Halo, Yulupina, selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia!
Memulai
Memulai
Memulai
  • Para pengguna baru dapat melihat halaman Pengantar Wikipedia terlebih dahulu.
  • Anda bisa mengucapkan selamat datang kepada Wikipediawan lainnya di Halaman perkenalan
  • Untuk mencoba-coba menyunting, silakan gunakan bak pasir.
  • Baca juga aturan yang disederhanakan sebelum melanjutkan. Ini adalah hal-hal mendasar yang perlu diketahui oleh semua penyunting Wikipedia.
Bantuan
Bantuan
Bantuan
  • Bantuan:Isi - tempat mencari informasi tentang berkontribusi di Wikipedia, sebelum bertanya kepada pengguna lain.
  • FAQ - pertanyaan yang sering diajukan tentang Wikipedia.
  • Portal:Komunitas - informasi aktivitas di Wikipedia.
Tips
Tips
Tips
Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
Membuat kesalahan?
  • Jangan takut! Anda tidak perlu takut salah ketika menyunting atau membuat halaman baru, menambahkan atau menghapus kalimat.

    Pengurus dan para pengguna lainnya yang memantau perubahan terbaru akan segera menemukan kesalahan Anda dan mengembalikannya seperti semula.

Welcome! If you are not an Indonesian speaker, you may want to visit the Indonesian Wikipedia embassy or learn how to find users who speak your language. Enjoy!
Selamat menjelajah, kami menunggu suntingan Anda di Wikipedia bahasa Indonesia!
Ariandi Lie Diskusi disini saja 1 Januari 2025 22.17 (UTC)Balas

kebebasan

"Kebebasan"

     Aristoteles menegaskan bahwa ketakutan adalah penjara terbesar yang membelenggu jiwa manusia. Ketakutan bukan hanya tentang rasa takut terhadap sesuatu yang berbahaya, tetapi juga ketakutan akan kegagalan, penolakan, atau perubahan. Ketika seseorang dikuasai oleh ketakutannya, ia kehilangan kebebasan untuk bertindak, bermimpi, atau bahkan menjadi dirinya sendiri. Kebebasan sejati hanya dapat dicapai dengan menghadapi dan mengatasi ketakutan tersebut.

Ketakutan adalah ilusi yang membesar dalam pikiran. Ia menciptakan batasan, membisikkan keraguan, dan sering kali membuat kita berhenti sebelum memulai. Aristoteles menunjukkan bahwa kebebasan sejati bukanlah tentang tidak adanya batas fisik, tetapi tentang keberanian untuk melampaui batasan mental yang diciptakan oleh ketakutan. Orang yang mengalahkan ketakutannya adalah orang yang mampu mengambil kendali atas hidupnya. Ia tidak lagi dikendalikan oleh "bagaimana jika" yang menakutkan, tetapi berjalan maju dengan keberanian, meskipun risiko ada di hadapannya. Dengan keberanian itu, ia meraih kebebasan untuk memilih jalannya sendiri.

     "Bayangkan seekor burung dalam sangkar. Sangkar itu adalah ketakutan yang menahan kita untuk terbang. Burung itu mungkin memiliki sayap yang kuat, tetapi selama ia takut membuka pintu dan terbang, ia tetap terjebak. Namun, begitu burung itu mengatasi ketakutannya—entah takut jatuh, lelah, atau tersesat—ia akan menemukan kebebasan sejati di langit yang luas."

Demikian pula manusia. Kita sering terperangkap oleh ketakutan kita sendiri, padahal potensi untuk "terbang" selalu ada di dalam diri kita. Kebebasan sejati hanya datang ketika kita memiliki keberanian untuk membuka pintu sangkar itu.

     Aristoteles mengingatkan Hidup ini bukan tentang menghindari rasa takut, tetapi tentang menaklukkannya. Ketakutan hanyalah bayangan; ia hanya besar jika kita membiarkannya menguasai kita. Tetapi begitu kita melangkah ke dalam cahaya keberanian, ketakutan itu memudar, dan kita menemukan kebebasan sejati—kebebasan untuk menjadi diri kita yang sebenarnya, tanpa batasan.



Oleh : Yason Alya

RSUD 1 Januari 2025. Yason Alya (bicara) 1 Januari 2025 22.25 (UTC)Balas