Parfum, gangsi atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, objek, atau ruangan.[1] Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne[2].

Sejarah Parfum

Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu - kata "parfum" berasal dari bahasa Latin per fume artinya "melalui asap"[2]. Sejarah parfum konon dimulai sejak jaman Mesopotamia dan Mesir Kuno. Dan disempurnakan oleh bangsa Romawi dan Persia. Tokoh pembuat parfum paling tua yang tercatat adalah seorang wanita bernama Tapputi. Nama wanita ini muncul pada sebuah prasasti kuno sebagai seorang peramu parfum di Mesopotamia sekitar 2000 tahun sebelum masehi. Taputti menyuling sari bunga dan ramuan lain hingga menghasilkan minyak beraroma wangi.

Pada tahun 1922 para ahli arkeologi Inggris menggali makam Raja Tutankhamun di Mesir, dan mereka menyadari bahwa kain pembalut mumi raja Mesir berusia 33 abad tersebut masih berbau harum. Penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa para pendeta Mesir Kuno membuat ramuan herbal berbau wangi untuk menambah ramuan pengawet mumi sang raja. Terlepas dari sejarah parfum sebelum masehi, para bangsawan Eropa adalah pihak yang dipercaya menjadi pengembang parfum. Pada abad ke-13 ada sekelompok biarawan dari Italia yang mengembangkan cairan wangi jenis baru. Pada abad ke-14 Ratu Hungaria secara khusus memerintahkan sebuah penelitian untuk mencampur parfum dengan alkohol, agar cepat menguap. Ramuan baru ini kemudian dikenal dengan nama “Hungary Water” atau air dari Hungaria, yang juga merupakan cikal bakal parfum modern. Pada abad ke-16 seorang ahli parfum kepercayaan Ratu Caterina dari Perancis yang bernama Rene membawa teknologi pembuatan parfum ke Perancis. Pada masa itu para bangsawan Perancis memerlukan wewangian untuk menutupi bau badan mereka yang rata-rata jarang mandi.

Rene membuat sebuah laboratorium yang memiliki jalur rahasia ke kantor sang Ratu. Dengan demikian segala rahasia pembuatan parfum tidak akan bocor keluar. Jadilah hingga sekarang Perancis dikenal sebagai salah satu negara dengan produksi parfum dan kosmetika paling tersohor di dunia.

Produksi parfum makin berkembang dari waktu ke waktu. Tidak hanya di Eropa, hampir seluruh negara di dunia memiliki produk parfum andalan. Teknologi pembuatan parfum juga semakin canggih. Kita bisa memilih varian parfum yang paling sesuai dengan selera dan keinginan kita.

Tingkat Konsentrat

 
Kemasan botol Eau de Cologne asli flacon 1811, dari Johann Maria Farina, Farina gegenüber

Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut. Hal ini dikarenakan minyak esensial/murni (baik yang alami ataupun sintetis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen volatil yang kemungkinan dapat mengakibatkan reaksi alergi serta kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga menguapkan minyak esensial, membantu minyak aromatik menyebar ke udara.

Sejauh ini pelarut yang paling umum digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air. Minyak parfum juga dapat diencerkan dengan cara menetralkan bau lemak menggunakan jojoba, minyak kelapa difraksinasi atau lilin. Persentase volume konsentrat dalam minyak parfum adalah sebagai berikut:

Semakin tinggi jumlah persentase senyawa aromatik, maka intensitas dan aroma yang tahan lama tercipta. Perfumeries yang berbeda menetapkan jumlah yang berbeda dari minyak untuk masing-masing parfum mereka. Oleh karena itu, meskipun konsentrat minyak parfum dalam pengenceran Eau De Parfum (EDP) selalu akan lebih tinggi daripada parfum yang sama dalam bentuk eau de toilette (EDT) di dalam kisaran yang sama, jumlah yang sebenarnya dapat bervariasi antara masing-masing Perfumeries. Sebuah parfum EDT dari sebuah Perfumeries mungkin lebih kuat daripada EDP dari Perfumeries yang lain.

Referensi

  1. ^ Merriam-webster.com
  2. ^ a b Syarief, Iwan; Mauliana, Phitsa (2021-06-18). "APLIKASI PEMILIHAN KUALITAS PARFUM TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI PADA PT. PRISKILA MAKMUR Tbk)". eProsiding Sistem Informasi (POTENSI) (dalam bahasa Inggris). 2 (1): 113–120. ISSN 2807-3851. 

Pranala luar