Kawasan Puncak

lintas gunung di Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Revisi sejak 13 Juni 2024 04.46 oleh TATANG ABIDIN (bicara | kontrib) (Perbaikan kalimat yang tidak sesuai dengan sejarah Sukamakmur.)

Puncak Bogor–Cianjur adalah sebuah kawasan wisata pegunungan yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Puncak terletak 70 km sebelah tenggara di Jakarta.[1] Wilayah Puncak terletak di antara kaki dan lereng Pegunungan Gede-Pangrango di sebelah selatan dan di sebelah utara Pegunungan Sukamakmur. (sering disebut Hutan Prabu Siliwangi) di sebelah utara. Sebagian besar merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gede Pangrango. Daerah ini terkenal sebagai daerah wisata pegunungan baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Wilayah Puncak dikenal sebagai tempat peristirahatan penduduk Jakarta karena kesejukan dan keindahan alamnya, serta merupakan daerah perkebunan teh yang dibangun pemerintah kolonial Belanda yang saat ini merupakan perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas.

Jalan ke Puncak pada tahun 1915

Geografi

 
Pencitraan Satelit (Google Earth) Kawasan Puncak, Jawa Barat.

Wilayah Puncak berada di kaki dan lereng pegunungan Gede-Pangrango disebelah Selatan dan Pegunungan Jonggol disebelah Utara dan Barat. Wilayah Puncak berada pada ketinggian rata-rata 700-1.800 m di atas permukaan laut dengan suhu udaranya yang rata-rata mencapai 14-20 derajat Celcius. Selain itu, daerah Puncak juga dikelilingi oleh gunung lain, yaitu Gunung Kencana (1804 m), Gunung Baud Jonggol atau Puncak Jonggol Tanggeuhan (1884 m) disebelah utara Wilayah Puncak merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Jonggol dan Gunung Salak (2.221 m) yang berada diseberang barat Wilayah Puncak.

Wilayah administratif

Puncak adalah wilayah yang luas di sekitar perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Adapun kecamatan yang termasuk pada wilayah tersebut adalah:

Pariwisata

Daerah Puncak memiliki kontur alam yang unik. Hampir sebagian besar wilayah ini diselimuti perkebunan teh dengan latar belakang pegunungan. Keindahan alam daerah ini memukau Presiden Soekarno, sehingga ia membangun sebuah restoran untuk menikmati keindahan alam Puncak, yang kemudian diberi nama Restoran Riung Gunung. Selain itu, terdapat juga tempat-tempat rekreasi dan agrowisata yang indah, antara lain Perkebunan Teh Gunung Mas dan Gantole (Paralayang). Di daerah Puncak juga terdapat berbagai tempat wisata menarik di antaranya Taman Safari Indonesia, Taman Bunga Nusantara, Kebun Raya Cibodas, Telaga Warna, Taman Wisata Matahari dan terdapat sebuah masjid yang indah dengan arsitektur yang khas dan sederhana yaitu Masjid Atta'awun. Di daerah ini juga terdapat banyak sekali villa dan hotel yang dimiliki oleh investor dan warga sekitar untuk tempat beristirahatnya pengunjung.

Akses

Daerah Puncak dapat dicapai dari Jakarta dan Bandung melalui Jalan Nasional Rute 8. Selain itu, daerah ini juga dapat diakses melalui Jalan Tol Jagorawi dan Jalan Tol Bocimi. Jalan menuju Puncak sering mengalami kemacetan setiap akhir pekan dan liburan panjang, sehingga muncul jasa joki "jalan tikus" yang menunjukkan jalur alternatif untuk menghindari kemacetan. Joki tersebut memasang tarif Rp100.000 untuk rute Pandansari-Citengkorak sepanjang 5 km dan Rp300.000 untuk rute Ciawi-Bendungan sepanjang 12 km. Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Muhammad Chaniago tidak menganjurkan pengendara untuk melintasi jalan alternatif karena jalan itu berkelok dan curam serta melewati perkampungan warga.[2]

Lanskap

 
Panorama daerah Puncak yang diselimuti perkebunan teh
 
Panorama Puncak Pass dengan latar belakang Gunung Salak.
 
Little Venice Kota Bunga Puncak

Referensi

  1. ^ Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  2. ^ "'Jalan Tikus' Saat Puncak Macet Parah". Tempo.co. 19 April 2014. Diakses tanggal 19 Januari 2020. [pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

  •   Panduan perjalanan Puncak di Wikiwisata