Perebutan Muskat (1552)
Perebutan Muskat terjadi pada tahun 1552, ketika armada Kesultanan Utsmaniyah di bawah laksamana Piri Reis menyerang Muskat Tua di Oman, dan merebut kota itu dari Portugis.[3]
Perebutan Muskat | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Kampanye utsmaniah melawan Hormuz dan Perang Portugis-Utsmaniyah | |||||||
Peta Kampanye utsmaniah melawan Hormuz. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Kekaisaran Portugal | Kesultanan Utsmaniyah | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Piri Reis Seydi Ali Reis | |||||||
Kekuatan | |||||||
60 pasukan[1] |
25 galai 1200 pasukan[1] (4 galiung 25 galai 850 pasukan[2]) | ||||||
|
Latar Belakang
Peristiwa-peristiwa ini merupakan buntut kekalahan Utsmaniyah dalam Pengepungan Kedua Diu pada tahun 1546, yang menghalangi aktivitas mereka di India, selain itu keberhasilan dalam merebut Aden pada tahun 1548 juga membuka peluang bagi Utsmaniyah untuk menghadang Portugis di bagian barat laut Samudra Hindia.[2]
Muskat yang sebelumnya di bawah kekuasaan Raja Hormuz jatuh ke tangan Portugis sejak 1507, ketika armada Portugis yang dipimpin Afonso de Albuquerque menyerang kota tersebut.
Utsmaniyah berusaha melakukan intervensi terhadap kehadiran Portugis, empat kapal Utsmaniyah membombardir kota tersebut pada 1546.[4]
Kota ini kembali digempur oleh Utsmaniyah pada tahun 1552 dengan armada yang lebih besar di bawah Piri Reis dan Seydi Ali Reis. Tujuan utamanya adalah merebut Hormuz dan Bahrain, untuk memblokir akses Portugis ke Teluk Persia dan membangun kembali kekuasaan Utsmaniyah terhadap Perdagangan Lautan India.
Pasukan Utsmaniyah terdiri dari 4 galiung, 25 galai, dan 850 pasukan (menurut Diogo do Couto, Utsmaniyah memiliki 15 galai dan 1200 pasukan [1]). Benteng Al-Mirani yang baru dibangun dikepung selama 18 hari oleh artileri Utsmaniyah. Karena kekurangan makanan dan air, 60 garnisun Portugis dan komandannya, João de Lisboa menyerah dan dijadikan tawanan. Benteng itu direbut dan pertahanannya dilucuti.[5]
Pada akhirnya, mereka berhasil menduduki dan mengendalikan pantai Yaman, Aden dan Arab, utara Basra, sehingga dapat memfasilitasi perdagangan mereka dengan India dan merintangi Portugis untuk menyerang Hijaz.
Utsmaniyah sekali lagi menyerang Portugis di pantai India pada tahun 1553 di sekitar Tuticorin. Mereka dibantu oleh Muslim Marakkar dari Malabar, dan memiliki persetujuan dari Vittula Nayak dari Madurai. 52 orang Portugis ditangkap di Punnaikayal, dan gereja-gereja dibakar. Namun pada tahun 1553 Utsmaniyah gagal melawan armada Portugis di laut dekat al-Fahl.
Seydi Ali Reis dan pasukannya diserang dalam penyergapan oleh pasukan Portugis ketika dia mencoba membawa kembali galainya dari Basra menuju Suez pada Agustus 1554.
Tiga galai Utsmaniyah kembali menduduki Muskat pada tahun 1581, sebelum kota itu kembali jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1588.
Lihat juga
Referensi
- ^ a b c Décadas da Ásia, Década Sexta, Livro X, Capítulo 1 by Diogo do Couto
- ^ a b Maritime India-Trade, Religion and Polity In the Indian Ocean by Pius Malekandathil p.117
- ^ Saturnino Monteiro (1992) Portuguese Sea Battles Volume III - From Brazil to Japan 1539-1579 pp.129140
- ^ Historical Muscat: an illustrated guide and gazetteer John Peterson p.118
- ^ Historical Muscat: an illustrated guide and gazetteer John Peterson p.48ff