Andi Mappanyukki

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan
Revisi sejak 13 Januari 2010 13.01 oleh Reindra (bicara | kontrib) (ralat templat lahir mati, membuang tanggal dan bulan, untuk memudahkan tampilan umur)

Andi Mappanyukki,(Parameter harus diisi 1 — 12 1885 –  Parameter harus diisi 1 — 12 1967), adalah Raja Bone ke-32 dan seorang pahlawan nasional Indonesia asal Sulawesi Selatan. Lahir sebagai putra dari pasangan tokoh pejuang melawan penjajah Belanda, Raja Gowa ke-34, yaitu I'Makkulau Daeng Serang Karaengta Lembang Parang Sultan Husain Tu Ilang ri Bundu’na (Somba Ilang) dan I Cella We'tenripadang Arung Alita, putri tertua dari La Parenrengi Paduka Sri Sultan Ahmad, Arumpone Bone.

Andi Mappanyukki mempunyai seorang istri permaisuri Kerajaan Bone ke-32, yaitu I' Mane'ne Karaengta Ballasari dan mempunyai putra dan putri Kerajaan Bone ke-32 adalah: Bau Tenri Padang Opu Datu Istri dari Andi Djemma Datu Luwu - Bau Datu Cella Bone (P) - Datu Bau Tenri (p) - Bau Parenrengi Datu Lolo (L) - Bau Datu Appo (L) - Bau Datu Sawa (L).

Beliau sejak berusia 20 tahun sudah mengangkat senjata untuk berperang mengusir kolonial Belanda, perang yang dilakoni dimasa muda itu takala mempertahankan pos pertahanan kerajaan Gowa di daerah Gunung Sari.

Pada tahun 1931 atas usulan dewan adat beliau diangkat menjadi Raja Bone ke-32 dengan gelar Sultan Ibrahim, sehingga beliau bernama lengkap Andi Mappanyukki Sultan Ibrahim. Karena menolak bersekutu dengan Belanda, beliau pun diturunkan dari sebagai raja Bone oleh kekuatan dan kekuasaan Belanda, kemudian di asingkan dengan "Istri permaisurinya I' Mane'ne Karaengta Ballasari" dan Putra Putrinya selama 3,5 tahun di Rantepao, Tana Toraja.

Kepribadian dan integritas beliau sebagai pejuang yang tidak kenal takut dan pantang menyerah kepada Belanda menjadi suri tauladan bagi putra-putra beliau untuk turut berjuang. Hal ini diteladani oleh Andi Pangerang Petta Rani dan Andi Abdullah Bau Massepe yang dikenal juga sebagai pejuang kemerdekaan yang berasal dari Sulawesi Selatan.

Beliau wafat pada tanggal 18 April 1967 di Jongaya, dimana daerah beliau juga dilahirkan. Makamnya tidak diletakkan di pemakaman raja-raja Gowa atau Bone lazimnya, tetapi oleh m