Bukalapak
Bukalapak.com (ditulis bukalapak) merupakan salah satu perusahaan perdagangan elektronik Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhamad Fajrin Rasyid sebagai lokapasar untuk memfasilitasi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).[1][2][3] Kini, Bukalapak berkembang menjadi platform all commerce dengan ekspansi ke lini bisnis online to offline (O2O), business to business (B2B), finansial, dan logistik.[4][5][6]
Bukalapak | |
Perseroan terbatas terbuka | |
Kode emiten | IDX: BUKA Komponen LQ45 |
Industri | Teknologi informasi |
Didirikan | 10 Januari 2010 |
Pendiri | Achmad Zaky Muhammad Fajrin Rasyid Nugroho Herucahyono |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia, Singapura, Australia, Korea Selatan, dan Filipina |
Tokoh kunci | Bambang Brodjonegoro (Komisaris Utama) Willix Halim (Direktur Utama) |
Produk |
|
Pendapatan | Rp 4,4 triliun (2023) |
Rp −1,3 triliun (2023) | |
Total aset | Rp 26,1 triliun (2023) |
Total ekuitas | Rp 25,3 triliun (2023) |
Pemilik | PT Kreatif Media Karya (24,62%) |
Karyawan | 1.538 (2023) |
Anak usaha |
|
Situs web | bukalapak |
Bukalapak memimpin penetrasi digital di kalangan warung di Indonesia dengan persentase mencapai 56% berdasarkan hasil studi Nielsen pada tahun 2022.[7][8][9][10] Hingga Mei 2023, Bukalapak melayani sedikitnya 130 juta pengguna dan 16,8 Juta mitra UMKM, serta memproses rata-rata lebih dari dua juta transaksi harian.[11][12][13]
Saat ini, Bukalapak menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia dan masuk ke dalam jajaran startup unicorn.[4][5][6][6] Penawaran umum perdana (IPO) pertamanya di Bursa Efek Indonesia pada 2021 menjadi yang terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, yakni sebesar USD 1,5 miliar.[14][15]
Sejarah
Bukalapak didirikan pada tanggal 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos[16] semasa berkuliah di Institut Teknologi Bandung.[17] Bukalapak semula terkenal di kalangan penghobi sepeda yang sedang menggandrungi sepeda lipat dan fixed-gear. Bukalapak memanfaatkan tren tersebut dengan menjadi wadah bagi masyarakat untuk menjual berbagai jenis sepeda dan aksesoris bersepeda.[18] Pada 2013, Bukalapak mencatat rata-rata transaksi harian sebesar Rp500 juta, dan telah bermitra dengan sedikitnya 80.000 penjual.[19]
Pada Januari 2020, Rachmat Kaimuddin tampil sebagai CEO baru Bukalapak, menggantikan Achmad Zaky yang mengundurkan diri. Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid menyusul mengundurkan diri. Kepergian para pendiri Bukalapak diiringi dengan perubahan strategi perusahaan. Pada 27 Juli 2021, Bukalapak resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). IPO Bukalapak sebesar US$1,5 miliar adalah yang terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, sekaligus pencatatan perdana saham pertama oleh unicorn teknologi di bursa efek di Asia Tenggara.[20] Namun, empat bulan berselang, Rachmat Kaimuddin mengundurkan diri demi mengejar kariernya di pemerintahan. COO Bukalapak, Willix Halim mengambil alih sebagai CEO.[21]
Sepanjang 2022, Bukalapak membukukan laba bersih Rp1,983 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,672 triliun.[22] Pada akhir tahun tersebut, jumlah mitra Bukalapak mencapai 16,1 juta, meningkat dari 11,8 juta dibandingkan tahun sebelumnya.[23]
Kinerja usaha
Sepanjang 2023, Bukapalak mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang 2023. Berdasarkan laporan keuangan, Bukapalak mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 4,43 triliun pada 2023. Ini meningkat 22,66% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 3,61 triliun.[24][25]
Pendapatan dari segmen marketplace berkontribusi sebesar Rp 2,23 triliun, yang berhasil tumbuh 47,44% YoY. Segmen O2O menyumbang Rp 2,18 triliun dan segmen pengadaan mencapai Rp 11,09 miliar. [26]
Kendati begitu, Bukalapak masih menderita rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,36 triliun. Ini berbalik dari laba bersih senilai Rp 1,98 triliun. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya beban dan rugi atas nilai investasi. Beban pokok pendapatan Bukapalak membengkak 32,33% secara tahunan dari Rp2,55 triliun pada 2022 menjadi Rp3,38 triliun pada 2023. Selain itu, Bukalapak harus menanggung beban operasional lainnya dan mencatatkan rugi atas nilai investasinya sebesar Rp1,22 triliun. Angka itu berbalik dari laba atas nilai investasi sebesar Rp3,93 triliun di 2022.[27]
Pada kuartal pertama 2024, Bukalapak mencatat pendapatan bersih senilai Rp 1,16 triliun yang meningkat 16,18% Year-over-year (YOY) dari Rp1 triliun. Sumber penyumbang terbesar berasal dari segmen Online to Offline (O2O) yang berkontribusi sebesar Rp638,46 miliar atau tumbuh 31,79% secara tahunan. Diikuti segmen marketplace Bukalapak yang naik 3,22% YoY menjadi Rp530,32 miliar.[28][29]
Segmen O2O mewakili 55% pendapatan Bukalapak di kuartal pertama. Sekitar 64 persen dari Total Processing Value (TPV) berasal dari luar wilayah Tier 1 di Indonesia. Presiden Bukalapak Teddy Oetomo dalam keterangan tertulis menyebut, pertumbuhan segmen O2O didorong oleh optimalisasi dari portofolio produk yang ditawarkan dan peningkatan ragam layanan dengan cakupan lebih luas untuk Mitra.[30][31]
Margin kontribusi Bukalapak secara keseluruhan, dihitung sebagai laba kotor setelah biaya penjualan dan pemasaran, meningkat dari Rp104 miliar di kuartal pertama 2023 ke Rp124 miliar di kuartal pertama 2024. Pendapatan inti, dihitung sebagai laba bersih yang dilaporkan tidak termasuk keuntungan/kerugian investasi, nilai tukar, goodwill, dan non-recurring items, mencapai Rp185 miliar, meningkat pesat dibandingkan kerugian Rp117 miliar yang dialami perusahaan pada kuartal pertama tahun lalu. Per 31 Maret 2024, Bukalapak memiliki kas, setara kas, dan investasi likuid senilai Rp19,1 triliun.[28][29]
Pada kedua 2024,Bukalapak melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 6% pada kuartal kedua 2024 dibandingkab kuartal pertama. Divisi Marketplace tumbuh signifikan sebesar 26%, didukung keberhasilan dalam kategori gaming. Selain itu, divisi Online to Offline (O2O) mencatat pertumbuhan 17% pada paruh pertama 2024 secara tahunan, dengan kontribusi 50% terhadap total pendapatan grup. [32]
Sebanyak 73% dari Total Processing Value (TPV) pada kuartal kedua 2024 berasal dari wilayah di luar Tier 1 Indonesia. Hal ini mencerminkan penetrasi yang kuat dalam ekosistem all-commerce serta adopsi digitalisasi di toko ritel mikro offline. Bisnis O2O kini menyumbang 50% dari total pendapatan grup Bukalapak pada paruh pertama 2024.[33]
Pada kuartal ketiga 2024, Bukalapak mencatatkan EBITDA sebesar Rp 168 miliar dan pendapatan yang meningkat 2% menjadi Rp 3.400 miliar, meskipun mengalami kerugian bersih sebesar Rp 597,34 miliar. Perusahaan berfokus pada optimalisasi operasional dan disiplin keuangan. Untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang, Bukalapak akan memusatkan perhatian pada bisnis inti seperti Mitra Bukalapak, Gaming, Investment, dan Retail, dengan rencana restrukturisasi untuk meningkatkan efisiensi.[34]
Bukalapak tahun ini memfokuskan peningkatan layanan pada empat divisi, yakni mitra, mobile, console game, ritel O2O, dan layanan keuangan melalui investasi di bidang teknologi dan inovasi pengalaman pengguna.[30][31]
Layanan
Bukalapak telah mengalami perkembangan signifikan dari semula hanya platform marketplace menjadi platform all commerce yang melayani pasar online dan offline. Melayani sekitar 130 juta pengguna dan 16,8 juta mitra UMKM, perusahaan ini telah menjadi salah satu pemain utama dalam e-commerce di Indonesia.[35][36][37]
Secara umum, lini bisnis Bukalapak terdiri dari marketplace, online to offline (O2O), business to business (B2B), finansial, dan logistik. Marketplace Bukalapak menyediakan berbagai jenis produk, baik fisik maupun virtual, yang mencakup berbagai kategori seperti gadget, hobi, fashion, barang-barang harian, dan game. Selain itu, juga terdapat layanan keuangan yang mencakup asuransi, pembiayaan pinjaman, investasi dalam bentuk reksa dana dan emas, serta perbankan digital.[38]
Bisnis O20 Bukalapak yang disebut Mitra Bukalapak memungkinkan masyarakat menjual berbagai produk fisik dan virtual sekaligus layanan keuangan dasar yang ditujukan kepada individu yang tidak memiliki akses ke layanan perbankan (seperti pengiriman uang, pembayaran tagihan, dan investasi). Menurut hasil studi yang dilakukan oleh Nielsen pada tahun 2022, Bukalapak memimpin penetrasi digital di kalangan warung di Indonesia dengan persentase mencapai 56%.[7][8][9]
Selanjutnya, bisnis finansial Bukalapak meliputi BMoney dan Bukatabungan. BMoney merupakan aplikasi investasi online milik Buka Investasi Bersama. Para pengguna BMoney dapat melakukan transaksi jual beli saham berbagai emiten di Indonesia. Sejak diluncurkan pada 2020, BMoney telah melayani hampir 1 juta investor dengan total dana kelolaan mencapai lebih dari Rp1 triliun.[39][40] Adapun Bukatabungan adalah aplikasi perbankan digital yang diperkenalkan oleh Bukalapak bekerja sama dengan Standard Chartered, perusahaan jasa keuangan multinasional yang berbasis di Inggris.[41][42]
Di bisnis logistik, Bukalapak meluncurkan BukaSend pada 2019. BukaSend memungkinkan Mitra Bukalapak menjadi agen ekspedisi. Layanan ini diakses melalui aplikasi Bukalapak dan dapat dimanfaatkan untuk mengirim paket tanpa perlu pergi ke agen.[43][44] Sejak 2020, Bukalapak juga memperkenalkan BukaGudang, layanan pemenuhan layanan (fulfillment) yang bertujuan membantu para pelapak mengatur kegiatan operasional mereka melalui manajamen gudang dan penyimpanan, packing barang, dan distribusi barang ke pihak ketiga.[45][46]
Produk[47] | ||||
---|---|---|---|---|
Business to business (B2B) | Online to offline (O2O) | Marketplace | Keuangan | Logistik |
Bukapengadaan | Mitrabukalapak | Bukalapak
Itemku |
Bmoney
Bukatabungan |
Bukasend |
Dampak sosial
Sebagai perusahaan teknologi lokal, Bukalapak aktif menjalin kerja sama dengan pemerintah dan institusi terkait lainnya untuk menciptakan inisiatif yang berdampak baik bagi masyarakat, terutama memberdayakan para pelaku UMKM di Indonesia melalui akses ke teknologi, permodalan, dan infrastruktur. Komitmen Bukalapak menghadirkan a fair economy for all diwujudkan dengan menyediakan platform teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. [48] Sejak berdirinya, Bukalapak menjalankan sejumlah inisiatif dengan perhatian khusus pada pemberdayaan UMKM dan pelaku bisnis perempuan.[49]
Di antara inisiatif pemberdayaan pelaku bisnis perempuan, Bukalapak mengadakan Perempuan Jadi Pengusaha.[50] Program ini memberdayakan para wanita Mitra Bukalapak & Pelapak, istri dari Mitra Bukalapak, dan wanita-wanita potensial lainnya dengan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan yang dapat mereka terapkan untuk membangun dan mengembangkan bisnis. Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan pendapatan dan taraf hidup.Kegiatan Perempuan Jadi Pengusaha berlangsung sejak 2022 dan saat itu dibuka Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Bintang Puspayoga.[51][52]
Sejak 2023, Bukalapak menggelar program Kompetisi Modal Perempuan Jagoan Pencari Cuan (PUJAAN) bagi para pelapak dan mitra[53] yang berfokus pada eskalasi keterampilan bisnis dan digital. Melalui kompetisi tersebut, Bukalapak memberikan kesempatan bagi UMKM perempuan untuk mendapatkan akses ke permodalan sekaligus berbagai keterampilan bisnis dan digital. Kompetisi PUJAAN didukung oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi).[54]
Dalam menjalankan kegiatan bisnis berkelanjutan sesuai poin Sustainable Development Goals (SDGs), Bukalapak mengusung pilar Environment, Social, dan Governance (ESG) Di tiga pilar tersebut, Bukalapak menyasar tiga tujuan yaitu menekan angka kemiskinan dengan cara meningkatkan pendapatan, mengurangi ketidaksetaraan dengan memperluas akses ke pasar, serta mendorong kesetaraan gender melalui akses yang sama ke berbagai peluang.[55] Wujud kontribusi terhadap penekanan angka kemiskinan, Bukalapak melalui Mitra Bukalapak telah merangkul lebih dari 10 juta UMKM di seluruh Indonesia untuk mentransformasi bisnis mereka dan menempatkan mereka sejajar dengan bisnis-bisnis modern. Para Mitra Bukalapak mencatat peningkatan pendapatan hingga 3x lipat dan transaksi 6x lebih banyak secara rata-rata sejak bergabung jadi Mitra Bukalapak.[56]
Pendanaan
Setelah berdiri kurang lebih satu tahun, Bukalapak mendapat penambahan modal dari Batavia Incubator[57][58] (perusahaan gabungan dari Rebright Partners yang dipimpin oleh Takeshi Ebihara, Japanese Incubator dan Corfina Group). Pada 2012, Bukalapak menerima tambahan investasi dari GREE Ventures yang dipimpin oleh Kuan Hsu.
Pada Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures yang merupakan bagian dari pendanaan Seri A.[59][60][61] Pada Februari 2015, Bukalapak mengumumkan pendanaan Seri B dengan masuknya Grup Emtek yang memiliki stasiun televisi SCTV, Indosiar dan O Channel. Emtek masuk ke Bukalapak melalui anak perusahaannya yaitu PT Kreatif Media Karya (KMK Online).[62][63] Sumber lain menyebut Emtek sebenarnya sudah bergabung sejak 2014.[59] Baik Bukalapak maupun Emtek tidak menyebutkan berapa dana investasi yang dikucurkan. Namun, dari laporan keuangan EMTEK tahun 2015, diketahui bahwa Bukalapak telah mendapatkan dana investasi dari Emtek hingga Rp439 miliar.[64]
Pada Januari 2019, Bukalapak mengumumkan telah mendapat pendanaan dari Asia Growth Fund yang diprakarsai Mirae Asset dan Naver. Meski menolak memberikan keterangan perihal jumlah dana yang diperoleh, Mirae Asset mengkonfirmasi nilainya mencapai US$50 juta atau sekitar Rp706 miliar.[65] Pada Oktober 2019, Bukalapak mendapat dana dari Shinhan Financial Group Co Ltd dari Korea Selatan dengan nilai yang tidak disebutkan. Ini merupakan bagian dari pendanaan Seri F yang menggenjot valuasi Bukalapak hingga mencapai US$2,5 miliar atau sekitar Rp35 triliun.[66] Selain Shinhan GIB, Emtek dan sejumlah investor Bukalapak sebelumnya juga mengikuti pendanaan Seri F. Dalam laporan perusahaan Emtek yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tanggal 27 Mei 2019, PT KMK Online memiliki saham 35,17% saham di Bukalapak.[67]
Pada November 2020, Microsoft menginvestasikan US$100 juta di Bukalapak sebagai bagian dari kesepakatan yang akan menjadikan Bukalapak mengadopsi Microsoft Azure sebagai platform cloud pilihannya.[13]
Hingga akhir Juni 2023, Bukalapak telah menyerap dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp12 triliun. Total dana bersih yang terkumpul dari IPO sebesar Rp21,3 triliun atau masih tersisa Rp 9,3 triliun. Realisasi dana IPO tersebut tersebar di berbagai pos mulai dari kebutuhan modal kerja perusahaan, entitas anak perusahaan, sampai pengembangan usaha perseroan dan enitas anak usaha yang lain.[68][69]
Akuisisi dan investasi
Pada Oktober 2018, Bukalapak mengakuisisi perusahaan ecommerce barang bekas pakai bernama Prelo. Tujuan akuisisi pada perusahaan rintisan yang bermarkas di Bandung tersebut bertujuan memperoleh sumber daya manusia untuk Bukalapak.[70]
Sepanjang 2021, Bukalapak dilaporkan mengakuisisi perusahaan digital lain, termasuk: PT Onstock Solusi Indonesia, PT Ayo Tech Indonesia, PT Kokatto Teknologi Global, Five Jack Co. Ltd, PT Cloud Hosting Indonesia, dan PT Belajar Tumbuh Berbagi.[71][72][73]
Pada 4 April 2023, Bukalapak mengumumkan telah mengakuisisi seluruh saham situs pembanding harga asal Malaysia iPrice. Kesepakatan ini dilakukan melalui anak usaha Bukalapak, PT Recommerce Internasional Indonesia (RII).[74][75]
Selain akuisisi, Bukalapak gencar berinvestasi di berbagai instrumen seperti deposito, saham, reksa dana, hingga entitas perusahaan.[76]
Per 31 Maret 2023, Bukalapak juga tercatat memiliki investasi pada entitas asosiasi senilai Rp777,17 miliar per 31 Maret 2023. Adapun investasi tersebut terdiri dari PT Allo Fresh Indonesia (AFI) dengan kepemilikan 35%, Crewdible Holding Pte.Ltd dengan kepemilikan sebesar 9,09%, dan PT Belanja Online Streaming (BOS) dengan kepemilikan 40%.[76]
Pada 4 April 2023, Bukalapak mengakuisisi situs komparasi harga di Asia Tenggara iPrice. Bukalapak membeli saham mayoritas di perusahaan tersebut lewat investasi strategis.[77][78]
Unit usaha
Berikut ini anak-anak perusahaan Bukalapak:
- PT Buka Pengadaan Indonesia (BPI)
- PT Buka Mitra Indonesia (BMI)
- PT Buka Mitra Properti (BMP)
- PT Buka Investasi Bersama (BIB)
- PT Buka Usaha Indonesia (BUI)
- PT Buka Labs Indonesia (BLI)
- PT Anugrah Bisnis Cakrabuana (ABC)
- PT Bina Unggul Kencana (BUK)
- PT Kolaborasi Kreasi Investama (KKI)
- PT Allo Fresh Indonesia (AFI)
- PT Five Jack
- Bukalapak Pte Ltd
- Buka Australia Pty Ltd
- Five Jack Co Ltd (FJ)
Penghargaan
- ESG Initiative Award (EIA) 2024 - Best ESG Initiative of The Year - Best Commissioner for ESG Commitment - Best Technology Innovation for Sustainability - Best Corporate Secretary for ESG Initiatives[79]
- Fortune's Change the World 2022 – Fortune[80]
- Glints Best Employers Award 2022 – Glints[81]
- Best Company to Work For 2022 – HR Asia Awards[82]
- Alibaba Cloud Awards 2022 – Alibaba Cloud[83]
- Best Company to Work For 2021 – HR Asia Awards[84]
- UN Women 2020 Asia-Pacific Women Empowerment Principles (WEPs) Awards – Gender Responsive Marketplace – UN Women[85]
- Best Company to Work For 2020 – HR Asia Awards[86]
- Perusahaan dengan Tingkat Pertumbuhan Tertinggi ke-14 di Asia Pasifik dan ke-2 di Indonesia 2020[87]
- CNBC Indonesia Award 2019 – The Best E-Commerce 2019 – CNBC Indonesia[88]
- Best Company to Work For 2019 – HR Asia Awards[89]
- The Best Contact Center Indonesia 2019 – Indonesia Contact Center Association[90]
- Penghargaan Achmad Bakrie XVI 2018 – Teknologi dan Kewirausahaan[91]
- Youtube Pulse 2018 - Best Ads – Nego Cincai[92]
- The Best Contact Center Indonesia 2018 – Indonesia Contact Center Association[90]
- Citra Pariwara 2017 – Bronze – Digital Viral and Email Marketing[93]
- Citra Pariwara 2017 – Silver – Digital Integrated Campaign[94]
- Tangrams Awards – E-Commerce Asia Pacific[95]
- PR Awards Marketing Magazine Southeast Asia 2017 – Best PR-led Integrated Communications & Best Direct-to-Consumer PR Campaign[96]
- PR Indonesia Awards 2017 – Bronze – Program PR Sub Kategori Digital PR
- Millward Brown - Top 50 Most Valuable Indonesia Brands 2016[97]
Kontroversi
- Pada Maret 2019, seorang peretas kelompok kejahatan Kaskus yang menggunakan nama Gnosticplayers mengklaim telah mencuri data pengguna milik Bukalapak dan situs informasi karier asal Indonesia, Youthmanual.[98] Peretas mengatakan telah mencuri 13 juta akun Bukalapak dari 26 juta akun daring di enam situs internet. Bukalapak mengonfirmasi ada upaya serangan dari peretas namun mengklaim tidak ada data pribadi konsumen yang berhasil dicuri.[99][100][101][102]
- Pada September 2019, Bukalapak menjadi sorotan karena kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan pada ratusan karyawannya.[103] Bukalapak mengkonfirmasi kabar ini meski tak memberikan informasi mengenai berapa banyak karyawannya yang terkena dampak restrukturisasi.[104]
Referensi
- ^ Putri, Liviani (23 July 2018). "Achmad Zaky Founded Bukalapak to Improve Small Businesses". Prestige. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 March 2019. Diakses tanggal 28 March 2019.
- ^ Putri, Liviani (23 July 2018). "Achmad Zaky Founded Bukalapak to Improve Small Businesses". Prestige. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 March 2019. Diakses tanggal 28 March 2019.
- ^ "Indonesia's Newest Unicorn Now Wants to Take on the Big Boys". Bloomberg LP. April 12, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 August 2019. Diakses tanggal August 1, 2019.
- ^ a b "Indonesia expects to have more than 5 unicorns by 2019: minister". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 May 2019. Diakses tanggal 28 June 2019.
- ^ a b "What are unicorn companies?". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 June 2019. Diakses tanggal 28 June 2019.
- ^ a b c "Bukalapak officially becomes Indonesia's fourth unicorn startup". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 March 2019. Diakses tanggal 28 March 2019.
- ^ a b Kaur, Dashveenjit (2022-07-25). "Here's how Bukalapak is transforming Indonesia -- one 'warung' at a time". Tech Wire Asia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ a b "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". www.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-10. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-31. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ "Indonesia's Newest Unicorn Eyes Top Slot With Help From Kiosks". Bloomberg LP. September 20, 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 August 2019. Diakses tanggal August 1, 2019.
- ^ "Bukalapak claims it's on track for $5b in GMV for 2019". Tech in Asia. July 31, 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 August 2019. Diakses tanggal August 1, 2019.
- ^ "Transaksi Tahunan Bukalapak Tembus US$5 Miliar". Bisnis Indonesia. July 31, 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 August 2019. Diakses tanggal August 1, 2019.
- ^ a b "Bukalapak raises new funds from Microsoft, eyes local listing, report says". KrASIA (dalam bahasa Inggris). 2021-04-14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-02. Diakses tanggal 2022-07-05.
- ^ "Bukalapak Targets $1.5 Billion in Biggest Indonesia IPO". Bloomberg.com. 9 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-15. Diakses tanggal 2023-09-13.
- ^ "Indonesia's Largest IPO Turns Into a Flop as Bukalapak Falls". Bloomberg.com. 19 January 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-19. Diakses tanggal 20 January 2022.
- ^ "Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-28. Diakses tanggal 2018-10-08.
- ^ "Achmad Zaky – Endeavor Indonesia". endeavorindonesia.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-29. Diakses tanggal 2019-03-05.
- ^ "Perpetual persistence: Bukalapak's reversal of fortunes (Part 1 of 3)". KrASIA (dalam bahasa Inggris). 2020-07-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-03. Diakses tanggal 2022-07-24.
- ^ Lukman, Enricko (2014-01-08). "Bukalapak melejit di tahun 2013, memproses Rp 15 miliar tiap bulannya". Tech in Asia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-05. Diakses tanggal 2022-07-24.
- ^ "Bukalapak Resmi Melantai di Pasar Modal di Bulan Kemerdekaan Indonesia". pressrelease.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-19. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ "Bukalapak Tunjuk Willix Halim Jadi Dirut Baru, Saham Langsung Menguat". fortuneidn.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-13. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ "Bukalapak untung Rp1,983 triliun di 2022". IndoTelko. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-04. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ "Bukalapak Balikkan Rugi Jadi Laba Bersih Rp 1,97 Triliun di 2022". kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ Bukalapak (2024-03-22). "Bukalapak Umumkan Kinerja Keuangan di Kuartal Keempat/ Tahun Penuh 2023". Bukalapak (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-31.
- ^ Liputan6.com (2024-03-23). "Bukalapak Kantongi Pendapatan Rp 4,43 Triliun pada 2023". liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-23. Diakses tanggal 2024-03-31.
- ^ Mediatama, Grahanusa (2024-03-23). "Beban Meningkat, Bukalapak (BUKA) Menderita Rugi Bersih Rp 1,36 Triliun di 2023". kontan.co.id. Diakses tanggal 2024-03-31.
- ^ Nabila, Lona Olavia, Nur Hana Putri (2024-03-25). "Bukalapak Bukukan Rugi Rp 1,37 Triliun, Dua Segmen ini Jadi Sorotan - Bursa Katadata.co.id". katadata.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-27. Diakses tanggal 2024-03-31.
- ^ a b Mediatama, Grahanusa (2024-04-29). "Kuartal I-2024, Rugi Bersih Bukalapak (BUKA) Susut 95% Jadi Rp 41 Miliar". kontan.co.id. Diakses tanggal 2024-05-23.
- ^ a b TV, Metro, Pertama Kali dalam Sejarah, Bukalapak Akhirnya Raup Untung, diakses tanggal 2024-05-23
- ^ a b Liputan6.com (2024-04-29). "Bukalapak Kantongi Pendapatan Rp 1,16 Triliun, Tumbuh 16% pada Kuartal I 2024". liputan6.com. Diakses tanggal 2024-05-23.
- ^ a b Nabila, Syahrizal Sidik, Nur Hana Putri (2024-04-30). "Rugi Bukalapak Turun 96% jadi Rp 41 Miliar di Kuartal I 2024 - Korporasi Katadata.co.id". katadata.co.id. Diakses tanggal 2024-05-23.
- ^ Burhanudin, Tony (2024-07-31). "Bukalapak, BUKA, laporan keuangan BUKA kuartal 2-2024 Marketing.co.id -". Marketing.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-04.
- ^ Burhanudin, Tony (2024-07-31). "Bukalapak, BUKA, laporan keuangan BUKA kuartal 2-2024 Marketing.co.id -". Marketing.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-04.
- ^ "Terus Merugi, Bukalapak Catat EBITDA Minus Rp 168 Miliar di Kuartal III - 2024". Tempo. 31 Oktober 2024 | 14.38 WIB. Diakses tanggal 2024-12-04.
- ^ antaranews.com (2023-05-09). "Di Balik Kesuksesan Mitra Bukalapak Memberdayakan Usaha Mikro di Indonesia". Antara News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-11. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ Group, Gatra Media (2016-05-20). "11 Tahun Berkiprah, Bukalapak Berdayakan 13,5 Juta UMKM | Ekonomi". www.gatra.com. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ Hastuti, Rahajeng Kusumo. "Inisiatif Bangga Lokal, Komitmen Bukalapak Mendukung UMKM". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-03. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ Kaur, Dashveenjit (2022-07-25). "Here's how Bukalapak is transforming Indonesia -- one 'warung' at a time". Tech Wire Asia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-28. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ developer, mediaindonesia com. "Bidik 1 Juta Investor, BMoney Luncurkan Fitur Penjualan Saham". mediaindonesia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-21. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ antaranews.com (2023-05-16). "Aplikasi investasi Bukalapak luncurkan fitur layani pengguna premium". Antara News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-11. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ "Bukalapak dan Standard Chartered Luncurkan BukaTabungan". Republika Online. 2022-09-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-31. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ Pramisti, Nurul Qomariyah. "Bukalapak & Standard Chartered Berduet Luncurkan Bank Digital". tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-29. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ antaranews.com (2020-09-29). "BukaSend, layanan baru Bukalapak untuk bantu kirim barang". Antara News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-03. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ "Ini Keunggulan Jasa Logistik BukaSend untuk Kebutuhan Toko Online". Wartakotalive.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-19. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ "Cara Mendaftar dan Memanfaatkan BukaGudang di Bukalapak | DailySocial.id". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-11-10. Diakses tanggal 2023-11-10.
- ^ "Cara Mendaftar dan Memanfaatkan BukaGudang di Bukalapak | DailySocial.id". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-11-10. Diakses tanggal 2023-11-10.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-21. Diakses tanggal 2024-02-21.
- ^ "Peran Bukalapak dalam Mengembangkan Ekonomi Digital – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik". fisipol.ugm.ac.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-21. Diakses tanggal 2024-02-21.
- ^ Nabila, Lona Olavia, Nur Hana Putri (2024-01-03). "Marjin Bukalapak Tumbuh di Tengah Akuisisi TikTok - Tokopedia - Bursa Katadata.co.id". katadata.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-21. Diakses tanggal 2024-02-21.
- ^ Liputan6.com (2023-10-10). "Bukalapak Dukung Pemberdayaan UMKM Perempuan melalui Program Perempuan Jadi Pengusaha". liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-21. Diakses tanggal 2024-02-21.
- ^ Media, Kompas Cyber (2024-01-17). "Bukalapak Gelar Program PUJAAN untuk Dukung Pertumbuhan UMKM Perempuan". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-28. Diakses tanggal 2024-02-21.
- ^ RM.ID. "Dukung Pertumbuhan UMKM Perempuan, Bukalapak Gelar Kompetisi PUJAAN". https://rm.id/. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-21. Diakses tanggal 2024-02-21. Hapus pranala luar di parameter
|website=
(bantuan) - ^ Media, Kompas Cyber (2024-01-17). "Bukalapak Gelar Program PUJAAN untuk Dukung Pertumbuhan UMKM Perempuan". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-28. Diakses tanggal 2024-02-21.
- ^ Fiska, Modesta (2024-01-17). "Kompetisi Modal Perempuan Jagoan Pencari Cuan Bantu UMKM Perempuan Go Digital - Suara Merdeka". Kompetisi Modal Perempuan Jagoan Pencari Cuan Bantu UMKM Perempuan Go Digital - Suara Merdeka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-21. Diakses tanggal 2024-02-21.
- ^ developer, mediaindonesia com. "Program Keberlanjutan Bukalapak Bantu Perluas Bisnis Mitra Usaha". mediaindonesia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-21. Diakses tanggal 2024-02-21.
- ^ Liputan6.com (2022-10-21). "Komitmen Bukalapak Ciptakan Dampak Berkelanjutan ESG dan SDGs PBB". liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-21. Diakses tanggal 2024-02-21.
- ^ "Batavia Incubator Resmi diluncurkan, Umumkan Portofolio Pertama Mereka | Dailysocial". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-09. Diakses tanggal 2019-03-05.
- ^ Batavia Incubator Launches, Invests in Bukalapak.com TechinAsia, 15 Juli 2011
- ^ a b Purnomo, Herdaru. "Dari Emtek hingga Alibaba, Ini Investor di Balik Bukalapak!". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-12. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". www.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-02. Diakses tanggal 2019-03-05.
- ^ Identifying and funding the next big startups from Southeast Asia Singapore based investor Takeshi Ebihara
- ^ "BukaLapak Peroleh Pendanaan Seri B dari Anak Perusahaan Grup EMTEK | Dailysocial". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ "Tech in Asia Indonesia - Komunitas Online Startup di Asia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-10. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ GREE Ventures reveals more on investment strategy with Bukalapak’s funding E27, 11 September 2012
- ^ "Bukalapak Kantongi Pendanaan Baru 706 Miliar Rupiah dari Mirae Asset dan Naver Corp | Dailysocial". dailysocial.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-19. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ Setiawan, Sakina Rakhma Diah (ed.). "Bukalapak Dapat Suntikan Dana dari Perusahaan Korea Selatan". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-16. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ Syahrul, Yura (2019-10-07). "Fajrin Ungkap Fokus Bukalapak Pasca Disuntik Modal Investor Korea". Katadata. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-21. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ BeritaSatu.com. "Dana IPO Bukalapak Sudah Terpakai Rp 12 Triliun, untuk Apa Saja?". beritasatu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-31. Diakses tanggal 2023-11-10.
- ^ "Hingga Juni, Bukalapak (BUKA) Ternyata Gunakan Dana IPO Segini". investor.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-11-10. Diakses tanggal 2023-11-10.
- ^ "EKSPANSI PERUSAHAAN RINTISAN : Bukalapak Akuisisi Prelo | Sumatra Bisnis.com". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-21. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ "Daftar Startup Diakuisisi oleh Bukalapak - Startup Katadata.co.id". katadata.co.id. 2023-04-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-11. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ Gosta, Demis Rizky. "Bukalapak Akuisisi iPrice, Lanjut Aksi Caplok Startup Digital". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-10. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ Jatmiko, Leo Dwi (2021-07-12). "Ini Tujuan Bukalapak Akuisisi Saham Five Jack". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-10. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-31. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ Brilian, Almadinah Putri. "Anak Usaha Bukalapak Akuisisi iPrice Rp 1,9 M". detikfinance. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-14. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ a b Andrianto, Robertus. "Bikin Bingung, Bukalapak E-commerce atau Investor Startup?". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-13. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ Gosta, Demis Rizky. "Bukalapak Akuisisi iPrice, Lanjut Aksi Caplok Startup Digital". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-10. Diakses tanggal 2023-06-17.
- ^ "Bukalapak Akuisisi Platform Pembanding Harga iPrice Group - Korporasi Katadata.co.id". katadata.co.id. 2023-04-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-17. Diakses tanggal 2023-06-17.
- ^ Faqih, Ahmad (2024-08-12). "Bukalapak Sabet Empat Penghargaan ESG Initiative Award 2024". SustainLife Today. Diakses tanggal 2024-12-04.
- ^ Republika (2022-10-17). "Bukalapak Masuk 50 Besar Perusahaan Pengubah Dunia versi Fortune". SWA.co.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-22. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ Liputan6.com (2022-04-26). "Bukalapak Raih Penghargaan Glints Best Employers Awards sebagai Tech Talent Magnet". liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-26. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ "Bukalapak Mendapat Penghargaan Best Company to Work dan The Most Caring Company 2022". Bola.net (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-24. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ Chaniago, Dok Bernard. "Penyerahan Alibaba Cloud Awards". detikfinance. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-04. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ "Bukalapak Raih Penghargaan HR Asia Awards 2021". pressrelease.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-17. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ Anam, Khoirul. "Momen Sumpah Pemuda, Bukalapak Ajak Masyarakat Dukung UMKM". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-22. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ BeritaSatu.com. "Bukalapak Raih Penghargaan Perusahaan Terbaik untuk Bekerja". beritasatu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-15. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ Hastuti, Rahajeng Kusumo. "Pertumbuhan Bukalapak Tertinggi ke-14 di Asia Pasifik". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-24. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ Astutik, Yuni. "Bukalapak Raih Penghargaan The Best E-Commerce 2019". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-31. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ Bukalapak (2019-06-21). "Bukalapak Meraih Penghargaan Best Companies to Work for in Asia 2019". Bukalapak (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ a b "Bukalapak Borong 16 Penghargaan di Ajang The Best Contact Center Indonesia 2021". pressrelease.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-20. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ BeritaSatu.com. "Empat Tokoh Raih Achmad Bakrie Awards". beritasatu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-25. Diakses tanggal 2019-03-25.
- ^ Triwijanarko, Ramadhan (2018-09-03). "Masih Ingat Kampanye Nego Cincai Bukalapak? Seperti Ini Kisahnya". Marketeers - Majalah Bisnis & Marketing Online - Marketeers.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-29. Diakses tanggal 2019-09-08.
- ^ Damar, Agustinus Mario (2017-12-11). Yuslianson, ed. "Video Kampanye Bukalapak Sabet 3 Piala Citra Pariwara 2017". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-29. Diakses tanggal 2019-09-08.
- ^ Damar, Agustinus Mario (2017-12-11). Yuslianson, ed. "Video Kampanye Bukalapak Sabet 3 Piala Citra Pariwara 2017". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-29. Diakses tanggal 2019-09-08.
- ^ "Bukalapak Raih Penghargaan Tangrams Awards". SWA.co.id. 2017-10-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-27. Diakses tanggal 2019-03-25.
- ^ "Winners | PR Awards 2017 Southeast Asia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-29. Diakses tanggal 2019-03-25.
- ^ "Tokopedia Raih Penghargaan Top 50 Most Valuable Indonesian Brands 2016". Republika Online. 2016-08-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-02. Diakses tanggal 2023-10-12.
- ^ Pratomo, Yudha. Yusuf, Oik, ed. "Bukalapak Bantah Jutaan Akun Penggunanya Dicuri Hacker". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-09. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ Purnomo, Herdaru. "Wah! Hacker Klaim Retas 13 Juta Akun Bukalapak, Benarkah?". CNBC Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-22. Diakses tanggal 2019-07-22.
- ^ Muthiariny, Dewi Elvia (2019-06-28). Afifa, Laila, ed. "Bukalapak Sets Strategies to Achieve Decacorn Status". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-18. Diakses tanggal 2019-07-22.
- ^ Post, The Jakarta. "Bukalapak says hackers failed to steal users' personal data". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-26. Diakses tanggal 2019-07-22.
- ^ Anjungroso, Fajar. Anjungroso, Fajar, ed. "Klaim Hacker Pakistan Curi Data Jutaan Akun, Bukalapak Akui Pernah Diserang". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-13. Diakses tanggal 2019-07-22.
- ^ Redaksi. "Bukalapak PHK Seratus Karyawan & Rencana Ubah Rugi ke Profit". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-16. Diakses tanggal 2019-10-21.
- ^ Putri, Virgina Maulita. "Bukalapak PHK Karyawan, Ini 6 Fakta di Baliknya". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-06. Diakses tanggal 2019-10-21.