Geografi Malaysia

Geografi Malaysia berkaitan dengan iklim tropis Malaysia, sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara. Ada dua bagian yang membagi negara ini yaitu Semenanjung Malaysia di bagian barat dan Malaysia Timur di bagian timur. Semenanjung Malaysia terletak di selatan Thailand, utara Singapura dan timur pulau Sumatra, Indonesia. Malaysia timur meliputi sebagian besar bagian utara Kalimantan dan membagi perbatasan dengan Brunei dan Indonesia.

Peta Malaysia.
Geografi Malaysia
BenuaAsia
KawasanAsia Tenggara
Koordinat2°30'N 112°30'E
WilayahPeringkat ke-67
330.803 km² (127.723,8 mil²)
99.63% daratan
0.37% perairan
PerbatasanTotal perbatasan darat
2.669 km (1.658 mi)
Thailand:
506 km (314 mi)
Indonesia:
1.782 km (1.107 mi)
Brunei:
281 km (175 mi)
Titik tertinggiGunung Kinabalu (4,095 m)
Titik terendahSamudra Hindia (0 m)
Sungai terpanjangSungai Rajang
Danau terbesarDanau Kenyir

Iklim Malaysia mempunyai suhu yang hampir sama, yaitu kelembapan kuat dan curah hujan yang banyak. Malaysia terletak berdekatan dengan garis khatulistiwa sangat jarang sekali mengalami kondisi langit yang tidak berawan secara langsung, meskipun pada musim kemarau. Malaysia memiliki dua musim angin muson yakni Angin Muson Barat Daya dari akhir Mei sampai September dan Angin Muson Timur Laut dari November sampai Maret,[1] yang berasal dari Tiongkok dan Samudra Pasifik. Muson Barat Daya berasal dari padang pasir di Australia. masa transisi Maret dan Oktober antara kedua muson.

Geologi

 
Hutan di Selangor.
 
Pantai di Johor.
 
Bukit di Melaka.
 
Taman di Negeri Sembilan.

Malaysia terletak di lintang utara bumi, yaitu bagian utara dari Garis Khatulistiwa. Malaysia terdiri dari dua area utama yang dipisahkan oleh Laut China Selatan (531.1 km²). Kedua daerah membentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu pinggir laut yang miring, hutan lebat dan berbukit-bukit. Iklimnya adalah khatulistiwa tetapi hanya untuk setengah daerah di Malaysia, terutamanya di bagian utara Semenanjung Malaysia dan Sabah utara mengalami iklim muson tropis.

Semenanjung Malaysia, meliputi seluas 131,598 km² berbatasan dengan Thailand di utara dan Singapura di selatan sedangkan Sabah yang seluas 73,711 km² dan Sarawak yang seluas 124,449 km² bersempadan dengan Kalimantan, Indonesia.

Malaysia terbagi ke dalam 13 negara bagian dan 3 wilayah federal. Negara bagian yang terluas adalah Sarawak yang memiliki luas lebih dari 124,000 km². Pahang yang mempunyai luas 35,965 km² merupakan negara bagian yang terbesar di Semenanjung Malaysia. Perlis yang memiliki luas 795 km² adalah negara bagian terkecil.

Daerah Sabah dan Serawak terletak di pulau Kalimantan. Daerah Sabah terdiri dari lima bagian, yaitu Tawau, Sandakan, Kudat, Pantai Barat, dan Pedalaman. Labuan, dengan luas 91 km² terletak di pesisir pantai barat Sabah. Serawak terdiri dari atas Kuching, Sri Aman, Sibu, Miri, Sarikei, Limbang, Kapit, Bintulu dan Kota Samarahan.

Malaysia berhampiran dengan khatulistiwa antara garisan lintang 1 dan 7 Utara dan garisan bujur 100 dan 119 Timur dan tertakluk kepada pengaruh laut dan perubahan sistem angin yang bertiup dari Lautan Hindi dan Laut China Selatan. Lazimnya iklim di sini terbagi menjadi musim muson barat daya dan muson timur laut. Rata-rata suhu di hampir keseluruhan Malaysia ialah antara 21°C hingga 32°C. Kelembabannya cukup kuat.

Putrajaya ialah pusat pemerintahan yang baru kerajaan yang digunakan untuk mengelakkan kepadatan lalu lintas di ibu kota Kuala Lumpur. Pejabat Perdana Menteri telah berpindah ke Putrajaya pada 1999 dan seluruh pejabat kerajaan pusat di jangka di Putrajaya pada 2005. Hanya beberapa pejabat kerajaan akan ditempatkan di Kuala Lumpur, selain Anggota Parlemen. Pusat kota lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, dan Kota Kinabalu.

Angin

Walaupun angin di Malaysia pada umumnya lemah dan arahnya berubah-ubah, terdapat perubahan berskala dalam pola tiupan angin. Berdasarkan kepada perubahan ini, empat musim dapat dibedakan yaitu muson barat daya, muson timur laut dan dua musim pergantian muson yang lebih singkat.

Muson barat daya biasanya berawal dari setengah akhir bulan Mei atau awal bulan Juni dan berakhir pada akhir September. Angin pada umumnya dari arah barat daya dengan kecepatan yang lemah, yaitu di bawah 15 knot. Muson timur laut biasanya berawal dari awal November dan berakhir pada Maret. Selama periode ini, angin yang lazim berasal dari timur atau timur laut dengan kecepatan antara 10 dan 20 knot. Negara-negara bagian pantai timur Semenanjung Malaysia serta bagian utara dan pantai timur laut Sabah lebih terpengaruh dengan tiupan angin yang bisa mencapai 30 knot atau lebih kuat dari Siberia (kecepatan angin musim dingin).

Saat musim-musim pergantian muson, angin pada umumnya berkecepatan lemah dan arahnya berubah-ubah. Pada kedua musim ini, palung khatulistiwa merentangi Malaysia. Dalam waktu dari April hingga November saat angin topan sering kali terbentuk di barat Pasifik dan bergerak ke arah barat melintasi Filipina, angin barat daya di kawasan barat laut pantai Sabah dan kawasan Serawak menjadi lebih kuat dan dapat mencapai hingga 20 knot atau lebih.

Sebagai negara yang dikelilingi oleh laut, efek angin laut dan angin darat ke atas pola tiupan angin adalah besar, terutamanya ketika hari tidak berawan. Pada kondisi sore yang terang cahaya matahari, angin laut dengan kecepatan antara 10 dan 15 knot selalunya terjadi dan angin ini dapat mencapai beberapa puluh kilometer ke dalam kawasan pedalaman. Dalam keadaan malam langit terang, proses sebaliknya berlaku di mana angin darat yang lebih lemah kecepatannya dapat terjadi di kawasan pantai.

Curah hujan

Pola arah angin musim juga sifat topografi lokal menentukan pola curah hujan di Malaysia. Saat musim timur laut, daerah yang rentan seperti daerah pantai timur Semenanjung Malaysia, daerah Sarawak Barat dan daerah pantai timur laut Sabah mengalami beberapa periode hujan lebat. Sebaliknya, daerah pedalaman atau daerah yang dikelilingi rentang gunung adalah relatif bebas dari pengaruh ini. Adalah lebih baik curah hujan di Malaysia dijelaskan sesuai musim.

Perubahan hujan musim di Semenanjung Malaysia

Perubahan hujan musiman di Semenanjung Malaysia dapat dibagi pada tiga macam:

(a) Untuk daerah-daerah yang berada di pantai timur Semenanjung Malaysia, November hingga Januari merupakan bulan-bulan yang mempunyai curahan hujan yang maksimum, sedangkan Juni dan Juli memiliki intensitas hujan yang minimum.

(b) Pola batik di kawasan dalam seluar pantai barat daya Semenanjung Malaysia menunjukkan dua tempoh hujan maksimum yang dipisahkan oleh dua periode hujan minimum. Maksimum umumnya berlaku pada bulan Oktober hingga November, sementara maksimum sekunder terjadi pada bulan April hingga Mei. Di kawasan barat laut, minimum utama berlaku pada bulan Januari hingga Februari, sementara minimum sekunder berlaku pada bulan Jun hingga Julai. Di kawasan lain, minimum primer berlaku pada bulan Juni hingga Juli, ketika minimum sekunder berlaku pada bulan Februari.

(c) Pola hujan di kawasan pantai barat daya Semenanjung Malaysia lebih dicorakkan oleh kejadian 'Sumatera' pagi pada bulan Mei hingga Ogos dan gelombang maksimal serta minimal berganda tidak wujud. Oktober dan November adalah bulan yang mempunyai hujan maksimum, sementara Februari adalah bulan yang mempunyai hujan minimum. Maksimum pada bulan Mac hingga Mei dan minimum pada bulan Juni hingga Juli tidak wujud atau kurang jelas.

Perubahan hujan bermusim di Sabah dan Sarawak

Perubahan hujan bermusim di Sabah dan Sarawak boleh dibahagikan kepada lima jenis utama:

(a) Kawasan pantai Sarawak dan timur laut Sabah mengalami jenis hujan satu maksimum dan satu minimum. Kedua-dua kawasan mengalami hujan maksimum pada bulan yang sama, yaitu Januari, sementara bulan untuk hujan minimum berbeda. Di kawasan pantai Sarawak, hujan minimum berlaku pada bulan Juni atau Juli, sementara di kawasan timur laut pantai Sabah, hujan minimum berlaku pada bulan April. Di bawah aturan ini, kebanyakan hujan diterima pada bulan-bulan muson timur laut, yaitu Desember hingga Maret. Berdasarkan fakta, lebih separuh daripada hujan tahunan terjadi di kawasan barat Sarawak.

(b) Kawasan pedalaman Sarawak pada umumnya mengalami hujan tahunan yang sejenis. Walaupun demikian, hanya sedikit curah hujan diterima sepanjang Juni hingga Agustus, sesuai dengan kejadian angin lazim barat daya. Berdasarkan riset, hujan tahunan tertinggi di Malaysia berlaku di bukit wilayah pendalaman Sarawak. Long Akah menerima hujan tahunan rata-rata melebihi 5,000 milimeter.

(c) Kawasan barat laut pantai Sabah mengalami curah hujan dua maksimal dan dua minimal. Maksimum utama berlaku pada bulan Oktober dan maksimum sekunder berlaku pada bulan Juni. Minimum utama berlaku pada bulan Februari sedangkan minimum sekunder berlaku pada bulan Agustus. Walaupun perbedaan jumlah hujan yang diterima pada kedua-dua bulan maksimum adalah kecil, namun perbedaan jumlah hujan yang diterima pada minimum utama adalah jelas lebih rendah dibanding minimum sekunder. Di hampir separuh tempat lain, perbedaan mencapai empat kali.

(d) Di kawasan tengah Sabah yang berbukit dan dikelilingi oleh pegunungan, hujan yang diterima adalah lebih rendah secara relatif setara dengan kawasan-kawasan lain serta normal. Akan tetapi, dua maksimal dan dua minimal terjadi perbedaan. Pada umumnya, dua minimal berlaku pada bulan Februari dan Agustus, sedangkan dua maksimal berlaku pada bulan Mei dan Oktober.

(e) Kawasan selatan Sabah mengalami curah hujan yang sejenis. Jumlah hujan tahunan yang diterima hampir rata dengan bagian tengah Sabah. Februari hingga April adalah masa kering daripada bulan-bulan lain.

suhu

 
Malaysia terletak di dekat wilayah khatulistiwa, dan memiliki iklim tropika khatulistiwa.

Sebagai sebuah negara yang terletak berdekatan dengan garis khatulistiwa, Malaysia mengalami suhu yang hampir sama sepanjang tahun. Perbedaan tahunan suhunya adalah kurang daripada 2 °C kecuali bagi kawasan pantai timur Semenanjung Malaysia serta bagian utara dan timur laut Sabah yang sering dipengaruhi oleh tiupan angin musim dingim dari Siberia saat monsun timur laut yang terjadi pada musim dingin dari belahan utara. Walau bagaimanapun, perubahan suhu tahunannya kurang daripada 3 °C.

Julat suhu harian adalah besar, antara 5 °C hingga 10 °C bagi stesen-stesen berhampiran pantai dan antara 8 °C hingga 12 °C bagi stesen-stesen di pedalaman, tetapi suhu harian yang tinggi seperti yang terdapat di kawasan benua tropika tidak pernah dialami. Walaupun siang selalunya panas, waktu malam sejuk di mana-mana kecuali semasa monsun barat daya, yang mana pada waktu malam boleh dikatakan agak hangat.

Walaupun perubahan bermusim dan bertempat suhu secara perbandingan adalah kecil, dalam beberapa hal ia dapat ditentukan. Bagi Semenanjung Malaysia, terdapat perubahan suhu yang jelas semasa monsun timur laut dan ini terdapat di kawasan pantai timur, manakala di Sabah, bahagian utara dan timur lautnya juga menunjukkan perubahan suhu yang jelas. Bagi negara bagian Sarawak, tiada perubahan suhu yang jelas dapat ditentukan. Suhu purata bulanan adalah paling tinggi pada bulan April dan Mei, sementara suhu purata bulanannya paling rendah pada Disember dan Januari.

Purata suhu harian di kebanyakan daerah di timur Banjaran Besar adalah rendah berbanding dengan daerah di barat. Perubahan-perubahan nilai ini adalah disebabkan suhu harian yang rendah yang dialami di kawasan daerah timur semasa monsun timur laut, hasil daripada hujan dan litupan awan yang luas. Sebagai contoh, di daerah Kuala Terengganu semasa monsun timur laut, suhu pada waktu siang jarang mencapai 32 °C dan kerap kali tidak mencapai 27 °C sekiranya hujan lebat melanda, manakala di Sandakan, Sabah, semasa monsun timur laut, iaitu musim hujan bagi daerah ini, suhu maksimum bagi setiap hari dalam bulan Disember hingga Februari, jarang mencapai lebih daripada 31 °C walaupun tanpa hujan serta suhu minimum dalam bulan-bulan ini kadang-kadang boleh turun sehingga di antara 23 °C dan 24 °C. Beberapa keadaan yang telah dicatatkan menunjukkan bahwa suhu tidak melebihi 24 °C, iaitu suhu terendah yang dicapai pada waktu malam di kebanyakan tempat. Purata suhu pada waktu malam biasanya antara 21 °C hingga 24 °C. Tetapi nilai suhu di hampir semua stesen boleh menurun jauh lebih rendah daripada suhu tersebut. Malam yang sejuk biasanya diikuti dengan siang yang panas.

Perbandingan Kelembaban

Seperti yang diperkatakan, Malaysia mempunyai kelembapan yang maksimal. Purata kelembapan bandingan bulanannya adalah di antara 10% hingga 90%, dan berubah mengikut tempat dan bulan. Bagi sesuatu kawasan yang khusus, julat purata kelembapan bandingannya berubah dari minimum 3% (Bintulu) ke maksimum lebih kurang 5% (Alor Star). Di Semenanjung Malaysia, julat minimum terdapat di Sitiawan di mana purata kelembapan bandingan berubah-ubah dari nilai serendah 80% dalam bulan Februari ke setinggi hanya 88% dalam bulan Februari. Julat maksimum pula terdapat di kawasan barat laut Semenanjung (Alor Star) di mana purata kelembapan bandingan berubah-ubah dari 72% hingga 87% pada bulan Februari.

Adalah diperhatikan bahawa di Semenanjung Malaysia, kelembapan bandingan minimum biasanya terdapat pada bulan Januari dan Februari, kecuali bagi negara-negara bagian pantai timur, iaitu Kelantan dan Terengganu, di mana kelembapan bandingan minimumnya adalah pada bulan Mac. Kelembapan bandingan maksimum pula lazimnya adalah pada bulan November.

Seperti dalam kes suhu, perubahan harian kelembapan bandingan adalah lebih besar berbanding dengan perubahan tahunan. Purata minimum hariannya boleh mencapai serendah 42% semasa bulan-bulan kering dan menghampiri setinggi 70% semasa bulan-bulan lembap. Bagaimanapun, purata harian maksimumnya pula tidak banyak berubah dari satu tempat ke satu tempat, iaitu melebihi 94% dan mungkin mencapai setinggi 100%. Negara-negara bagian di barat laut, iaitu Kedah dan Perlis serta utara Sabah mempunyai perubahan kelembapan bandingan harian terbesar.

Cahaya dan pancaran matahari

Sebagai sebuah negara yang dikelilingi laut dan terletak berhampiran khatulistiwa, Malaysia secara semula jadi menerima cahaya matahari yang banyak dan seterusnya sinaran matahari. Bagaimanapun, adalah jarang terdapat dalam sepanjang hari tidak diliputi awan langsung kecuali tempoh kemarau. Litupan awan dapat mengurangkan kandungan cahaya matahari dan seterusnya sinaran matahari. Secara purata, Malaysia menerima sebanyak 6 jam cahaya matahari sehari.

Walau bagaimanapun, terdapat perbezaan jumlah cahaya matahari yang diterima mengikut musim dan tempat. Secara purata, Alor Star dan Kota Bharu menerima lebih kurang 7 jam cahaya matahari sehari, sementara Kuching hanya menerima 3.7 jam sehari secara purata dalam bulan Januari. Selain itu, Alor Star menerima nilai maksima sebanyak 8.7 jam sehari secara purata pada bulan yang sama.

Sinaran matahari adalah berkaitan rapat dengan tempoh cahaya matahari. Perubahan bermusim dan bertempatnya adalah lebih kurang sama dengan cahaya matahari.

Penguapan

Antara semua faktor yang mempengaruhi tingkat penguapan, keadaan berawan dan suhu merupakan dua faktor terpenting yang saling berkait. Hari yang berawan bermakna kurangnya cahaya matahari dan seterusnya, kekurangan sinaran matahari akan menyebabkan suhu yang rendah. Ujian daripada data-data sejatan menunjukkan bahawa bulan-bulan berawan atau berhujan mempunyai kadar sejatan yang rendah, sementara bulan kering adalah bulan yang mempunyai kadar sejatan yang tinggi. Stesen Senai, salah sebuah stesen yang letaknya di tanah rendah, mempunyai sejatan purata yang terendah dalam sehari, iaitu 2.6 mm pada bulan November, sementara Kota Kinabalu pula mempunyai sejatan purata yang tertinggi, iaitu 6.0 mm sehari, dalam bulan April.

Bagi kawasan-kawasan tanah tinggi seperti Cameron Highlands, suhu udara serta kadar sejatannya adalah rendah, sementara kawasan-kawasan tanah rendah mempunyai sejatan purata tahunan sebanyak 4 mm hingga 5 mm sehari. Selain itu, Cameron Highlands hanya mempunyai kadar sejatan sebanyak lebih kurang 2.5 mm sehari.

Referensi

  1. ^ "Weather phenomena". Malaysian Meteorological Department. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-20. Diakses tanggal 31 July 2008. 

Pranala luar