Kraksaan, Probolinggo

ibu kota Kabupaten Probolinggo, Indonesia


Kraksaan (Hanacaraka: ꦏꦿꦏ꧀ꦱꦄꦤ꧀, Pegon: كراكساان, Belanda: Kraksaän) adalah sebuah kota kecamatan sekaligus ibukota dari Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan Kraksaan ditetapkan menjadi ibukota pusat pemerintahan Kabupaten Probolinggo yang disahkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 02 tahun 2010 [1] tertanggal 5 Januari 2010. Kecamatan Kraksaan berlokasi di sisi timur Kota Probolinggo dan berjarak berjarak sekitar 25,8 km. Jarak dihitung dari 0 km Kota Probolinggo hingga Alun-Alun Kraksaan.

Kraksaan
Peta Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo
Peta lokasi Kecamatan Kraksaan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenProbolinggo
Pemerintahan
 • CamatM.Yasin,SE.M.Si;
Populasi
 • Total65.622 jiwa
Kode Kemendagri35.13.14 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3513150 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan5 Keluarahan 13 Desa;
Peta
PetaKoordinat: 7°45′4″S 113°25′48″E / 7.75111°S 113.43000°E / -7.75111; 113.43000

Pengembangan ekonomi, pendidikan, dan tata ruang mulai dilaksanakan dengan memindahkan hampir semua gedung pemerintahan dari Kota Probolinggo ke Kecamatan Dringu dan Kecamatan Kraksaan

Geografis dan hasil bumi

 
Sungai Rondoningo, sungai terpanjang di Kabupaten Probolinggo.

Daerah strategis yang dilalui oleh jalur postweg Anyer-Panarukan serta kondisi alam yang tidak terlalu panas, memberikan kenyamanan bagi siapapun yang berdiam di wilayah ini.Kontur tanah sebagian besar datar yang berdekatan dengan pantai sangat mudah untuk mendirikan bangunan apapun dengan aman. Kondisi tanah yang subur dengan sistem irigasi yang sangat mendukung, memberikan manfaat untuk semua jenis tanaman tumbuh di wilayah ini. Walaupun terdapat sungai besar yang melintasi kota, tetapi daerah ini bebas dari bencana banjir, ini dikarenakan sungai yang masih dalam dan sepanjang pinggiran sungai masih tumbuh pohon-pohon yang cukup besar untuk mencegah longsor. Terdapat 2 sungai besar melewati kota ini, yaitu:

  1. Sungai Rondoningo di sebelah barat
  2. Sungai Kertosono di tengah-tengah kota
  3. Sungai Kandangjati di sebelah timur

Hasil bumi selama ini masih didominasi padi pada musim hujan dan tembakau pada musim kemarau. Selain itu, buah-buahan seperti mangga, semangka, dan blewah menjadi primadona bagi para petani.

Sejarah

 
Alun-alun Kraksaan pada masa Hindia Belanda.
 
Potret para pamong praja pribumi Kraksaan dan Controleur sekitar tahun 1885.
 
Pabrik Gula Kandang Djati di Kraksaan.
 
Kantor pos Kraksaan sekitar tahun 1930.

Nama Kraksaan sebetulnya tidak lepas dari asal usul Kabupaten Probolinggo. Menurut cerita masyarakat, Kraksaan sebetulnya merupakan perubahan ucap dari "Krasan" yang artinya betah, di mana pada waktu Hayam Wuruk merasa betah selama beristirahat di wilayah ini. Semenjak saat itu, wilayah ini disebut Krasan, Kraksan, dan beralih ucap menjadi "Kraksaan". Kraksaan pernah menjadi ibukota Kabupaten Kraksaan. Kabupaten mandiri yang merupakan pecahan dari Kabupaten Probolinggo, berlaku secara resmi sejak 1 Januari 1929. Kabupaten Kraksaan kemudian dibubarkan atau dihapus, dan digabungkan lagi dengan Kabupaten Probolinggo, yang berlaku secara resmi per 1 Januari 1935. Bupati Kraksaan yang pertama dan terakhir adalah Raden Tumenggung Djojodiprodjo, menjabat sejak 1 Juli 1928 sampai dengan wafatnya pada 3 September 1932. Lokasi makam beliau ini terletak di Jl. Brantas, Kel. Pilang, Kec. Kademangan, Kota Probolinggo.

Sarana ekonomi

Sarana perkotaan yang sudah berdiri kokoh seperti pusat informasi di Gedung Islamic Centre, Masjid Agung, Polres Probolinggo, GOR Sasana Krida, Alun-alun, Gedung Pemerintahan dan lain sebagainya. Pusat perbelanjaan tingkat menengah yang cukup prestisius dimiliki oleh perseorangan dan tanpa kendali Pemerintah.

Wilayah yang terkenal dengan buah mangga dan anggurnya ini sudah meraih adipura 3 kali berturut-turut pada 2008,2009, dan 2010. Meskipun modernitas sudah mulai tumbuh, tetapi budaya tradisional masih dapat ditemukan di setiap sudut kota, bahkan pasar tradisional masih menjadi tempat belanja utama masyarakat. Oleh karena itu, Pemkab Probolinggo merenovasi pasar-pasar tradisional seperti pasar ikan Sidomukti, Pasar Baru Sumberlele, dan Pasar Semampir.

Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai terutama di desa Kalibuntu rata-rata bekerja sebagai nelayan dan petani tambak. Dukungan pemerintah setempat ditandai dengan membangun pelabuhan lokal dan balai karantina hewan.

Pemerintahan

 
Kantor Bupati Probolinggo di Kraksaan

Sebagai Ibu kota Kabupaten Probolinggo, gedung-gedung pemerintahan sudah berada di wilayah ini seperti Kantor Bupati, Gedung DPRD, Gedung Polres Probolinggo, Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, KPU, Sekretariat Daerah, dan instansi kedinasan.
Secara administratif, Kecamatan Kraksaan mencakup 5 kelurahan dan 13 desa, yakni:

Kelurahan:

  1. Patokan
  2. Sidomukti
  3. Semampir
  4. Kandangjati Kulon
  5. Kraksaan Wetan

Desa:

  1. Rondokuning
  2. Kregenan
  3. Bulu
  4. Asembagus
  5. Asembakor
  6. Rangkang
  7. Kebonagung
  8. Sumberlele
  9. Tamansari
  10. Kandangjati Wetan
  11. Alassumur kulon
  12. Kalibuntu
  13. Sidopekso

Tempat Wisata

 
Alun-alun Kraksaan, Kabupaten Probolinggo

Kraksaan memiliki beberapa tempat wisata yang biasa dikunjungi masyarakat untuk berkumpul,yaitu:

  1. Alun-alun Kraksaan
  2. Semarak Kraksaan (pusat kuliner)
  3. Pelabuhan Kalibuntu
  4. Taman Gelora Merdeka
  5. Pemandian Taman Sari
  6. SL park
  7. pasarean Kyi Ronggo
  8. Hutan kota Kraksaan
  9. Taman Pancing Sungai Rondoningo

Transportasi

Sistem transportasi di kota kecil ini terkesan masih kurang memadai. Kendaraan umum hanya lewat jalan utama, seperti bus dan angkutan kota yang mengangkut penumpang sepanjang Probolinggo dan Situbondo, angkutan ke desa masih jarang sehingga selang waktu antara kendaraan satu dengan yang lain sangat lama, ojek motor, mikrolet dan becak masih menjadi transportasi utama mobilitas penduduk. Sebagian besar penduduk sudah memiliki sepeda motor sebagai transportasi utama.

Dulu, terdapat sebuah stasiun kraksaan dengan bangunan yang cukup megah terletak di tengah kota, tepatnya gedung yang saat ini dipakai oleh radio swasta dan beberapa toko (terpasang papan nama PT. KAI). Berdasarkan pada rute tram milik website Belanda terdapat dua halte trem di daerah Semampir, Kraksaan wetan dan Patokan. Rel ini juga digunakan untuk mengangkut gula dari PG. Kandang Djati, PG.Paiton, PG. Djaboeng dan PG. Bago di daerah Besuk. Seiring perkembangan jalan dan angkutan yang semakin maju, moda kereta api bekas PbSM ini akhirnya ditutup oleh pemerintah. Walaupun saat ini ada wacana untuk merevitalisasi jalur mati yang cukup strategis. Selain itu, Tol Trans-Jawa direncanakan melintas di sebelah barat kecamatan kraksaan dengan salah satu pintu gerbang nya berada di sekitar Kelurahan Semampir.

Pendidikan dan budaya

Pendidikan menjadi sarana penting untuk memajukan masyarakat. Berbagai elemen pendidikan sudah berdiri sejak zaman belanda di kota ini. Sebagian besar sekolah ex. belanda saat ini menjadi sekolah dasar, SD Negeri Patokan 1 misalnya. Pendidikan formal mulai dari TK sampai perguruan tinggi sudah dibangun guna memudahkan masyarakat menimba ilmu. Sekolah-sekolah unggulan di Kraksaan mulai dari Taman Kanak-kanak hingga SMA terletak di Jl. Imam Bonjol, yaitu TK Negeri Pembina, SD Negeri Patokan 1, SMP Negeri 1 Kraksaan, dan SMA Negeri 1 Kraksaan.

Daftar Sekolah dan Perguruan Tinggi di Kraksaan:

  1. TPAIT Permata Kraksaan
  2. TBIT Permata Kraksaan
  3. TK Negeri Pembina
  4. TK Kusuma
  5. TK Bhayangkari
  6. TK Katolik St. Pius
  7. TK Al-Irsyad
  8. TK Namira School
  9. TKIT Permata Kraksaan
  10. SD N Patokan 1
  11. SD N Kandangjati Kulon 1
  12. SD N Kandangjati Kulon 2
  13. SD Islam Al-Irsyad
  14. SD Namira School
  15. SDIT Permata Kraksaan
  16. MI Nahdatul Ulama
  17. MI Darul Ulum Patokan Kraksaan
  18. MI Tarbiyatul Islam
  19. SD Bintang Harapan
  20. SD Katolik St.Pius
  21. SMP N 1 Kraksaan
  22. SMP N 2 Kraksaan
  23. SMP N 3 Kraksaan
  24. SMP N 4 Kraksaan
  25. SMPIT Permata Kraksaan
  26. SMP Katolik St.Paulus
  27. SMA N 1 Kraksaan
  28. SMA N 2 Kraksaan
  29. SMK Negeri 1 Kraksaan
  30. SMK Negeri 2 Kraksaan
  31. SMK Darul Ulum Patokan Kraksaan
  32. SMK Dharma Siswa
  33. SMK Mandiri
  34. SMA Taman Siswa
  35. MA. Zainul anwar
  36. Universitas Zainul Hasan
  37. STIA Zainul Hasan
  38. RA Miftahul Afkar Sidopekso Kraksaan
  39. SDI Miftahul Afkar Sidopekso Kraksaan
  40. MTs Darul Ulum Patokan Kraksaan
  41. MTs Miftahul Afkar Sidopekso Kraksaan
  42. SMAI Miftahul Afkar Sidopekso Kraksaan

Kuliner Khas

Kota ini memiliki makanan khas yang hampir sama namun memiliki ciri tersendiri yaitu Soto Kraksaan. Soto dapat dijumpai di mana-mana, tetapi Soto Kraksaan berbeda pada bahan dan bumbunya. Daging ayam yang dipakai haruslah ayam jantan dengan bumbu kuah santan serta dilengkapi dengan serbuk kelapa yang disangrai atau lebih dikenal dengan koya. Soto Kraksaan juga dilengkapi dengan irisan kentang kukus serta kerupuk udang sebagai pelengkap. Ada dua tempat terkenal yang menjual Soto Kraksaan, yaitu di utara Masjid Agung Ar-Raudlah dan di sebelah timur Rutan Kraksaan.

Referensi

Lihat pula :

Pranala luar