Kesan kebenaran atau kesan seolah-olah benar
Artikel ini sedang dikembangkan sehingga isinya mungkin kurang lengkap atau belum diwikifikasi. Mohon untuk sementara jangan menyunting halaman ini untuk menghindari konflik penyuntingan.
Pesan ini dapat dihapus jika halaman ini sudah tidak disunting dalam beberapa jam. Jika Anda adalah penyunting yang menambahkan templat ini, harap diingat untuk menghapusnya setelah selesai atau menggantikannya dengan {{Under construction}} di antara masa-masa menyunting Anda.
|
Kesan kebenaran atau kesan seolah-olah benar adalah sebuah tindakan, ucapan seseorang atau sekelompok orang dalam mengubah dan menggiring penilaian atau persepsi seseorang dalam situasi tertentu agar yang mendengarkan atau melihat menilai bahwa sebuah hal atau aktivitas seolah-olah benar benar terjadi.
kesan kebenaran atau kesan seolah-olah benar dapat diartikan sebagai tindakan untuk membentuk jejak atau bekas yang terasa atau terpikir setelah melihat ataupun mendengar sesuatu bahwa hal tersebut adalah benar[1] proses kegiatan dalam melakukan kesan kebenaran atau kesan seolah-olah benar pada umumnya memiliki tujuan dimana seseorang atau sekelompok orang melakukannya untuk mendapatkan keuntungan tertentu dari seseorang atau sekelompok orang yang mendengarkan pernyataan yang disampaikan ataupun melihat aktivitas yang dilakukan.
Kasus kesan kebenaran atau seolah-olah benar
Di indonesia sendiri, kasus dengan metode kesan kebenaran atau kesan seolah-olah benar ini pernah dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, dalam kasus penembakan Brigadir Josua oleh atasannya bernama Ferdy Sambo, dimana disebutkan bahwa:
"untuk membuat seolah-olah telah terjadi tembak-menembak, saudar FS melakukan penembakan dengan senjata milik senjata J ke dinding berkali-kali untuk membuat kesan seolah telah terjadi tembak-menembak"[2]
dalam rilis pers yang dilakukan, dimana Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto menyampaikan berbagai informasi dan disebutkan bahwa kejadian dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat tersebut adalah karena baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E[3], namun pada akhirnya diketahui bahwa informasi tersebut adalah sebuah kesan kebenaran atau seolah-olah benar yang di otaki oleh Ferdy Sambo sendiri.[4]
Proses terbentuknya kesan kebenaran[5]
Membentuk stereotip
proses terbentukanya kesan kebenaran dengan stereotip dilakukan untuk menciptakan pandangan atau penilaian suatu kelompok yang didasarkan pada prasangka subjektif dan tidak tetap, stereotip sendiri biasanya muncul karena kategori sosial didalam sebuah kelompok, seperti usia, gender, ras, golongan, dan sebagainya, stereotip yang terbentuk dalam kesan kebenaran cenderung akan membentuk persepsi yang akan konsisten dalam diri seseorang yang mendengarkan atau melihat kesan keberan atau kesan seolah-olah benar yang ada.
Implicit Personality Theory
teori ini adalah proses penggabungan antara pengalaman seseorang dengan hal yang disampaikan atau yang dilihat sehingga akan menghasilkan sesuatu yang membuat seseorang tersebut menjadi mungkin akan percaya dengan yang di ucapkan atau dilihatnya.
Porses Atribusi
dalam proses selanjutnya, atribusi akan masuk kedalam tahap dimana seseorang atau sekelompok orang akan menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik orang lain yang perlilakunya terlihat, persepsi ini dibagi menjadi dua, yakni persepsi hubungan sebab akibat (kausalitas) dan persepsi kejujuran
Referensi
- ^ Priatna, Happy Ananda (2022-03-26). "Apa Itu Kesan? Berikut Penjelasan dan Contohnya!". Vocasia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-11.
- ^ Kompas.com (13/08/2022,06:30 Wib)5 kebohongan irjen ferdi sambo di kasus kematian brigadir j yang akhirnya terbongkar (Diakses: 11/12/2024,09:16 Wib)
- ^ Secha, Karin Nur. "Penjelasan Lengkap Polisi soal Baku Tembak Brigadir J Vs Bharada E". detiknews. Diakses tanggal 2024-12-11.
- ^ Putri, Yogi Ernes, Zunita. "Alasan Ferdy Sambo Bikin Skenario Tembak-Menembak: Pengalaman Saya". detiknews. Diakses tanggal 2024-12-11.
- ^ Priatna, Happy Ananda (2022-03-26). "Apa Itu Kesan? Berikut Penjelasan dan Contohnya!". Vocasia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-11.