Rumah pasif
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Desember 2024)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
|
Ricky Alexander Samosir selaku PR dan Marketing Communication Senior Manager Gravel menjelaskan bahwa "rumah pasif adalah jenis bangunan yang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan energi alami seperti angin dan cahaya matahari agar dapat mengurangi ketergantungan pada energi konvensional".[1] Konsep rumah pasif diciptakan pada tahun 1990an oleh Bo Adamson dan Wolfgang Feist. [2]Adapun kelebihannya yaitu mampu menjaga suhu tetap stabil sehingga tidak terlalu bergantung pada pendingin ruangan dan boros biaya operaional . Sedangkan tujuan adanya konsep bangunan ini adalah untuk menciptakan bangunan yang nyaman sepanjang tahun dengan menggunakan energi yang sedikit.
Karakteristik Rumah Pasif
Adapun karakteristiknya sebagai berikut :
a. Rumah pasif dapat meminimalkan penggunaan energi aktif seperti pendingin ruangan karena menggunakan panel surya dan sistem ventilasi yang cerdas.
b. Memanfaatkan sinar matahari dan menggunakan bahan bangunan yang ramah seperti kayu serta menggunakan air lebih hemat seperti adanya sistem pengumpulan air hujan.
Perbedaan Rumah Pasif dan Konvensional
Adapun perbedaanya yaitu rumah pasif memanfaatkan energi yang bersumber dari bahan alam seperti angin, cahaya matahari, dan yang lainnya. Sedangkan rumah konvensional menggunakan energi yang bersumber dari tenaga listrik sehingga dapat menggunakan cahaya lampu, AC, hingga penyejuk ruangan.[3]
Referensi
- ^ Brilian, Almadinah Putri. "Bisa Jadi Inspirasi! Rumah Ini Bisa Hemat Listrik 95%". detikproperti. Diakses tanggal 2024-12-16.
- ^ "Mengenal Rumah Passive dan Kelebihannya". Kayu Lapis Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-16.
- ^ Fadli, Hilda, Ardiansyah , B Alexander (2021). "9 Fakta Menarik tentang Rumah Pasif Hemat Energi". Kompas. Diakses tanggal 16 Desember 2024.