Rumah pasif

Revisi sejak 16 Desember 2024 16.14 oleh Pecintawiki24 (bicara | kontrib) (Membuat artikel kelas awal)

Ricky Alexander Samosir selaku PR dan Marketing Communication Senior Manager Gravel menjelaskan bahwa "rumah pasif adalah jenis bangunan yang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan energi alami seperti angin dan cahaya matahari agar dapat mengurangi ketergantungan pada energi konvensional".[1] Konsep rumah pasif diciptakan pada tahun 1990an oleh Bo Adamson dan Wolfgang Feist. [2]Kata Rumah Pasif berasal dari bahasa Jerman yakni passivhaus.[3] Adapun kelebihannya yaitu mampu menjaga suhu tetap stabil sehingga tidak terlalu bergantung pada pendingin ruangan dan boros biaya operaional . Sedangkan tujuan adanya konsep bangunan ini adalah untuk menciptakan bangunan yang nyaman sepanjang tahun dengan menggunakan energi yang hemat hingga 95%.

Dalam perencanaan pembangunan rumah pasif tentunya arsitektur dan kontraktor harus mematuhi pedoman yang didalamnya terdapat beberapa standar pembangungan rumah pasif, seperti sebagai berikut :

  1. Mempunyai isolasi termal yang sangat baik di dinding, atap dan lantai. Hal ini berfungsi untuk meminimalkan kehilangan panas atau dingin sehingga suhu dalam ruangan tetap stabil dan tidak memerlukan energi tambahan lagi seperti pemanas atau pendingin ruangan.
  2. Ventilasi yang berguna untuk memastikan udara segar yang masuk kedalam rumah dan menyaring udara panas keluar.
  3. Menggunakan jendela ganda yang berfungsi untuk mengurangi kehilangan panas melalui kaca.
  4. Rumah pasif dibangun untuk kedap udara sehingga mencegah kebocoran energi.[4]

Karakteristik Rumah Pasif

Adapun karakteristiknya sebagai berikut :

a. Rumah pasif dapat meminimalkan penggunaan energi aktif seperti pendingin ruangan karena menggunakan panel surya dan sistem ventilasi yang cerdas.

b. Memanfaatkan sinar matahari dan menggunakan bahan bangunan yang ramah seperti kayu serta menggunakan air lebih hemat seperti adanya sistem pengumpulan air hujan.

Perbedaan Rumah Pasif dan Konvensional

Adapun perbedaanya yaitu rumah pasif memanfaatkan energi yang bersumber dari bahan alam seperti angin, cahaya matahari, dan yang lainnya. Sedangkan rumah konvensional menggunakan energi yang bersumber dari tenaga listrik sehingga dapat menggunakan cahaya lampu, AC, hingga penyejuk ruangan.[5] Rumah pasif mempunyai lima prinsip dasar yaitu penggunaan energi matahari, isolasi dan bridging termal nol, kedap udara, pemanfaatan ruang jendela, serta ventilasi berkinerja tinggi[5] Selain itu, Rumah pasif dapat digunakan pada berbagai jenis rumah seperti Cape Cod klasik hingga blok apartemen ultra-modern. Adapun kekurangan yang dimiliki oleh rumah pasif adalah menggunakan biaya awal lebih tinggi 5 persen hingga 10 persen jika dibandingkan dengan rumah konvensional karena digunakan pengeluarannya untuk pemasangan panel surya.

Referensi

  1. ^ Brilian, Almadinah Putri. "Bisa Jadi Inspirasi! Rumah Ini Bisa Hemat Listrik 95%". detikproperti. Diakses tanggal 2024-12-16. 
  2. ^ "Mengenal Rumah Passive dan Kelebihannya". Kayu Lapis Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-16. 
  3. ^ developer, medcom id (2024-05-07). "Apa Itu Desain Passive House ?". medcom.id. Diakses tanggal 2024-12-16. 
  4. ^ Indonesia, Knight Frank. "Mengenal Rumah Pasif, Standar dan Manfaatnya | KF Map – Digital Map for Property and Infrastructure in Indonesia". kfmap.asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-16. 
  5. ^ a b Fadli, Hilda, Ardiansyah , B Alexander (2021). "9 Fakta Menarik tentang Rumah Pasif Hemat Energi". Kompas. Diakses tanggal 16 Desember 2024.