AIESEC
AIESEC adalah organisasi internasional untuk para pemuda yang membantu mengembangkan potensi kepemimpinan mereka. AIESEC merupakan organisasi yang digerakkan mahasiswa terbesar di dunia. Organisasi yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan para pemuda dan menjadi duta di luar negeri untuk menjalankan proyek sosial. AIESEC juga berfokus pada pengembangan kepemimpinan, pengalaman kepemimpinan, hingga partisipasi di Global Learning Environment.
Tanggal pendirian | 1948 |
---|---|
Tipe | organisasi nirlaba yang dijalankan oleh pemuda |
Tujuan | Empowering youth for Peace and the Fulfilment of Humankind's Potential |
Kantor pusat | Rotterdam, Belanda |
Wilayah layanan | Seluruh dunia |
Jumlah anggota | 64,000 |
Bahasa resmi | Inggris (sesuai komunikasi internal) |
President of AIESEC in Indonesia (MCP) | Luthfi Ghazian Akbar |
Badan utama | National Head Quarters |
Jumlah Staf | 1600 per year |
Jumlah sukarelawan | 2500 per year |
Situs web | www.aiesec.org, www.myAIESEC.net |
Catatan | AIESEC is the world's largest student-run organization |
Sejarah
Ide di balik berdirinya AIESEC muncul pasca Perang Dunia II, ketika perwakilan dari berbagai sekolah di Eropa saling bertukar informasi tentang program-program serta sekolah yang fokus pada bidang bisnis dan ekonomi. Sebelum perang, siswa-siswa melakukan magang di luar negeri, kebanyakan atas inisiatif pribadi mereka, namun kegiatan ini terhenti karena intensitas Perang Dunia II yang meluas.[1] Pada tahun 1944, di tengah pertukaran pelajar yang masih berlangsung di negara-negara Skandinavia yang netral, AIESEC didirikan pada tanggal 2 Juli 1948 oleh Bertil Hedberg dari Stockholm School of Economics. Bersama dengan Jaroslav Zich dari Cekoslowakia dan Stanislas Callens dari Belgia, mereka membentuk organisasi yang awalnya dikenal sebagai Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques (AIESEC), berpusat di Praha, dengan Jaroslav Zich menjabat sebagai Presiden pertamanya.
Pada akhir tahun 1940-an saat AIESEC didirikan, Eropa sedang dalam proses pemulihan pasca perang yang telah merusak parah infrastruktur dan ekonominya. Permintaan akan eksekutif, manajer, dan pemimpin di pabrik dan perusahaan sangat tinggi. Namun, lebih dari sekadar pengembangan bisnis, Eropa juga perlu memperbaiki hubungan antarnegara yang terganggu oleh perang. AIESEC lahir untuk mengatasi dua tantangan ini. Pada tahun 1948, organisasi mulai mengalami perubahan dengan diadakannya pertemuan internasional atau kongres, menggantikan model manajemen dari kantor pusat. Pertemuan internasional pertama dihadiri oleh mahasiswa dari 9 universitas di 7 negara, diadakan pada bulan April 1948 di Liège, Belgia. Majelis konstitutif resmi atau kongres pertama AIESEC kemudian diadakan pada tahun 1949 di Stockholm, dengan Bengt Sjästrand sebagai Presiden dan Swedia sebagai Negara Ketua untuk periode 1949/1950. Mahasiswa dari tujuh negara, yaitu Belgia, Denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, dan Swedia, berkumpul untuk Kongres Internasional AIESEC yang pertama.[1]