perang | |
Sunting kotak info • L • B |
Asal-usul
Silsilahnya adalah Abdurrahman bin al-Hakam bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu Syams.[2] Ibunya bernama Aminah binti Alqamah al-Kinaniyah berasal dari kabilah Bani Kinanah.[3][4] Kunyahnya adalah Abu Mutharrif, Abu Harb dan Abu al-Harits.[5] Ia merupakan saudara kandung dari Marwan bin al-Hakam yang kelak menjadi khalifah.[1] Saudara-saudara kandungnya selain Marwan adalah Utsman al-Akbar al-Azraq, al-Harits, Shalih, Ummul Banin, dan Zainab.[4][3]
Biografi
Abdurrahman turut serta membela Khalifah Utsman bin Affan bersama saudara-saudaranya seperti Marwan, al-Harits, dan Utsman al-Akbar al-Azraq ketika para pemberontak mengepung rumah Utsman.[5][6] Ia kemudian bersama Marwan dan saudaranya yang lain, Yahya, bersama pemuka suku Quraisy mendukung Aisyah dalam Pertempuran Jamal melawan Khalifah Ali bin Abi Thalib.[7][8] Utbah bin Abi Sufyan, kerabatnya dari Bani Umayyah, turut serta dalam Pertempuran Jamal dan selamat dari pertempuran sehingga Abdurrahman mengkritiknya dalam syairnya.[9]
Abdurrahman kemudian tinggal di Damaskus. Ia mengkritik tindakan Khalifah Muawiyah dalam mengakui Ziyad bin Abihi sebagai saudaranya.[5][10][1] Ketika Husain bin Ali terbunuh dan kepalanya diserahkan kepada Khalifah Yazid bin Muawiyah, Abdurrahman yang saat itu bersama Yazid menangis melihat kepalanya dan mengutuk pembunuhannya. Yazid kemudian memukul dadanya dan menyuruhnya diam.[10][11][1] Abdurrahman kemudian turut serta bersama Marwan dalam Pertempuran Marj Rahith melawan penentangnya yang terdiri dari pasukan Qais 'Ailan.[12]
Pasangan dan anak
Abdurrahman menikah dengan Ummul Qasim, putri dari Abdullah bin Khalid bin Asid dan memiliki anak-anak yang bernama Harb dan Aban.[13] Putrinya yang bernama Zainab menikah dengan Yahya bin Sa'id, putra Sa'id bin al-Ash.[14] Putrinya yang lain, Ummu Amr, menikah dengan keponakannya yang bernama Abdul Malik bin al-Harits bin al-Hakam.[15]
Kematian
Abdurrahman meninggal pada tahun ca 690 di masa kekhalifahan keponakannya, Abdul Malik bin Marwan bin al-Hakam.[1]
Syair-syair
Di antara syair-syair Abdurrahman adalah sebagai berikut:
- Syairnya ketika ia mengkritik Utbah bin Abi Sufyan:
Itu berlimpah untuk umurmu dan segala sesuatunya ada alasannya ... Kamu sudah jauh, wahai Utb, dari melarikan diri[9][a]
- Syairnya ketika ia mengkritik tindakan Khalifah Muawiyah dalam mengakui Ziyad sebagai saudaranya:
Apakah kamu marah karena ayahmu dikatakan suci dan kamu puas dengan ayahmu yang dikatakan pezina?[1][b]
- Syairnya ketika ia mengutuk pembunuhan Husain bin Ali:
Sumayyah (nenek dari Ubaidillah bin Ziyad, orang yang memerintahkan pembunuhan Husain) mempunyai keturunan sebanyak kerikil, dan putri Rasulullah tidak mempunyai keturunan![1][c]
Catatan
Referensi
- ^ a b c d e f g (Arab) Al-A'lam karya Az-Zarkali, hlm 305, Ibnu Abi al-Ash
- ^ Abu al-Qasim Ibnu Asakir. "Kitab Tarikh Dimasyq karya Ibnu Asakir". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 311. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-31. Diakses tanggal 2024-01-31.
- ^ a b (Arab) Mush'ab az-Zubairi, Nasab Quraisy
- ^ a b Al-Baladzuri. "Kitab Ansab al-Asyraf oleh al-Baladzuri". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 301. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-18. Diakses tanggal 2024-01-31.
- ^ a b c Ibnu Manzhur. "Kitab Mukhtashar Tarikh Dimasyq karya Ibnu Manzhur". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 239. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-31. Diakses tanggal 2024-01-31.
- ^ Abu al-Qasim Ibnu Asakir. "Kitab Tarikh Dimasyq karya Ibnu Asakir". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 312. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-01. Diakses tanggal 2024-02-01.
- ^ Sharon, Moshe (Juni 1966). "An Arabic Inscription from the Time of the Caliph 'Abd al-Malik". Bulletin of the School of Oriental and African Studies. 29 (2): 371. doi:10.1017/S0041977X00058900.
- ^ Madelung, Wilferd (1997). The Succession to Muhammad: A Study of the Early Caliphate. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 190, catatan 225. ISBN 0-521-56181-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-11. Diakses tanggal 2024-02-01.
- ^ a b (Arab) Kitab Mukhtashar Tarikh Dimasyq, Ibnu Manzhur, hlm 61, Utbah bin Abi Sufyan
- ^ a b Ibnu Manzhur. "Kitab Mukhtashar Tarikh Dimasyq karya Ibnu Manzhur". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 240. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-31. Diakses tanggal 2024-02-01.
- ^ Abu al-Qasim Ibnu Asakir. "Kitab Tarikh Dimasyq karya Ibnu Asakir". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 316. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-02. Diakses tanggal 2024-02-02.
- ^ Abu al-Qasim Ibnu Asakir. "Kitab Tarikh Dimasyq karya Ibnu Asakir". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 318. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-02. Diakses tanggal 2024-02-02.
- ^ Ibnu Hazm. Jamharah Ansab al-Arab. shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 110. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-17. Diakses tanggal 2024-01-31.
- ^ Al-Baladzuri. "Kitab Ansab al-Asyraf oleh al-Baladzuri". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 305. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-31. Diakses tanggal 2024-01-31.
- ^ Mush'ab az-Zubairi. "Nasab Quraisy". islamport.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-06. Diakses tanggal 2024-02-01.