Skandal riset hubungan vaksin MMR dengan autisme

Revisi sejak 18 Desember 2024 07.08 oleh Hariadhi (bicara | kontrib)

Penipuan riset hubungan MMR dengan autisme oleh Lancet adlalah pada publikasi pada Bulan Februari 1998 dari makalah penelitian palsu berjudul "Ileal-lymphoid-nodular hyperplasia, non-specific colitis, and pervasive developmental disorder in children" di media The Lancet. [1] Makalah ini, yang ditulis oleh Andrew Wakefield, yang sekarang sudah dicabut kredensialnya, bersama dua belas rekan penulis, dengan salah klaim hubungan sebab akibat antara vaksin MMR dan autisme, termasuk hubungan kolitis dengan ppautisme]]. Penipuan ini melibatkan teknik pemilahan data, manipulasi data, dan dua konflik kepentingan yang tidak diungkapkan. Kejadian ini terungkap dalam penyelidikan panjang oleh reporter Brian Deer di Sunday Times[2][3][4][5], yang menyebabkan penarikan makalah tersebut pada Februari 2010[6] dan Wakefield dicabut dari daftar tenaga medis Inggris terpercaya tiga bulan kemudian. Wakefield dilaporkan dapat menghasilkan hingga US$43 juta per tahun dengan menjual kit diagnostik untuk sindrom palsu yang dia klaim telah ditemukan.[7] Dia juga memegang paten untuk vaksin pesaing pada waktu itu, dan dia dipekerjakan oleh seorang pengacara yang mewakili orang tua dalam gugatan terhadap sebuha produsen vaksin.

Konsensus ilmiah tentang vaksin dan autisme secara umum menyepakatih bahwa sama sekali tidak ada hubungan sebab-akibat antara vaksin MMR, atau vaksin lainnya, dengan autisme.

Awal mula

Pada Bulan Februari 1998, sebuah kelompok yang dipimpin oleh Andrew Wakefield menerbitkan sebuah makalah[1] di media penerbitan jurnal medis Inggris The Lancet, yang didukung oleh konferensi pers di Royal Free Hospital di London, tempat penelitian tersebut dilakukan.[8][9] Makalah ini melaporkan tentang dua belas anak dengan gangguan perkembangan yang dirujuk ke rumah sakit dan menggambarkan konstelasi gejala saluran pencernaan, serta temuan hasil pemeriksaan endoskopi dan biopsi, yang dikatakan sebagai bukti dari "sindrom" baru yang kemudian selanjutya disebut " enterokolitis autistik" oleh Wakefield. Makalah tersebut menggambarkan vaksin MMR sebagai "peristiwa pemicu yang jelas", menyebutkan delapan orang tuadari dua belas anak tersebut yang mengaitkan gejala perkembangan mereka dengan vaksinasi MMR, meyakini bahwa hubungan antara autisme dan patologi gastrointestinal itu nyata adanya, dan menyerukan penelitian lebih lanjut.[10] Namun, makalah itu mengakui bahwa penelitian ini tidak secara langsung "membuktikan" adanya hubungan antara vaksin MMR dan autisme.

Pada konferensi pers yang menyertai publikasi makalah tersebut, yang kemudian dikritik melalui sindiran "klaim saintifik melalui konferensi pers",[8] Wakefield mengatakan bahwa dia merasa bijaksana untuk menggunakan vaksin tunggal daripada vaksin kombinasi MMR sampai hal ini dapat dikesampingkan sebagai pemicu lingkungan. Wakefield berkata, "Saya tidak bisa mendukung penggunaan ketiga vaksin ini yang diberikan dalam kombinasi sampai masalah ini dapat diselesaikan."[10] Dalam sebuah video rilis berita yang dikeluarkan oleh rumah sakit untuk kepentingan penyiaran sebelum konferensi pers, dia menyerukan agar vaksin MMR "ditangguhkan demi vaksin tunggal".[11] Dalam sebuah wawancara dengan BBC, pembimbing Wakefield, Roy Pounder, yang bukan merupakan rekan sesama penulis, "mengakui bahwa penelitian tersebut kontroversial". Dia menambahkan bahwa, "Dengan pandangan ke belakang, mungkin solusi yang lebih baik adalah memberikan vaksinasi secara terpisah ... Ketika vaksin diberikan secara secara terpisah, mungkin tidak ada masalah."[12] Saran ini tidak didukung oleh rekan-rekan penulis Wakefield maupun bukti ilmiah apa pun.[13]

Liputan televisi Inggris tentang konferensi pers tersebut sangat intens,[14] tetapi tanggapan pers sebenarnya beragam. The Guardian dan The Independent melaporkannya di halaman depan mereka, sementara Daily Mail hanya memberi cerita tersebut porsi kecil di tengah surat kabar, dan The Sun tidak memberitakannya sama sekali.[15]

Konflik kepentingan

Pemahaman publik tentang klaim tersebut berubah haluan dengan cepat pada Februari 2004, dengan terungkapnya penelitian lebih lanjut oleh The Sunday Times mengenai konflik kepentingan yang tidak diungkapkan dari pihak Wakefield, yaitu dua tahun sebelum publikasi makalah tersebut, ia telah didekati oleh Richard Barr, seorang pengacara dari Justice, Awareness and Basic Support, yang mencari saksi ahli untuk memulai rencana tuntutan class action terkait "kerusakan vaksin" yang diduga telah terjadi. Barr mempekerjakan Wakefield dengan bayaran £150 per jam, plus biaya, dan baru setelah itu mereka merekrut dua belas anak tersebut,[16] secara aktif mencari orang tua dari kasus yang mungkin mengindikasikan hubungan antara MMR dan autisme. Barr dan Wakefield meyakinkan Komisi Bantuan Hukum Inggris, sebuah organisasi pemerintah Inggris yang memberikan dukungan finansial kepada orang-orang yang tidak mampu mengakses keadilan, untuk memberikan £55.000 guna mendanai tahap awal penelitian tersebut. Menurut jurnalis Brian Deer, proyek tersebut dimaksudkan untuk menciptakan bukti untuk kasus pengadilan, namun hal ini baru diketahui publik enam tahun setelah laporan yang dipublikasi The Lancet, dengan pengungkapan pertama oleh surat kabar tersebut.[17][halaman dibutuhkan]

Berdasarkan bukti dari Deer, Kepala Editor The Lancet Richard Horton sebenarnya mengakui bahwa makalah Wakefield seharusnya tidak pernah diterbitkan karena temuan-temuannya "sepenuhnya cacat".[2] Meskipun Wakefield tetap berpendapat bahwa pendanaan bantuan hukum tersebut untuk penelitian terpisah yang belum dipublikasikan[18] (sebuah posisi yang kemudian ditolak oleh panel General Medical Council Inggris), para editor The Lancet menilai bahwa sumber pendanaan tersebut seharusnya diungkapkan kepada mereka.[19] Horton menulis, "Sekarang terlihat jelas bahwa jika kami memahami konteks penuh di mana pekerjaan yang dilaporkan dalam makalah Lancet tahun 1998 oleh Wakefield dan rekan-rekannya dilakukan, publikasi tersebut tidak akan terjadi seperti yang terjadi."[20] Beberapa rekan peneliti Wakefield juga mengkritik keras minimnya pengungkapan konflik kepentingan tersebut secara jujur oleh Wakefield.[2]

Referensi

  1. ^ a b Wakefield A, Murch S, Anthony A, et al. (1998). "Ileal-lymphoid-nodular hyperplasia, non-specific colitis, and pervasive developmental disorder in children". The Lancet. 351 (9103): 637–41. doi:10.1016/S0140-6736(97)11096-0. PMID 9500320. Diakses tanggal 2024-06-22.  (Dicabut, lihat http://retractionwatch.com/the-retraction-watch-leaderboard/top-10-most-highly-cited-retracted-papers/ Retraction Watch)
  2. ^ a b c The Sunday Times 2004: *Deer B (22 February 2004). "Revealed: MMR research scandal". The Sunday Times. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2021. Diakses tanggal 2007-09-23.  *Deer B (2007). "The Lancet scandal". Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2011. Diakses tanggal 2007-09-23. 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Deer2009
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Patent-and-test-results
  5. ^ Deer B (31 December 2006). "MMR doctor given legal aid thousands". The Sunday Times. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 February 2007. 
  6. ^ Dyer, Clare (2010-02-02). "Lancet retracts Wakefield's MMR paper". BMJ (dalam bahasa Inggris). 340: c696. doi:10.1136/bmj.c696. ISSN 0959-8138. PMID 20124366. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 March 2019. Diakses tanggal 3 February 2019. 
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama WakefieldCapitalize
  8. ^ a b Moore Andrew (2006). "Bad science in the headlines: Who takes responsibility when science is distorted in the mass media?". EMBO Reports. 7 (12): 1193–1196. doi:10.1038/sj.embor.7400862. PMC 1794697 . PMID 17139292. 
  9. ^ "New Research Links Autism and Bowel Disease" (PDF). Royal Free Hospital School of Medicine (Siaran pers). 26 February 1998. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 23 March 2011. Diakses tanggal November 16, 2022 – via briandeer.com. 
  10. ^ a b Deer B (2 November 2008). "The MMR–autism crisis – our story so far". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 May 2019. Diakses tanggal 2008-12-06. 
  11. ^ Deer B. "Royal Free facilitates attack on MMR, in Dr Andrew Wakefield "single shots" video". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2007. Diakses tanggal 2007-07-27. 
  12. ^ "Child vaccine linked to autism". BBC News. 27 February 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 February 2003. Diakses tanggal 2007-09-05. 
  13. ^ "MMR – the controversy". 1 August 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-26. Diakses tanggal 2007-09-06. 
  14. ^ Deer B (2020). The Doctor Who Fooled the World: Science, Deception, and the War on Vaccines. Baltimore, Md.: Johns Hopkins University Press. ISBN 978-1-4214-3800-9. 
  15. ^ Goldacre B (30 August 2008). "The MMR hoax". The Guardian. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 February 2015. Diakses tanggal 2008-08-30. 
  16. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Deer fixed
  17. ^ Deer (2020).
  18. ^ Wakefield A (2004). "A statement by Dr Andrew Wakefield". The Lancet. 363 (9411): 823–4. doi:10.1016/S0140-6736(04)15710-3 . PMID 15022650. 
  19. ^ Horton R (2004). "A statement by the editors of The Lancet". The Lancet. 363 (9411): 820–1. doi:10.1016/S0140-6736(04)15699-7. PMID 15022645. 
  20. ^ Horton R (2004). "The lessons of MMR". The Lancet. 363 (9411): 747–9. doi:10.1016/S0140-6736(04)15714-0. PMID 15016482.