Museum Bikon Blewut
Museum Bikon Blewut adalah museum yang terletak di atas perbukitan Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur[1] dan berada di dalam kompleks Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero.[2] Nama museum ini diambil dari bahasa Sikka yaitu dari kata Bikon yang berarti Lampau dan Blewut yang artinya Rusak, sehingga Bikon Blewut diartikan sebagai sisa-sisa peninggalan masa lampau. Saat ini kepemilikan dan pengelolaan museum dipegang oleh Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero.[3]
Koleksi
Museum ini menyimpan beberapa koleksi alat-alat kebudayaan dari era paleolitikum, mesolitikum, neolitikum, hingga zaman perunggu. Selain koleksi alat-alat kebudayaan, museum ini juga menyimpan fosil fauna dan flora dan koleksi seni budaya masyarakat Flores dan NTT pada era kontemporer. Koleksi di Museum Bikon Blewut dikumpulkan mulai tahun 1965 oleh Pater Verhoeven, misionaris Ordo SVD yang memiliki minat di bidang etnologi, linguistik, dan antropologi budaya setempat.[1] Usaha pengumpulan koleksi kemudian dilanjutkan oleh Pater Piet Petu pada tahun 80-an dan kemudian menjadi kepala museum dari tahun 1983 sampai 1999.[1][4]
Referensi
- ^ a b c Hakim, Muhammad Lukman (2011-04-14). "Melihat Masa Lalu Flores di Museum Bikon Blewut". detikcom. Diakses tanggal 2020-06-06.
- ^ Ama, Kornelis (2019-05-19). "Bikon Blewut, Ungkap Jejak Peradaban Flores yang Tersembunyi". kompas.id. Diakses tanggal 2024-05-24.
- ^ "Museum Bikon Blewut - Sistem Registrasi Nasional Museum". Sistem Registrasi Nasional Museum Kemdikbud. Diakses tanggal 2024-05-24.
- ^ "Museum Blikon Blewut «". www.stfkledalero.ac.id. Diakses tanggal 2019-08-22.