Museum Bharugano Wuna

museum di Indonesia
Revisi sejak 23 Mei 2024 00.05 oleh Wadaihangit (bicara | kontrib) (→‎Sejarah pendirian: #1Lib1Ref #1Lib1RefID)

Museum Bharugano Wuna adalah sebuah museum yang terletak di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia.[1] Museum ini berada di Istana raja yang memajang koleksi benda pusaka peninggalan kerajaan Wuna.[2]

Museum Bharugano Wuna
Peta
Didirikan2018
LokasiKabupaten Muna, Sulawesi Tenggara
JenisMuseum
Situs webhttps://museum.kemdikbud.go.id/museum/profile/uptd+museum+bharugano+wuna

Museum ini terdiri dari tiga rumah adat, yaitu istana raja Muna (Kamali), rumah Bhonto Bhalano (perdana mentri), dan Kapitalao (panglima perang).[2]

Museum Bharugano Wuna buka mulai hari Senin–Jumat, pukul 08.00-17.00 WITA. Museum Bharugano Wuna juga tidak memungut biaya masuk atau registrasi bagi para pengunjung.[3]

Sejarah

Pembangunan Museum Bharugano Wuna dimulai pada tahun 2017 dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pada 28 Desember 2017, M. Saleh Lasata selaku Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Tenggara mengadakan peresmian Museum Bharugano Wuna. Ia melakukannya bersama dengan L. M. Rusman Emba selaku Bupati Muna, dan Pengurus Lembaga Adat Muna.[4]

Museum Bharugano Wuna dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten Muna awalnya bernama Rumah Adat Muna, Pergantian nama menjadi Museum Bharugano Wuna didasarkan kepada surat keputusan Bupati Kabupaten Muna No. 27 tahun 2018 yang diterbitkan pada tanggal 14 Mei 2018 oleh Bupati Muna.[5]

Pada 24 Agustus 2018, Bupati Muna melantik Hadi Wahyudi, S.Si, ME sebagai Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna dengan salah satu tugasnya adalah mengelola Museum Bharugano Wuna.[6]

Pada September 2018, Museum Bharugano Wuna telah resmi terdaftar/teregistrasi di Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. Adapun sumber pendanaan UPTD Museum dan Taman Budaya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Muna dan sumber pendapatan lain yang sifatnya sah.[6]

Koleksi

Museum ini memiliki 600 koleksi, yaitu berupa layang-layang tradisional Kaghati Kalope,[7] layang-layang ini dibuat dengan menggunakan daun Kalope. Museum umum ini juga memiliki koleksi historika, seni rupa dan etnografika.[3] Selain itu juga terdapat meriam, piring kuno, guci foto kerajaan, pakaian pejabat kerajaan, daftar nama raja Muna dan replika tempat tidur raja yang berada di dalam bangunan museum.[2]

Selain itu, museum ini juga memamerkan alat masak, dokumen kuno, perlengkapan kerajaan, senjata, perhiasan, pakaian adat, alat musik, hasil kerajinan tangan, dan sebagainya.[7]

Akses ke lokasi

Museum Bharugano Wuna dapat dicapai melalui Bandar Udara Sugimanuru dengan jarak tempuh sejauh 24,9 km. Selain itu, Museum Bharugano Wuna dapat dicapai melalui Terminal Laino (5,4 km) dan dari Pelabuhan Nusantara Raha (3,3 km).[1]

Referensi

  1. ^ a b "Museum Bharugano Wuna". museum.co.id. Diakses tanggal 2024-05-22. 
  2. ^ a b c Sunaryo (2021-05-29). "Museum Bharugano Wuna Jadi Tempat Pelestarian Budaya dan Wisata". telisik.id. Diakses tanggal 2024-05-22. 
  3. ^ a b Rusmiyati, dkk., Rusmiyati dkk (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid II. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 427. ISBN 978-979-8250-67-5. 
  4. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid II (PDF). Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 342. ISBN 978-979-8250-67-5. 
  5. ^ "Berwisata ke Museum Bharugano Wuna". DISPAR SULTRA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-01. 
  6. ^ a b Naba, Dedi (2020-05-18). "Mengenal Lebih Dekat Museum Bharugano Wuna". Gapura News. Diakses tanggal 2024-05-23. 
  7. ^ a b "Kaghati Kolope, Layangan Tertua Dunia di Museum Bharugano Wuna". RCTI+. Diakses tanggal 2024-05-22.