Beras TeKaD merupakan beras yang terbuat dari keTela, Kacang, dan Djagung (ejaan lama). Nasi ini kalau masih panas dan baru diangkat dari tungku memang bentuknya sama persis seperti nasi. Namun jika sudah mendingin nasi ini berubah menjadi jenang dan rasanya tidak enak. Beras ini konon pernah diciptakan oleh pemerintahan Indonesia ketika kebutuhan pangan di Indonesia sedang sangat sulitnya.

Latar Belakang

Setelah Indonesia berhasil membebaskan Irian Barat, Indonesia pun mulai mengganyang Malaysia. Situasi politik dan ekonomi ketika itu menjadi sangat memprihatinkan. Harga-harga naik tak terkendali. Harga beras sangat mahal hingga rakyat pun terpaksa menggantinya dengan jagung, ketela, dan hasil tanaman umbi lainnya. Sementara orang yang dapat membeli beras merupakan suatu kebanggaan bagi mereka sendiri. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, orang Indonesia bertekad mencanangkan strategi "berdikari" (berdiri di kaki sendiri). Orang Indonesia bertekad untuk makan dan berpakaian dari hasil bumi sendiri. Dalam keadaan serba sulit itulah, pemerintah kemudian menciptakan beras TeKaD. Namun dengan terciptanya beras TeKaD tetaplah tidak efektif. Pada waktu yang bersamaan pula, bencana hama tikus melanda dimana-mana. Sampai-sampai kulit batang pohon keras pun seperti pohon ketela terkelupas habis oleh gigitan tikus.