Museum Menara Gentala Arasy
Museum Menara Gentala Arasy adalah museum yang menggambarkan perkembangan Islam di Provinsi Jambi. Museum Menara Gentala Arasy merupakan museum yang menyajikan perkembangan Islam di Jambi. Museum ini diresmikan pada tanggal 28 Maret 2015 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia H. Muhammad Jusuf Kalla. Menara ini merupakan lambang bahwa Kota Jambi Seberang merupakan pusat pendidikan Islam.[1] Museum Menara Gentala Arasy terdiri dari menara yang melambangkan Kota Jambi sebagai pusat pendidikan Islam. Nama Gentala Arasy berasal dari kata gentala yang berarti lonceng penyelaras dan kata arasy yang merupakan tempat tertinggi Allah. Museum Menara Gentala Arasy dibangun sebagai kenang-kenangan bagi turis yang berkunjung ke Kota Jambi. Koleksi museum terdiri dari foto para ulama, peninggalan kesenian dan kebudayaan Islam, peninggalan arsitektur Islam, naskah pendidikan Islam, dan naskah sejarah Menara Gentala Arasy.
Museum Menara Gentala Arasy | |
---|---|
Informasi | |
Didirikan pada | 2014 |
Koordinat | 1°35′03″S 103°36′51″E / 1.58425°S 103.61409°E |
Alamat | Jembatan Pedestrian Sungai Batang Hari, Desa Arab Melayu, Kec. Pelayangan, Kota Jambi |
Kepemilikan Museum Menara Gentala Arasy diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jambi, sedangkan pengelolaannya diberikan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.[2] Museum Menara Gentala Arasy berlokasi di kelurahan Arab Melayu, Pelayangan, Kota Jambi,[3] Lebih tepatnya berada di tepi Sungai Batanghari.[4]
Penamaan
Nama Gentala Arasy diperoleh dari tiga kata yaitu genta yang berarti suara, tala yang berarti keselarasan, dan arasy yang berarti menggema ke langit. Maka makna dari Genta Arasy adalah bunyi yang selaras dan menggema ke langit. Bunyi ini berasal dari lonceng Menara Gentala Arasy yang mengeluarkan bunyi sebagai pertanda waktu salat fardu bagi umat muslim di Kota Jambi.[4]
Lokasi
Museum Menara Gentala Arasy berlokasi di Arab Melayu, Pelayangan, Kota Jambi, Provinsi Jambi.[3] Letak Museum Menara Gentala Arasy berada di tepi Sungai Batanghari.[4]
Keunikan
Keunikan dari Museum Menara Gentala Arasy adalah ruangan museum yang tidak terlalu besar dengan bentuk yang menyerupai lingkaran. Ruangan ini digunakan untuk memamerkan koleksi museum. Keunikan lain dari Museum Menara Gentala Arasy adalah adanya koleksi berupa bedug dan Al-Quran yang berukuran sangat besar. Keduanya merupakan penanda bahwa Kota Jambi merupakan salah satu bagian penting dari sejarah perkembangan Islam di Indonesia.[5]
Koleksi
Museum Menara Gentala Arasy memiliki koleksi dengan jumlah sekurangnya 100 koleksi. Koleksi dari museum ini berupa buku-buku suci yang sangat tua, kain kafan, selendang, jubah milik Sri Sultan Mangkubumi. mangkuk, dan uang logam kuno.[6] Uang koin ini rata-rata peninggalan mata uang zaman penjajagan Belanda dahulu. Hal ini menandakan bahwa Jambi merupakan wilayah yang diduki Belanda dahulunya. Beberapa uang koin itu bertuliskan Nederlandsch Indie dengan gambar makhota dan gandum, kemudian ada juga yang bergambar Inggeris Island of Sumatra tahun 1804.[7] Koleksi museum dipamerkan di sebuah ruangan yang melingkar. Koleksi yang ada berhubungan dengan perkembangan Islam di Nusantara, Melayu, dan budaya batik. Selain itu, ada juga koleksi tentang program rencana pembangunan Kota Jambi beserta peralatan yang digunakan pada saat pembangunan Gentala Arasy. Koleksi utama dari museum ini adalah Al-Quran dan bedug berukuran besar.[5]
Menara Gentala Arasy merupakan bagian yang paling menonjol dari Museum Menara Gentala Arasy karena corak arsitekturnya yang khas budaya Arab.[8] Menara ini dibangun sejak tahun 2011 hingga tahun 2014 oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi. Tinggi menara ini adalah 80 meter.[6]
Kunjungan
Harga tiket masuk yang terjangkau, hanya sekitar Rp 3 ribu per orang, memungkinkan Anda untuk menjelajahi warisan sejarah dan budaya Kota Jambi.[9]
Museum buka setiap Senin-Sabtu mulai dari pukul 08.00 hingga 17.00.[1]
Referensi
- ^ a b "Museum Menara Gentala Arasy - Sistem Registrasi Nasional Museum". Sistem Registrasi Nasional Museum Kemdikbud (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-18.
- ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 114. ISBN 978-979-8250-67-5.
- ^ a b liawisata (2019-09-07). "Keindahan Museum Gentala Arasy Di Jambi". LIAWISATA (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-18. Diakses tanggal 2020-06-18.
- ^ a b c ken (2019-10-03). "Jalan-Jalan Lengkap ke Menara Gentala Arasy". Destinasi Travel Indonesia. Diakses tanggal 2020-06-18.
- ^ a b Koran Jakarta (18-05-2019). "Sehat dan Bermanfaat di Gentala Arasy Jambi". koran-jakarta.com. Diakses tanggal 18-06-2020.
- ^ a b Traverse, Indonesia. "Menara Gentala Arasy: Tahta Indah di Bantaran Sungai Batanghari | Traverse.id" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-18.
- ^ Sanjaya, Dimas. "Melihat Koleksi Peninggalan Peradaban Islam di Museum Gentala Arasy Jambi". detiksumut. Diakses tanggal 2024-05-18.
- ^ "Gentala Arasy Memancarkan Suara Jambi". RealitaBengkulu.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-18. Diakses tanggal 2020-06-18.
- ^ "Museum Menara Gentala Arasy, Merenungkan Jejak Islam dan Budaya Melayu Jambi - Manggis News". www.manggisnews.com. Diakses tanggal 2024-05-18.