Siti Hutami Endang Adiningsih

tokoh wanita Indonesia

Ir. Hj. Siti Hutami Endang Adiningsih (lahir 23 Agustus 1964), atau biasa dikenal dengan nama Mamiek Soeharto, adalah seorang pengusaha Indonesia dan putri bungsu mantan Presiden Soeharto.

Siti Hutami Endang Adiningsih
Lahir23 Agustus 1964 (umur 60)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainMamiek Soeharto
PekerjaanPengusaha
Suami/istriPratikto Singgih (cerai)
AnakWiratama Hadi Ramanto
Orang tuaSoeharto (bapak)
Siti Hartinah (ibu)
KerabatSiti Hardijanti Rukmana (kakak)
Sigit Harjojudanto (kakak)
Bambang Trihatmodjo (kakak)
Siti Hediati Hariyadi (kakak)
Hutomo Mandala Putra (kakak)

Dirinya juga memiliki perhatian atas partisipasi wanita di parlemen. Salah satu yang disuarakan adalah keterwakilan 30 persen politikus perempuan di legislatif. Seperti diketahui pada pemilu 1999 yang merupakan pemilu pertama era reformasi, 44 perempuan atau 8,8 persen dari seluruh calon legistlatif melenggang ke DPR. Tahun 2004, jumlah perempuan yang masuk ke DPR bertambah 4,7 persen, menjadi 65 orang. Tahun 2009 jumlah perempuan yang masuk ke DPR mencapai angka tertinggi yaitu 17,86 persen. Tapi pada Pemilu 2014 turun ke posisi 17,32 persen, atau 97 dari 560 anggota legislatif.

Karier

Mamiek Soeharto menjabat sebagai Direktur Taman Buah Mekarsari sejak didirikan pada tahun 1995.[1] Tujuan taman ini sebagai sarana pendidikan bagi anak bangsa, pelestarian lingkungan, taman rekreasi edukatif dan mempromosikan riset mengenai botani. Mamiek lebih memilih berkebun dan melestarikan berbagai jenis tanaman dibandingkan dengan terjun ke dalam partai politik.[2]

Mamiek juga aktif dibidang kegiatan sosial di bawah naungan Yayasan Dharmais. Bersama kakaknya, Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut, Yayasan Dharmais menyelenggarakan operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Sejak didirakn pada tahun 1976, Yayasan Dharmais sudah memberikan manfaat bagi 140.000 orang.[3]

Kehidupan pribadi

Mamiek menikah dengan Pratikto Singgih pada tahun 1988.[4] Pernikahannya dikaruniai seorang anak bernama Wiratama Hadi Ramanto (Wira). Mamiek dan Pratikto akhirnya bercerai. Sementara putranya, Wira, berprestasi dengan menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada 17 Agustus 2007, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-62 RI di Istana Merdeka.[5]

Referensi

  1. ^ "Taman Buah Mekar Sari, Pusat Pelestarian Buah-Buahan Terbesar Di Dunia". rencongpost.com. 2019-03-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-08. Diakses tanggal 2019-11-8. 
  2. ^ "Mamiek Soeharto Pilih Berkebun daripada Terjun ke Politik". Republika Online. 2018-03-12. Diakses tanggal 2019-11-08. 
  3. ^ Sutriyanto, Eko (2019-04-12). "Yayasan Dharmais Gelar Operasi Katarak dan Bibir Sumbing Gratis di NTT". Tribunnews.com. Tribunnews. 
  4. ^ "Apa Hubungan Yawadwipa dengan Keluarga Cendana?". tempo.co. 2012-02-27. Diakses tanggal 2019-11-08. 
  5. ^ "Cucu HM Soeharto Terpilih Jadi Anggota Paskibraka". Anatara News. 2007-08-15. Diakses tanggal 2024-28-10.