Pemodelan Blok adalah metode untuk merepresentasikan area eksplorasi dalam bentuk tiga dimensi yang terdiri dari blok-blok kecil. Setiap blok dalam model tersebut merepresentasikan volume tertentu dari area yang diteliti dan menyimpan informasi tentang atribut seperti kadar mineral, densitas, volume, atau parameter lainnya. Blok-blok ini berfungsi sebagai unit analisis terkecil dalam model, sehingga memungkinkan estimasi distribusi mineral secara detail dan lokal. Proses ini melibatkan pembagian area eksplorasi menjadi grid atau jaringan blok. Setiap blok diberi atribut berdasarkan data yang diperoleh dari pengukuran lapangan, pengeboran, atau data geologi lainnya. Dengan pendekatan ini, Pemodelan Blok menjadi dasar dari perhitungan cadangan yang lebih terukur dan terstandarisasi.[1]

Atribut

Model 2D atau 3D digunakan dalam eksplorasi dan pertambangan untuk merepresentasikan massa material seperti batu, pasir, atau tanah, beserta karakteristiknya yang dinyatakan dalam bentuk atribut numerik atau alfanumerik. Atribut ini mencakup, misalnya:

Atribut Geologi:

  • Jenis batuan
  • Kode oksidasi
  • Kepadatan batuan
  • Identifikasi zona mineralisasi
  • Tingkat mineralisasi
  • Parameter estimasi nilai atau statistik
      1. **Atribut Perencanaan Tambang:**

- Kategori bijih - Penanda amplop optimasi - Kategori pemrosesan - Nomor bangku atau level tambang - Tanggal perencanaan atau aktual

Pendekatan ini membantu dalam analisis dan pengelolaan data yang lebih terstruktur di bidang eksplorasi maupun operasi pertambangan.

Referensi

  1. ^ "3DMine". www.3dmine.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-13.