Padhyangan Komedi Musikal Kampus (KMK) itulah nama yang pertama kali dicetuskan oleh seorang tokoh pendiri Padhyangan bernama Daan Aria dan Tommy Budhi Pratomo beserta 4 orang pendiri dan kawan-kawan lainnya, kelompok komedi asal Kota Bandung yang ini dibentuk pada tanggal 4 Desember 1982. Bukan sebuah kebetulan penamaan Padhyangan Komedi Musikal Kampus mempunyai makna dan arti tersendiri:

  1. Padhyangan merupakan gabungan dari kata Padjadjaran dan Parahyangan. Karena anggota mereka merupakan mahasiswa dari kedua kampus tersebut. Mereka adalah mahasiswa Sospol/Fisip di Universitas Parahyangan, dan mahasiswa Sastra di Universitas Padjadjaran.
  2. Pengambilan nama Komedi Musikal adalah sebuah alasan bahwa mereka adalah kelompok pertunjukan seni bergenre parodi/komedi yang di dalam pertunjukannya kental dengan penggunaan musik.
  3. Kata Kampus dalam nama kelompok ini merupakan representasi bahwa mereka sering menggelar pertunjukan di dalam kampus menuju kampus kampus lainnya.
Padhyangan
LahirKota Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Karier musik
GenrePop Parodi, Religi
Tahun aktif4 Desember 1982—sekarang
LabelHemagita Tama Record,Musica Studio's,Warner Music Indonesia
AnggotaIszur Muchtar
Denny Chandra
Daan Aria
Juhana Sutisna
Iang Darmawan
Denden Hermann
Mantan anggotaWawan Hanura
Arti logo Padhyangan, Bentuk Bunga: Mengadopsi dari lambang Universitas Parhyangan yang logo luarnya berbentuk bunga, Bentuk Segi Lima: Mengadopsi dari lambang Universitas Padjadjaran yang logonya berbentuk segi lima sebagai dasar logo. Bentuk lingkaran : Merupakan bentuk yang mengartikan sebuah kebersamaan dan kekeluargaan didalam organisasi/kelompok tersebut. Gambar Kera : Kera merupakan hewan yang dianggap lucu dan ekspresif. Sehingga dapat merepresentasikan bahwa Padhyangan merupakan kelompok seni pertunjukan yang bertujuan untuk menghibur.

Padhyangan adalah sejenis drama komedi yang mengandalkan musik untuk menyampaikan ceritanya yang dikenal dengan istilah 'kabaret', dan Padhyangan sendiri menjadi asal mula dari perjalanan sejarah Kabaret Bandung.

Sejarah Singkat Padhyangan

Padhyangan pada awal terbentuknya memiliki struktur kepengurusan yang sederhana. Untuk seluruh keproduksian di pegang oleh Tommy Budhi Pratomo. Keorganisasian dari Universitas Parahyangan dipegang oleh Buce, dan keorganisasian dari Universitas Padjadjaran dipegang oleh Jonny (Joe). Bermodal keinginan yang kuat dan keyakinan yang pantang menyerah, mereka memulai membuka keanggotaan pada tahun 1982 dengan menggunakan selembaran di kampusnya masing-masing. Memulai debutnya dengan anggota kurang lebih sekitar 20 orang. Pada awalnya, tujuan dibentuknya Padhyangan hanya untuk sebatas pembelajaran organisasi bagi anggotanya. Dan untuk mengisi waktu luang agar anggotanya selalu produktif menghasilkan karya. Berawal dari sebuah rumah di Jalan Gatot Subroto No.71. Padhyangan mulai membangun sedikit demi sedikit apa yang mereka citacitakan. Dari mulai basecamp, aset dan fasilitas, hingga sumber daya manusia yang semakin hari memiliki kualitas. Sehingga muncul Namanama terkenal yang lahir dari kelompok ini seperti Denny Chandra, Izhur Muchtar, Daan Aria, Joe, Iang Darmawan, serta Wawan Hanura.

Seni panggung yang ditampilkan oleh Padhyangan adalah sejenis drama komedi yang mengandalkan musik sebagai penyampai cerita atau kerap disebut dengan istilah kabaret. Kelompok mahasiswa dari Universitas Padjadjaran dan Universitas Parahyangan ini memulai kiprahnya dalam kegiatan sosial untuk bencana letusan Gunung Galunggung saat itu. Kelompok ini memainkan konsep parodi dalam format komedi musikal yang saat itu populer dengan nama “kabaret” di Indonesia. Selanjutnya kelompok ini melanjutkan kiprahnya beraksi dari panggung ke panggung di kampus-kampus dan venue lainya. Kelompok ini pula rajin menebar pertunjukan kemahirannya berparodi di Radio Oz Bandung. Acara tersebut berlangsung sekitar tahun 1988 hingga 1993, gaya-gaya pertunjukkan Padhyangan menjadi inspirasi terbentuknya beberapa kelompok kabaret di kota Bandung. Pada akhirnya Padhyangan Komedi Musikal Kampus berganti nama menjadi Padhyangan Komedi Musikal Bandung. Dengan pertimbangan sudah waktunya Padhyangan keluar menjadi organisasi profit. Bukan hanya sekedar kumpul dan berkarya, melainkan harus bisa menghasilkan uang. Karya komedi musikal terus dilahirkan oleh Padhyangan KMB, hingga akhirnya usaha dan cita-cita untuk membesarkan nama Padhyangan berada pada momentum yang tepat. Mereka telah mecapai salah satu kesuksesan di awal tahun 90an.

Tahun 1993, Padhyangan KMB diberikan kesempatan untuk mulai mengisi program acara di SCTV dengan judul "Project-P". Sebuah acara bernuansa komedi dengan konten-konten parody di dalamnya. Pada masa ini pula sebagian personilnya membentuk kelompok vokal bernama Padhyangan Project (Cikal bakal P-Project). Namun pada perkembangan selanjutnya setelah setahun berselang. Tahun 1994 Padhyangan Project memisahkan diri dari manajemen Padhyangan KMB dikarenakan satu dan lain hal. Terpecahnya Padhyangan Komedi Musikal Bandung menjadi Padhyangan 6 dan P-Project menyudahi era kejayaannya di dunia seni pertunjukan kabaret. Eksistensi dan karya mereka mulai digeser oleh beberapa kelompok baru, khususnya tim kabaret yang muncul dari ekstrakulikuler di sekolah. Dan pada akhirnya pecahan Padhyangan memilih untuk tidak lagi berkarya melalui kabaret, melainkan mengembangkan karya-karya musik yang lebih bisa diterima dalam skala Nasional (Project Pop).

P-Project

Project-P adalah sebuah project pertama Padhyangan ketika mendapatkan tawaran program di radio dan televisi, P Projet merupakan kependekan dari Padhyangan Parodi Jenaka. Anggota kelompok ini dari tahun ke tahun datang dan pergi, karena memang tidak ada aturan yang jelas untuk jadi anggota selain sebagai seorang mahasiswa atau mahasiswi. Beberapa personel tetap memperkuat sekaligus menjadi tulang punggung organisasi tersebut, seperti Iszur Muchtar dan Denny Chandra, yang mulai aktif di Padhyangan sejak tahun 1984, disusul Daan Aria, Joe P Project, dan Iang Darmawan, serta Wawan Hanura yang mulai aktif tahun 1986.

Padhayangan melakukan pertunjukan komersial pertama kali pada tahun 1986 di berbagai kota di Jawa Barat. Acaranya diselenggarakan oleh sebuah radio swasta di Bandung. Pada dekade 1988 hingga 1993, keenam anggota tetap tersebut juga mulai aktif sebagai penyiar acara humor, di Radio Oz Bandung setiap Rabu malam. Acara yang pernah mereka buat adalah "Gelak Gelitik OzG" dan "OZSerba" (OZ Serba Ada).

Setelah Denden Herman bergabung pada tahun 1994, mereka pun memberanikan diri membuat album rekaman lagu-lagu komedi plesetan alias parodi. Seiring dengan kesuksesan album tersebut, mereka kemudian tampil -untuk pertama kalinya- dalam acara komedi reguler di SCTV yang diberi nama Project-P. Dari situlah mereka kian dikenal di dunia hiburan, khususnya dalam bidang komedi. Gaya komedi mereka biasanya adalah parodi dari seni populer seperti film atau lagu terkenal, campuran antara Monty Python dan "Weird Al" Yankovic.

Seiring kesuksesan Project-P di SCTV dan album lagu parodi mereka yang laris, perbedaan persepsi pun menghampiri. Sebagian besar anggota Padhyangan, Iszur Muchtar, Denny Chandra, Daan Aria, Joehana, Tika Panggabean, Iang Darmawan, Wawan Hanura dan lain-lain, sepakat mengembangkan bakat mereka ke bidang hiburan yang lebih profesional. Maka mereka pun memutuskan untuk berpisah.

Setelah perpecahan, anggota yang ingin mengembangkan karier di dunia hiburan membentuk P-Project pada 4 Desember 1994. Untuk tetap mempertahankan eksistensinya di dunia hiburan khususnya di bidang komedi, sejak dini P-Project telah melakukan regenerasi dengan membuat sebuah kelompok yang diberi nama Project Pop. Kelompok ini memiliki 7 orang personel inti yang terdiri dari Kartika Rachel Panggabean (Tika), Djoni Permato (Udjo), Hermann Josis Mokalu (Yossi), Gumilar Nurochman (Gugum), Hilman Mutasi (Hilman), Muhammad Fachroni (Oon) dan Wahyu Rudi Astadi (Odie).

Album P-Project

Padhyangan 6

Padhyangan membentuk formasi ‘tandingan’ bernama PADHYANGAN 6. Menjadi sebuah kerja keras karena formasi yang terdiri dari ABE, DONNER, DEFRI, ARI, RIBAM dan RUDY adalah sosok ‘asing’ bagi masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa mengidentikkan Padhyangan dengan Denny Cs itu. Untungnya mereka menemukan lagu yang ‘pas’ untuk diparodikan dalam album KOMEDI MUSIKAL ini. Lagu itu adalah TENDA BIRU yang saat itu melejit luar biasa lewat suara Desy Ratnasari. Dengan plesetan lirik yang mengena, serta visualisasi videoklip yang lumayan menghibur, lagu ini berhasil diterima pendengar musik. Secara konsep, album ini tidak beda dengan album Padhyangan Project yang lebih dulu meluncur. Yang membedakan adalah, lagu hits yang diparodikan di album ini hanya ada dua yaitu TENDA BIRU dan EMEN milik YOSSIE LUCKY yang berubah menjadi NENENG. Selebihnya adalah lagu-lagu baru yang kocak dan menghibur.

Lagu Padhyangan 6

A1 Es Campur Utang
A2 Anak Beredar Dari Bandung
A3 Lari Pagi
A4 Jaka Tarub
A5 (Selamat Tinggal)
A6 Lagu Sebelum Bobo
A7 Musik Kamar 2
B1 Musik Haus
B2 Akapela Diwaktu Serak
B3 Riweuh
B4 Ku Paksa Kau Kembali
B5 Anak Beredar Menabung
B6 Mars Anti Pembajak