Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau lebih dikenal sebagai ASEAN (bahasa Inggris: Association of Southeast Asian Nations)[10][11] adalah organisasi geopolitik dan ekonomi untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, Thailand pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi ASEAN oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan kestabilan di tingkat regional, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan cara yang damai.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
| |||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Negara anggota ditunjukkan dengan warna hijau tua | |||||||||||||||||||||
Kantor pusat[6] | Jakarta[a] 6°14′20″S 106°47′57″E / 6.23889°S 106.79917°E | ||||||||||||||||||||
Kota terbesar | Jakarta | ||||||||||||||||||||
Bahasa kerja | Inggris[7] | ||||||||||||||||||||
Bahasa resmi negara mitra | |||||||||||||||||||||
Keanggotaan | |||||||||||||||||||||
Pemimpin | |||||||||||||||||||||
Kao Kim Hourn | |||||||||||||||||||||
• Ketua | Indonesia | ||||||||||||||||||||
Pendirian | |||||||||||||||||||||
1967 Agustus 8 | |||||||||||||||||||||
2008 Desember 16 | |||||||||||||||||||||
Luas | |||||||||||||||||||||
- Total | 4,522,518[8] km2 | ||||||||||||||||||||
Populasi | |||||||||||||||||||||
- Perkiraan 2023 | 683.290.000[9] | ||||||||||||||||||||
144/km2 | |||||||||||||||||||||
PDB (KKB) | 2023 | ||||||||||||||||||||
- Total | $11,203 triliun[9] | ||||||||||||||||||||
$16.516[9] | |||||||||||||||||||||
PDB (nominal) | 2023 | ||||||||||||||||||||
- Total | $3,942 triliun[9] | ||||||||||||||||||||
$5.812[9] | |||||||||||||||||||||
IPM (2021) | 0,726[b] tinggi | ||||||||||||||||||||
Zona waktu | Bervariasi (UTC+06:30–+09:00) | ||||||||||||||||||||
ASEAN meliputi wilayah daratan seluas 4,46 juta km², dan memiliki populasi yang mendekati angka 600 juta jiwa. Luas wilayah laut ASEAN tiga kali lipat dari luas wilayah daratannya. Pada tahun 2010, kombinasi nominal PDB ASEAN telah tumbuh hingga $1,8 triliun. Jika ASEAN adalah entitas tunggal, maka mereka akan duduk sebagai ekonomi terbesar ke-9 setelah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Jerman, Prancis, Brasil, Britania Raya, dan Italia.
Sejarah
Pendirian ASEAN
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. |
ASEAN didirikan oleh lima negara melalui 5 menteri luar negerinya, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina di Bangkok pada 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok. Berikut adalah daftar menteri luar negeri pendiri ASEAN:
Negara | Nama |
---|---|
Indonesia | Adam Malik |
Malaysia | Tun Abdul Razak |
Singapura | S. Rajaratnam |
Thailand | Thanat Khoman |
Filipina | Narsisco Ramos |
Deklarasi Bangkok
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
- Meningkatkan perdamaian dan kestabilan regional
- Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
- Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada
- Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara
Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pionir. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 30 April 1999. Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam wadah ASEAN, Timor Leste memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota ASEAN, meskipun syarat keanggotaannya belum terpenuhi.
Prinsip utama
Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:
- Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
- Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
- Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
- Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
- Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
- Kerja sama efektif antara anggota
Prinsip-prinsip dasar tersebut meliputi:
- Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan identitas nasional seluruh negara anggota ASEAN;
- Berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran regional;
- Menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain dalam cara yang tidak sesuai dengan hukum internasional;
- Ketergantungan pada penyelesaian damai sengketa;
- Tidak campur tangan dalam urusan internal negara anggota ASEAN;
- Menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
- Konsultasi ditingkatkan mengenai hal-hal serius memengaruhi kepentingan bersama ASEAN;
- Kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional;
- Menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi manusia, dan pemajuan keadilan sosial;
- Menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan internasional, yang disetujui oleh negara anggota ASEAN;
- Tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk penggunaan wilayahnya, dan dikejar oleh negara anggota ASEAN atau negara non-ASEAN atau aktor non-negara, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau kestabilan politik dan ekonomi negara-negara anggota ASEAN;
- Menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama di masyarakat ASEAN, sementara menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman;
- Sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya eksternal sambil tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak diskriminatif, dan
- Kepatuhan terhadap aturan-aturan perdagangan multilateral dan aturan berbasis rezim ASEAN bagi pelaksanaan efektif dari komitmen ekonomi dan pengurangan progresif terhadap penghapusan semua hambatan untuk integrasi ekonomi regional, dalam dorongan ekonomi pasar.
Keanggotaan
Negara anggota
ASEAN beranggotakan semua negara yang wilayahnya berada di kawasan Asia Tenggara. Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN beserta tahun masuknya ke ASEAN:
Negara | Tahun masuk |
---|---|
Thailand | 8 Agustus 1967 (negara pendiri) |
Indonesia | |
Malaysia | |
Singapura | |
Filipina | |
Brunei | 7 Januari 1984 |
Vietnam | 28 Juli 1995 |
Laos | 23 Juli 1997 (Laos dan Myanmar bergabung pada waktu yang sama) |
Myanmar | |
Kamboja | 30 April 1999 |
Timor Leste[12] | 11 November 2022 (pengamat) |
Negara pengamat
Ada dua negara yang menginginkan status keanggotaan di ASEAN, dan negara ini sekarang berstatus sebagai pengamat di organisasi ini:
Negara | Pengamat sejak |
---|---|
Papua Nugini | 1976 |
Timor Leste (menjadi pengamat sejak 2002) dan menjadi anggota ASEAN.
Demografi
Jumlah penduduk, bahasa, dan agama
Negara | Jumlah penduduk | Bendera | Ibu kota | Mata uang | Bentuk pemerintahan | Bahasa resmi | Lambang negara | Agama |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Brunei Darussalam | 422.678 [1] | Bandar Seri Begawan | Dolar Brunei Darussalam (B$) | Kerajaan (sultan) | Melayu | Islam (81%), Buddha, Kristen, dll. | ||
Filipina | 113.907.500 [2] Diarsipkan 2015-09-15 di Wayback Machine. | Manila | Peso (₱) | Republik (presiden) | Filipino & Inggris | Katolik (80,6%), Islam (6,9%-11%),[13] Evangelis (2,7%), Gereja Kristus (2,4%), Protestan (3,8%), Buddha (0,05%-2%),[14] animisme (0,2%-1,25%), lainnya (1,9%).[15] | ||
Indonesia | 272.229.372 [3] | Jakarta | Rupiah (Rp) | Republik (presiden) | Indonesia | Islam (86,7%), Protestan (7,6%), Katolik (3,12%), Hindu (1,74%), Buddha (0,77%), Konghucu (0,03%), lainnya (0,4%).[16][17] | ||
Kamboja | 15.848.495 [4] | Phnom Penh | Riel (៛) | Kerajaan (raja) | Khmer | Buddha (97%), Islam, Kristen, animisme, dll. | ||
Laos | 6.492.400 [5] | Vientiane | Kip (₭) | Republik (presiden) | Lao | Buddha (67%), animisme, Kristen, dll. | ||
Malaysia | 33.112.900 [6] | Kuala Lumpur | Ringgit (RM) | Kerajaan (Yang di-Pertuan Agung) | Melayu | Islam (61,3%), Buddha, Kristen, Hindu, animisme. | ||
Myanmar | 53.370.609 [7] | Naypyidaw | Kyat (K) | Republik (presiden) | Burma | Buddha (89%), Islam, Kristen, Hindu, animisme, dll. | ||
Singapura | 5.612.300 [8] Diarsipkan 2015-11-29 di Wayback Machine. | Singapura | Dolar Singapura (S$) | Republik (presiden) | Inggris, Mandarin, Melayu & Tamil | Buddha (33%), Kristen, Islam, Taoisme, Hindu, dll. | ||
Thailand | 69.037.513 [9] | Bangkok | Baht (฿) | Kerajaan (raja) | Thai | Buddha (93,5%), Islam (5,4%), Kristen (1,13%), Hindu (0,02%), lainnya (0,003%). | ||
Vietnam | 98.376.882 [10] | Hanoi | Đồng (đ) | Republik (presiden) | Vietnam | Agama tradisional (45,3%), ateisme (29,6%), Buddha (16,4%), Kristen (8,2%), lainnya (0,4%).[18] |
Ekonomi
Produk domestik bruto
No | Negara | PDB nominal (dalam dolar AS) |
PDB nominal per kapita (dalam dolar AS) |
PDB (PPP)(dalam dolar AS) | PDB (PPP) per AS (dalam dolar amerika) |
---|---|---|---|---|---|
— | ASEAN | 3.594.839 | 5.336 | 9.730.880 | 14.441 |
1 | Indonesia | 1.247.352 | 4.538 | 3.842.965 | 13.981 |
2 | Thailand | 585.586 | 8.356 | 1.428.729 | 20.387 |
3 | Vietnam | 415.493 | 4.187 | 1.250.441 | 12.602 |
4 | Malaysia | 415.315 | 12.295 | 1.055.454 | 31.243 |
5 | Filipina | 406.107 | 3.676 | 1.073.841 | 9.719 |
6 | Singapura | 396.995 | 69.129 | 652.586 | 113.635 |
7 | Myanmar | 63.052 | 1.170 | 243.420 | 4.517 |
8 | Kamboja | 27.985 | 1.749 | 84.755 | 5.299 |
9 | Laos | 20.631 | 2.757 | 66.735 | 8.920 |
10 | Brunei Darussalam | 16.263 | 33.097 | 31.954 | 69.063 |
Indeks Pembangunan Manusia
Negara | IPM (2019)[19] | Kategori |
---|---|---|
Singapura | 0.938 (tertinggi) | sangat tinggi |
Brunei | 0.838 | sangat tinggi |
Malaysia | 0.810 | sangat tinggi |
Thailand | 0.777 | tinggi |
Indonesia | 0.718 | tinggi |
Filipina | 0.718 | tinggi |
ASEAN | 0.713 (rata-rata) | tinggi |
Vietnam | 0.704 | tinggi |
Laos | 0.613 | menengah |
Kamboja | 0.594 | menengah |
Myanmar | 0.583 (terendah) | menengah |
Hubungan luar negeri
Perluasan keanggotaan
Mengingat kepentingan geografis, ekonomis dan politik yang strategis, sejak beberapa tahun belakangan, ASEAN telah mencoba menjajaki perluasan anggota kepada negara-negara tetangga di sekitar ASEAN. Berikut ini adalah daftar negara-negara yang dijajaki untuk perluasan keanggotaan ASEAN:
Negara |
---|
Bangladesh |
Palau |
Taiwan |
Kebijakan VISA antar anggota ASEAN
Daftar ini hanya berlaku untuk paspor biasa ASEAN.[20]
Tujuan | Kewarganegaraan | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Brunei | — | 14 hari | 14 hari | 14 hari | 30 hari | 14 hari | 14 hari | 30 hari | 14 hari | 14 hari |
Kamboja | 14 hari | — | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 14 hari | 21 hari | 30 hari | 14 hari | 30 hari |
Indonesia | 30 hari | 30 hari | — | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari |
Laos | 14 hari | 30 hari | 30 hari | — | 30 hari | 14 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari |
Malaysia | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | — | visa elektronik | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari |
Myanmar | 14 hari | 14 hari | 14 hari | 14 hari | visa elektronik | — | 14 hari | 30 hari | 14 hari | 14 hari |
Filipina | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | — | 30 hari | 30 hari | 30 hari |
Singapura | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | — | 30 hari | 30 hari |
Thailand | 30 hari | 14 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 14 hari | 30 hari | 30 hari | — | 30 hari |
Vietnam | 14 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 30 hari | 14 hari | 21 hari | 30 hari | 30 hari | — |
Kerja sama ASEAN+3
ASEAN+3 sudah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerja sama keamanan energi. ASEAN+3 muncul sebagai akibat semakin meningkatnya kebutuhan energi baik di tingkat regional maupun tingkat dunia. Pertemuan pertama berlangsung pada tanggal 9 Juni 2004 di Manila, Filipina dan mengesahkan program kegiatan Energy Security Forum, Natural Gas Forum, Oil Market Forum, Oil Stockpliling Forum dan Renewable Energy Forum dan masih banyak lagi pertemuan yang dilakukan ASEAN+3.[21]
Kerja sama dengan Jepang
Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran kekuatan politik dan militer karena masih ada saingan yang kuat, yaitu RRT. Jepang masih menganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting.
Kepentingan Jepang di kawasan seperti yang kita lihat sekarang, yaitu kestabilan kawasan di Asia Tenggara dan keamanan maritim/the sea lines of communication. Para elite pemerintah Jepang tampaknya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional terutama bangkitnya RRT sebagai raksasa ekonomi dunia.
Jepang merasa harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kestabilan regional. Lagi pula, Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa sebagai bangsa yang besar di Asia-Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di kawasan ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan Amerika Serikat. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi Amerika Serikat adalah ekonomi. Sikap lebih ramah bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi Amerika Serikat. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan militernya (secara langsung maupun tidak langsung). Hal ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan perlombaan senjata di kawasan.
Kerja sama dengan Republik Rakyat Tiongkok
Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRT yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman. Peran internasional RRT telah terbuka lebar dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat dan Jepang.
RRT tampaknya akan terus mempertahankan kepentingan dan pengaruh strategis mereka di kawasan ASEAN, baik secara politik maupun militer. Ada keprihatinan mengenai tindakan RRT beberapa tahun yang lalu di Kepulauan Spratly. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang lebih kuat di kawasan sangat diperlukan. Di bidang ekonomi dan industri, langkah RRT yang mendorong warganya bermigrasi dari daerah perdesaan ke kota-kota untuk menciptakan 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan patut diapresiasi.
Kepentingan utama RRT terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang cepat, dan bagi RRT, untuk diakui sebagai kekuatan Asia yang besar juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global antara Amerika Serikat melawan RRT, diceritakan bahwa pemicunya adalah serangan RRT ke Laut Tiongkok Selatan dan invasi militer RRT ke Vietnam. Walaupun novel tersebut adalah fiksi belaka, namun tetap ada korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan ada kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pakar politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization.[22]
Kerja sama dengan Korea Selatan
Begitu juga dengan Korea Selatan, Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak pada tahun 2009 mengatakan bahwa perdagangan ASEAN-Korea Selatan telah tumbuh sebelas kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai $90,2 miliar. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi $150 miliar pada 2015 dan berencana untuk meningkatkan (kerja sama) lebih baik lagi serta melakukan pertukaran budaya dan sebagainya.
Kerja sama ASEAN+6
Negara yang terlibat dalam kerjasama ASEAN+6 ini terdiri dari gabungan kerjasama ASEAN+3 yang beranggotakan Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang, ditambah India, Australia, dan Selandia Baru.
Kerja sama dengan India
India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002, para pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi dan kontak bangsa dengan bangsa. Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.[23]
Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring dengan adanya upaya-upaya ke arah kerja sama antara ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di kawasan Asia. Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih dekat telah terwujud dalam hubungan kemitraan antara ASEAN dan India melalui format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.[24]
Sengketa perbatasan
Beberapa negara anggota ASEAN berselisih tentang tapal batas masing-masing negara. Dan beberapa negara ASEAN dengan negara disekitarnya saling membuat klaim teritorial atas Laut Tiongkok Selatan.[25] Perselisihan tersebut dianggap sebagai titik konflik Asia yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kawasan ASEAN.[26][27]
- Sedang berlangsung
- Indonesia, Tiongkok, Vietnam dan Taiwan atas daerah perairan di timur laut Kepulauan Natuna.
- Filipina, Tiongkok, dan Taiwan atas ladang gas Malampaya dan Camago di Laut Tiongkok Selatan.
- Filipina, Tiongkok, dan Taiwan atas ladang gas di Gosong Scarborough.
- Vietnam, Tiongkok, dan Taiwan atas perairan di sebelah barat Kepulauan Spratly. Kesemua atau beberapa dari pulau-pulau di daerah tersebut juga tengah diperebutkan Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
- Kepulauan Paracel dipersengketakan antara Tiongkok dan Vietnam.
- Malaysia, Kamboja, Thailand dan Vietnam atas ladang gas dan minyak di Teluk Thailand.
- Indonesia dan Malaysia atas wilayah kaya minyak di Ambalat, Kalimantan Utara.
- Kamboja dan Thailand atas Candi Preah Vihear.
- Sudah selesai
- Singapura dan Malaysia di sepanjang Selat Johor dan Selat Singapura termasuk Pulau Batu Puteh.
- Indonesia dan Timor Leste atas sengketa kecil di Pulau Timor seperti sengketa atas sawah di Noelbesi Citrana, Bijaelsunan dan Delomil Memo.
- Indonesia dan Singapura di sepanjang Selat Singapura dan Kepulauan Riau (terutama Kota Batam).
- Indonesia dan Filipina atas Pulau Miangas.
Perbara telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan.[25]
Olahraga
Lihat pula
Catatan
Referensi
- ^ "Ang Saligang Batas ng ASEAN" [The ASEAN Charter] (PDF) (dalam bahasa Filipino). Association of Southeast Asian Nations. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 January 2018. Diakses tanggal 10 January 2018.
- ^ "Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara" [The ASEAN Charter] (PDF). Association of Southeast Asian Nations. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 15 December 2017. Diakses tanggal 10 January 2018.
- ^ "Piagam Persatuan Negara Asia Tenggara" [The ASEAN Charter] (PDF) (dalam bahasa Melayu). Association of Southeast Asian Nations. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 January 2018. Diakses tanggal 10 January 2018.
- ^ "Hiến chương của Hiệp hội các Quốc gia Đông Nam Á" [The ASEAN Charter] (PDF) (dalam bahasa Vietnam). Association of Southeast Asian Nations. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 10 January 2018. Diakses tanggal 10 January 2018.
- ^ "ASEAN Motto". ASEAN.org. ASEAN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2015. Diakses tanggal 9 May 2015.
- ^ "ASEAN Secretariat renamed as ASEAN Headquarters to strengthen regional diplomacy". Gutzy Asia. 2023-09-07. Diakses tanggal 2023-09-10.
- ^ ASEAN Charter (PDF). Association of Southeast Asian Nations. hlm. 29. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 9 November 2015. Diakses tanggal 29 October 2015.
Article 34. The working language of ASEAN is English.
- ^ "Selected Basic ASEAN Indicators" (PDF). ASEAN.organisation. ASEANstats. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 September 2015. Diakses tanggal 9 May 2015.
- ^ a b c d e "Report for Selected Countries and Subjects". IMF (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-13.
- ^ "Empat Anggota ASEAN Ratifikasi Piagam"Diarsipkan 5 Maret 2009 di Wayback Machine., Antara, 20 Februari 2008
- ^ "Kemenlu akan bentuk tim kerja ASEAN", Radio Taiwan International, 15 September 2008
- ^ "ASEAN Leaders' Statement on the Application of Timor-Leste for ASEAN Membership". Website resmi ASEAN. 11 November 2022. Diakses tanggal 12 November 2022.
- ^ "National Commission on Muslim Filipinos". ncmf.gov.ph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 November 2016. Diakses tanggal 14 July 2016.
- ^ BuddhaNet. "World Buddhist Directory – Presented by BuddhaNet.Net". buddhanet.info. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2021. Diakses tanggal 23 October 2014.
- ^ "2015 Philippine Statistical Yearbook" (PDF). psa.gov.ph. Philippine Statistical Authority. Oct 2015. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 October 2016. Diakses tanggal 26 July 2020.
- ^ "Indonesia", The World Factbook (dalam bahasa Inggris), Central Intelligence Agency, 2021-12-29, diarsipkan dari versi asli tanggal 13 April 2021, diakses tanggal 2022-01-06
- ^ "Statistik Umat Menurut Agama di Indonesia". Ministry of Religious Affairs. 15 May 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2020. Diakses tanggal 24 September 2020.
- ^ "Table: Religious Composition by Country, in Percentages". 18 December 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 May 2014. Diakses tanggal 17 March 2015.
- ^ UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME. Human Development Report
- ^ "Informasi negara (bagian visa)". Timatic. International Air Transport Association (IATA) melalui Olympic Air.
- ^ ASEAN Selayang Pandang Edisi 2008 Halaman 63 oleh Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.
- ^ "Perspektif Keamanan di Kawasan ASEAN dan Campur Tangan Negara Besar | TANDEF". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-14. Diakses tanggal 2010-04-06.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-21. Diakses tanggal 2010-04-06.
- ^ "Uni Sosial Demokrat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-22. Diakses tanggal 2010-04-06.
- ^ a b http://www.monstersandcritics.com/news/asiapacific/news/article_1572678.php/South-China-Sea-dispute-in-spotlights-at-ASEAN-forum
- ^ "U.S., ASEAN Leaders to Discuss South China Sea Territorial Disputes". Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Desember 2010. Diakses tanggal 12 Desember 2010.
- ^ Vietnam seeks ASEAN discussion over South China Sea
Pranala luar
Organisasi
- Sekretariat ASEAN
- Forum Regional ASEAN
- Profil ASEAN oleh BBC Country
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
- Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-24
- Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-23
- Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-14
- Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-13
- Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-12
- Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-11, 12-14 Desember 2005 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Organisasi ASEAN
- {Direktori resmi untuk organisasi ASEAN
- Asosiasi Hukum ASEAN
- Asosiasi Pelabuhan ASEAN
- Dewan Bisnis Amerika Serikat-ASEAN
- Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Tiongkok
Situs web terkait ASEAN