Partai Aceh
Partai Aceh (bahasa Aceh: Peurté Acèh) adalah partai politik lokal di Indonesia. Partai ini ikut serta dalam pemilu tahun 2009 di provinsi Aceh, dan merupakan partai terbesar di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh.[1][2]
Partai Aceh | |
---|---|
Ketua umum | Muzakir Manaf |
Sekretaris Jenderal | Kamaruddin Abubakar |
Juru bicara | Muhammad Saleh |
Dibentuk | 7 Juni 2007 |
Kantor pusat | Banda Aceh |
Ideologi | Nasionalisme Aceh Regionalisme Aceh Faksi: Fundamentalisme Islam Separatisme |
Afiliasi nasional | Koalisi Indonesia Maju |
Situs web | |
www |
Presiden Partai
No | Potret | Ketua Umum | Menjabat |
---|---|---|---|
Muzakir Manaf | 7 Juni 2007 - Sekarang |
Sejarah
Partai Aceh sebelumnya dikenal sebagai Partai GAM (Partai GAM) setelah Gerakan Aceh Merdeka (GAM), sebuah kelompok separatis yang mengobarkan perang untuk kemerdekaan Aceh dari tahun 1976 hingga 2005. Banyak pemimpin partai tersebut adalah tokoh senior GAM, termasuk ketuanya Muzakir Manaf, yang merupakan mantan komandan sayap militer GAM.
Pemilu 2009
Partai tersebut mencalonkan diri dalam Pemilu 2009 di Aceh, dan diperkirakan menang di setidaknya 15 dari 21 kabupaten di Aceh. Partai tersebut memasang target 70% suara Aceh. Selama kampanye pemilu, gedung dan kendaraan partai diserang, termasuk penggunaan granat dan bom. Tembakan dilepaskan ke arah anggota partai. Dalam beberapa kesempatan, personel TNI menurunkan bendera Partai Aceh.[3][4]
Partai tersebut meraih 46,91% suara di provinsi tersebut, yang sejauh ini merupakan perolehan suara terbesar, mengalahkan partai lokal dan nasional. Jumlah ini cukup untuk memberikan mereka 33 dari 69 kursi di legislatif provinsi.[5][6]
Pemilu 2012
Zaini Abdullah dari Partai Aceh terpilih dengan 55,9% suara pada Pemilihan Gubernur Aceh 2012.[7]
Pemilu 2014
Partai ini ikut serta dalam Pemilu Legislatif 2014, yang sekali lagi hanya terjadi di Aceh. Meskipun mereka optimis bahwa partai ini akan memenangkan 60 hingga 70% suara masyarakat Aceh selama kampanye pemilu, namun suara mereka turun tajam menjadi 35,3 persen, meskipun angka ini cukup untuk mewakili pluralitas. Salah satu penyebab turunnya perolehan suara adalah konflik internal partai yang berkecamuk sejak Februari 2011, yang menyebabkan beberapa anggota Partai Aceh hengkang dan mendirikan Partai Nasional Aceh. Partai Aceh meraih 29 dari 81 kursi di legislatif provinsi.[8]
Susunan Pengurus Partai
Berikut susunan pengurus DPA-PA periode 2023–2028:
Majelis Tuha Peut
- Ketua: Tgk. Malek Mahmud Al-Haythar
- Wakil Ketua: Tgk. Muhammad Ali
- Anggota:
- Muzakir Manaf
- Kamaruddin Abubakar
- Tgk. Hasanuddin Bin Sabon
- Mukhtaruddin
- Tgk. Sofyan Mahdi Bin Bayak
- Tgk. Azhari Abdul Latief
Mahkamah Partai
- Ketua: Tgk. Abubakar A. Latif
- Wakil Ketua: Tgk. Akhyar A. Rasyid
- Anggota:
- Abubakar Usman
- Drs. H. Bukhari
- Tgk. Mohd Nurdin Bin Tgk. M. Hasan
- Dr. Muhammad Iqbal Rozi
Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh
Ketua Umum : H. Muzakir Manaf
- Ketua Harian: Tgk. Anwar Ramli
- Wakil Ketua :
- Ir. H. Jufri Hasanuddin, MM
- Ermiadi Abdul Rahman, ST
- Dr. Hj. Mariati
- Ir. H. Faisal Saifuddin
- Zulfadhli, A.Md.
- Fauzi, S.H.
- Kennedi Husen
- Dr. Mariati MR, M.Si
- Tgk. M. Yunus M. Yusuf
- Tgk. Adnan Beuransyah
- Dahlan Jamaluddin, S.I.P
- Syamsul Bahri Sarjev
- Tarmizi Panyang
- Tgk. Alfa Rahman
- Hj. Ummi Kalsum
- Suadi Sulaiman
- Muhammad Sulaiman
- Dr. Muhammad Rafiq
- Sri Mawardi
Sekretaris Jenderal: Kamaruddin Abubakar
- Wakil Sekjen:
- Nurzahri, S.T.
- Anwar, S.Pd., M.A.P.
- Tarmizi, S.P.
- Hj. Siti Nahziah, S.Ag.
- Dr. T. Rasyidin
- Said Firdaus, SE, MSM
- Tgk. Muksalmina
- Juanda M. Djamal
- Safrizal, S.T., M.T.
- Samsuar M. Thaleb
- Sayuti Malik, S.P., M.Pd.
- Mawardi
- Hj. Marlina Usman
- Khusnu Munawwarah
- Hasfiana Hanafiah, S.E.
- T. Nasruddinsyah, S.H.
Bendahara Umum: Saiful Bahri Pon Yahya
- Wakil Bendum:
- Hj. Aisyah Ismail Daud, SHI
- Nurlaili
- Arman
- Tgk. Muharuddin, S.Sos
- Rita Satria Syarboini
- Zakaria Yakob
- H. Sopian Adami
- Abdul Jalil
- Maryati B.
- Hj. Cut Fatma Dahlia
- Nur Ainun
- Nurliana
- Bertiana
- Syarifah Nurjannah
- Cut Mardhiah
- Suryana Usman
- Nona Supriana
- Chairunnisa
- Rahmi Bustami
- Mustawa Agustina
Referensi
- ^ Hillman, Ben (2012). "'Power Sharing and Political Party Engineering in Conflict-Prone Societies: The Indonesian Experiment in Aceh". Conflict Security and Development. 12 (2): 149–169. doi:10.1080/14678802.2012.688291.
- ^ Simanjuntak, Hotli (18 Agustus 2008). "Finally, Aceh local parties to take part in general election". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Agustus 2008. Diakses tanggal 2017-05-27.
- ^ International Crisis Group Update (2008) Briefing Asia Briefing N°81, Jakarta/Brussels, 9 September 2008 Indonesia: Pre-Election Anxieties in Aceh Diarsipkan 10 September 2008 di Wayback Machine.
- ^ Tempo magazine No. 0931/March 31-April 06, 2009, pp46-47
- ^ Nainggolan, Bestian; Wahyu, Yohan (2016). Partai Politik Indonesia 1999-2019 (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Kompas Media Nusantara. hlm. 226–227. ISBN 978-602-412-005-4.
- ^ Partai Aceh dan Demokrat Kuasai Kursi DPRA dan DPR Diarsipkan 30 Januari 2010 di Wayback Machine.. Media Indonesia Online. 05/04/2009.
- ^ "IFES - UPDATED - Elections in Aceh: Another Step Forward". 2012-10-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-16. Diakses tanggal 2021-11-07.
- ^ Nainggolan, Bestian; Wahyu, Yohan (2016). Partai Politik Indonesia 1999-2019 (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Kompas Media Nusantara. hlm. 229–230. ISBN 978-602-412-005-4.
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Website Partai Aceh
- (Indonesia) Website resmi Komisi Independen Pemilihan
- (Indonesia) Website resmi Komisi Pemilihan Umum Diarsipkan 2021-01-25 di Wayback Machine.