Aenesidemus
Aenesidemus Filsuf Yunani
Aenesidemus (Lahir abad ke-1 SM, Knossos, Kreta) adalah seorang filsuf dan ahli dialektika dari sebuah perguruan tinggi di Yunani yang menghidupkan kembali prinsip Pyrrhonian. adalah aliran skeptisisme filosofis Yunani Kuno yang menolak dogma dan menganjurkan penangguhan penilaian atas kebenaran semua keyakinan. Pyrrhonisme merupakan solusi praktis terhadap masalah pengetahuan yang masih rumit dan “belum terpecahkan”.
Menurut Amy Tikkanen, Aenesidemus dalam tulisannya yang berjudul Pyrrhonian Discourses, merumuskan 10 teori untuk membela Skeptisisme, empat argumen untuk sifat-sifat yang muncul akibat mempersepsi, dua tentang hal yang dirasakan, dan empat mengenai hubungan antara yang mempersepsi dan hal yang dirasakan.[1]
Dialektika Logika
Dialektika, pada awalnya merupakan suatu bentuk argumentasi logis, tapi sekarang menjadi konsep filosofis evolusi yang diterapkan pada berbagai bidang ilmu pengetahuan termasuk pemikiran, ilmu alam, dan sejarah.
Pada kalangan pemikir Yunani klasik, makna dialektika adalah teknik sanggahan dalam perdebatan. Teknik menyanggah dengan menggunakan metode evaluasi definisi secara sistematis, sampai kepada penyelidikan dan klasifikasi hubungan antara konsep-konsep khusus dan umum.
Sejak masa para filsuf Stoa hingga akhir abad pertengahan Eropa, dialektika merupakan ilmu logika formal. Immanuel Kant menyebut "dialektika transendental” sebagai upaya mengungkap adanya ilusi yang terlibat dalam upaya menggunakan kategori serta prinsip pemahaman di luar batas fenomena kemungkinan dan pengalaman.
GWF Hegel mendefenisikan dialektika sebagai kecenderungan suatu gagasan untuk beralih ke negasinya sendiri, sebagai akibat dari konflik antara aspek-aspek inheren yang bertentangan. Defenisi ini diadopsi Karl Marx dan Friedrich Engels dan menerapkannya pada proses sosial dan ekonomi.
Zaman Filsafat
- ^ Tikkanen, Amy (2924-05-05). "Aenesidemus Greek philosopher". Britannica.