Kesadaran sekitar
Kesadaran sekitar atau ambient awareness (Ama) adalah kesadaran yang dikembangkan pengguna media sosial terhadap jaringan daring mereka sebagai akibat dari paparan terus-menerus terhadap informasi sosial, seperti pembaruan mikroblog.[1] Kesadaran sekitar diciptakan melalui penerimaan, dan/atau pertukaran potongan informasi secara teratur dan terus-menerus melalui media sosial. Mengetahui tempat-tempat yang pernah dikunjungi seseorang sepanjang hari, dikombinasikan dengan beberapa komentar santai di sana-sini, mungkin akan memberi gambaran lebih banyak, dibandingkan informasi panjang surat elektronik 2 halaman.[2]
Kesadaran sekitar dalam skala global dianggap aneh dan baru. Tetapi prinsip kesadaran ini sebenarnya berjalan memanfaatkan keterampilan sosial yang dimiliki manusia sejak lama. Manusia bisa "membaca orang lain" tanpa perlu bertanya. Kesadaran sekitar hampir seperti berada di ruangan yang sama dengan seseorang dan mengetahui suasana hati serta pikiran orang tersebut berdasarkan sinyal yang dia keluarkan.[3]
Kesadaran sekitar memiliki paradoks. Setiap pembaruan kecil setiap informasi sosial tidak berarti apa-apa, bahkan sangat biasa. Namun jika digabungkan, seiring berjalannya waktu, potongan-potongan kecil itu menyatu menjadi potret kehidupan teman dan anggota keluarga yang sangat canggih.[4]
Asal muasal
Konsep kesadaran sekitar sangat terkait dengan kontak sosial yang dilakukan terus menerus. Kemunculannya dimulai saat Facebook memasang Umpan Berita (news feed) yang memungkinkan pengguna lainnya dengan mudah melihat apa yang dikirimkan orang lain.[5] Seiring perkembangan media sosial, Facebook tidak lagi sendiri menyediakan ruang serupa. Pembaruan kecil dari pengguna kini hadir di semua microbloging termasuk di Twitter (sekarang X).[4] Hal ini sejalan dengan pendapat Kaplan yang menilai jika kesadaran sekitar diciptakan oleh media sosial yang memberikan pertukaran informasi tiada henti.[2]
Thompson lewat artikelnya di New York Times dianggap ilmuan yang mempopulerkan istilah ini. Thompson menghubungkan antara fenomena digital dengan cara manusia menangkap potongan-potongan isyarat halus yang biasa dilakukannya di lingkungan fisik.[6]
Catatan Kaki
Daftar Pustaka
- Askarov, Ruslan (9 Oktober 2024). "What Is Ambient Awareness?". Monitask. Diakses tanggal 13 Desember 2024.
- Kaplan, Andreas M. (Maret–April 2012). "If you love something, let it go mobile: Mobile marketing and mobile social media 4x4". Business Horizons. 55: 129–139. doi:10.1016/j.bushor.2011.10.009.
- Levordashka, Ana; Utz, Sonja (Juli 2016). "Ambient awareness: From random noise to digital closeness in online social networks". Computers in Human Behavior. 60: 147. doi:10.1016/j.chb.2016.02.037.
- Thompson, Clive (5 September 2008). "Brave New World of Digital Intimacy". The New York Times. Diakses tanggal 13 Desember 2024.
- Thompson, Clive (2013). Smarter Than You Think. The Penguin Press. ISBN 978-1-101-63871-2.
- Zhao, K.; Zhang, X.; Zhang (2020). "How do features of social media influence knowledge sharing? an ambient awareness perspective". Journal of Knowledge Management. 24 (2): 439–462. doi:10.1108/JKM-10-2019-0543.