Pengguna:Vayalov/Budi Sulistiyo
Pengguna Wikipedia | |
---|---|
[[Berkas:Dr. rer. Nat. Budi Sulistiyo|238px|]] | |
Jenis kelamin | Laki-Laki |
Kelahiran | |
Tanggal lahir | 30 November 1966 |
Tempat lahir | Surakarta |
Etnis | Jawa |
Kediaman | |
Negara | Indonesia |
Keluarga | |
Menikah | 14 Februari 1998 - Sekarang |
Pasangan | Ir. Ine Selia Oriyane |
Anak |
|
Pendidikan | |
SD/MI | SD Pangudi Luhur Surakarta |
SMP/MTs | SMP Negeri 5 Surakarta |
SMA/SMK/MA | SMA Negeri 3 Surakarta |
Universitas | Innsbruck University, Austria |
Pandangan hidup | |
Agama | Islam |
Hubungi | |
https://www.instagram.com/budi.sulistiyo_pds/ |
Dr. rer. nat. Budi Sulistiyo lahir di Surakarta 30 November 1996 adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang saat ini diberikan amanah sebagai Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) di Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI). Budi dilantik sebagai Dirjen PDSPKP oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, pada 13 April 2023 dan masih menjabat hingga saat ini. Sebelumnya, Ia menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga selama 2 tahun. Budi merupakan lulusan dari Universitas Innsbruck, Austria untuk jenjang studi S1, S2 hingga S3. Karir sebagai PNS diawali menjadi pegawai di Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) pada tahun 1987 dengan Golongan II/a dan sejak tahun 2000 bertugas di Kementerian Kelautan dan Perikanan jenjang pada saat ini berpangkat Pembina Utama dengan golongan IV/e. Budi menikah dengan Ir. Ine Selia Oriyane pada tanggal 14 Februari 1998 dan dikaruniai 2 orang putra yang bernama Alexander Sulistiyo dan Maximilian Sulistiyo tinggal di Kota Bandung. Istrinya, Ine, memilih berwiraswasta di Kota Bandung dengan menyalurkan hobinya membuat aneka kue dengan membuka usaha di bidang bisnis bakery. Putra pertamanya Alexander Sulistiyo adalah Dokter lulusan FK UGM dan putra keduanya Maximilian Sulistiyo saat ini masih berstatus mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Pendidikan
- Sekolah Dasar - SD Pangudi Luhur, Surakarta (1979)
- SLTP - SMP Negeri 5, Surakarta (1983)
- SLTA - SMA Negeri 3, Surakarta (1986)
- S1 - (Beasiswa Program Habibie) Jurusan Physical, Geography, Innsbruck University, Austria (1989)
- S2 - (Beasiswa Program Habibie) Jurusan Geomorphology, Innsbruck University, Austria (1992)
- S3 - (Beasiswa Program Habibie) Jurusan Geomorphometry, Innsbruck University Austria (1995)
Riwayat Jabatan
- Eselon I.a - Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, KKP (TMT 13-04-2023)
- Eselon I.b - Staf Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga, KKP (TMT 21-06-2021)
- Eselon II.a - Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi, KKP (TMT 14-12-2015)
- Eselon II.a - Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir, KKP (TMT 09-08-2010)
- Eselon II.a - Kepala Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati, KKP (TMT 16-07-2008)
- Eselon III.a - Kepala Bidang Tata Operasional, KKP (TMT 01-08-2005)
- Eselon III.a - Kepala Bidang Tata Wilayah Laut, KKP (TMT 01-04-2002)
- Eselon III.a - Kepala Bidang Data dan Informasi, KKP (TMT 19-04-2001)
- Eselon III.a - Kepala Bidang Pengembangan Sistim Informasi, KKP (TMT 23-08-2000)
- Eselon III.a - Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran (Pusat Jasa Informasi), BAKOSURTANAL (1997 - 1999)
Langkah-Langkah Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
Selama menjabat sejak April 2023 sebagai Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi dan jajarannya menginisiasi beberapa program dan kebijakan yang bermanfaat untuk masyarakat kelautan dan perikanan, diantaranya :
Percepatan Pelayanan Perizinan SKP (dari 5 menjadi 2 hari)
Ikan Hias Nusantara
Peningkatan Kinerja Ekspor Ikan Hias Indonesia
Tahun Tuna
Protein Perikanan untuk Santri
Fortifikasi Perikanan
Peningkatan Asupan Protein Masyarakat Mewujudkan Generasi Emas 2024
UMKM Naik Kelas
Dalam rangka meningkatkan cinta pada produk tuna Indonesia, peningkatan pasar ekspor, dan pasar dalam negeri, telah diinisiasi pencanangan tahun tuna di tahun 2024. Penguatan pasar dalam negeri telah dilakukan melalui pengembangan kemitraan strategis antara pengusaha ikan tuna dengan (PHRI), untuk peningkatan pasar ekspor Indonesia mengikuti ekspo internasional di Barcelona dan Boston. ((( link berita ))).
Menteri Kelautan dan Perikanan mengafirmasi Tahun Tuna 2024 saat perayaan Hari Ikan Nasional (HARKANAS) tahun 2023. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi penting dalam perikanan tuna dunia. Budi juga menerangkan pada 2017 produksi tuna (Thunnus, Tuna Sejati) mencapai 229.481 ton, lalu naik jadi 281.565 ton pada tahun 2018. Kemudian pada 2019 produksi tuna naik 296.417 ton dan 323.477 ton pada 2020 serta 343.393 ton pada 2021. Selain itu, Budi berperan dalam branding tuna Indonesia dan penting dilakukan secara konsisten dan kontinu baik di pasar global maupun domestik.
Budi memperkenalkan fortifikasi dalam bentuk HPI ke dalam jajanan pasar dan camilan sebagai cara baru mengonsumsi ikan dengan cara mudah dan efektif, terutama untuk generasi emas. Implementasi HPI dalam jajanan bertujuan untuk meningkatan asupan protein masyarakat sekaligus meningkatkan hilirisasi perikanan. Penggunaan HPI dalam jajanan pasar, seperti kue bolu kukus, kue sus, kue talam, sosis solo, cookies hingga cilok hampir tak mengubah rasa aslinya, serta membuat makanan tersebut lebih bergizi. Harapannya, HPI dalam berbagai jajanan dapat menurunkan stunting dengan cara yang lebih enak dan praktis dimakan oleh anak-anak. Hal ini mendapat dukungan dari berbagai pihak antara lain Gubernur D.I.Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwana X.
Budi mengajak untuk gelorakan peningkatan asupan protein masyarakat dari 62 gram/kapita/hari menjadi lebih dari 100 gram/kapita/hari berbasis ikan untuk mewujudkan generasi emas Indonesia. Berdasarkan data tahun 2023, asupan protein Tiongkok sebesar 121,7 gram/kapita/hari, kemudian Amerika Serikat 109,6; Norwegia 101,2; Vietnam 94,3; Malaysia 89,1; Thailand 66,5 dan Kamboja 63,6 sementara Indonesia tercatat baru 62,3 gram/kapita/hari. Dengan peningkatan asupan protein, harapan Budi, Indonesia bebas dari stunting.